Edukasi dan Promosi Kesehatan Infark Miokard Akut
Edukasi dan promosi kesehatan infark miokard akut (acute myocardial infarct) yang perlu dijelaskan kepada pasien termasuk mengenai patofisiologi penyakit dan alur penatalaksanaannya. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit infark miokard akut (IMA) dapat dilakukan melalui program CERDIK dan PATUH dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Edukasi Pasien
Beberapa poin yang perlu disampaikan dalam edukasi pasien, antara lain:
- Pemeriksaan penunjang segera yang dibutuhkan dalam penegakan diagnosis, seperti EKG dan pemeriksaan biomarker jantung
- Kondisi kegawatdaruratan yang dialami oleh pasien, dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
- Tujuan terapi awal dan kepentingan dari tata laksana lanjutan seperti tindakan reperfusi baik farmakologis maupun mekanik
- Kebutuhan rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas primary percutaneous coronary intervention (pPCI)
- Etiologi dan faktor risiko IMA untuk mencegah rekurensi
Informed consent sebelum melakukan pemeriksaan maupun tindakan reperfusi[1-7]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan dan pengendalian penyakit infark miokard dapat dilakukan melalui program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, seperti CERDIK dan PATUH. Sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular, CERDIK merupakan akronim dari:
- Cek kesehatan secara berkala
- Rajin aktivitas fisik
- Diet sehat dengan kalori seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stress[13]
Sedangkan PATUH merupakan akronim dari:
- Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
- Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
- Tetap diet dengan gizi seimbang
- Upayakan aktivitas fisik dengan aman
- Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya[14]
Pencegahan penyakit juga harus dengan memberikan edukasi pada populasi dengan faktor risiko, antara lain:
- Faktor risiko yang dapat dimodifikasi: gaya hidup, merokok, stres, kurang olahraga, kebersihan oral buruk, konsumsi alkohol, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, dan dislipidemia
- Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi: umur ≥65 tahun, jenis kelamin laki-laki, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau sudden death[1-3,6]
Banyak studi yang telah dilakukan untuk menemukan cara mencegah penyakit kardiovaskular, termasuk IMA. Di antaranya adalah pemberian vitamin D, penggunaan aspirin sebagai preventif, konsumsi multivitamin, dan pemberian vaksinasi influenza.
Penulis pertama: dr. Gold SP Tampubolon