Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Distrofi Otot general_alomedika 2023-11-13T11:56:53+07:00 2023-11-13T11:56:53+07:00
Distrofi Otot
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Distrofi Otot

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Diagnosis pasti distrofi otot dilakukan dengan pemeriksaan biopsi otot atau analisis genetik. Meski begitu, tetap diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat untuk membantu mengarahkan diagnosis. Manifestasi klinis umumnya berupa kelemahan neuromuskular yang progresif. Hal ini dapat muncul pada anak sebagai kesulitan berjalan, berlari, atau menaiki tangga.

Anamnesis

Dari anamnesis dapat ditemukan kelemahan otot, ataksia, dan kontrol kepala yang buruk pada bayi. Orangtua juga bisa menyadari anak mengalami kesulitan berlari atau menaiki tangga, sering terjatuh, mengalami sleep apnea, ataupun memiliki riwayat kejang.

Duchenne Muscular Dystrophy

Pada Duchenne muscular dystrophy (DMD), umumnya tidak ditemukan kelainan spesifik saat bayi baru lahir, kecuali jika ada kecurigaan yang tinggi (misalnya saudara kandung mengalami kelainan yang sama). Manifestasi kelemahan otot mungkin baru disadari ketika anak mulai berjalan.

Pasien dengan DMD umumnya akan mengalami keterlambatan dalam mencapai milestone perkembangan mereka. Kebanyakan anak dengan DMD baru mulai berjalan pada usia 18 bulan. Selain itu, pasien juga bisa mengalami keterlambatan secara kognitif.

Orangtua mungkin menyadari anak berjalan dengan tidak normal (waddling). Pasien umumnya akan kehilangan kemampuan ambulasi pada usia 7-13 tahun.

Becker Muscular Dystrophy

Becker muscular dystrophy (BMD) memiliki manifestasi yang mirip dengan DMD, namun biasanya muncul saat anak lebih besar dan dengan manifestasi klinis yang lebih ringan.

Emery-Dreifuss Muscular Dystrophy

Pada Emery-Dreifuss muscular dystrophy, pasien akan mengalami kontraktur dini dan kardiomiopati. Kontraktur umumnya terjadi pada tendon Achilles, disertai dengan kontraktur fleksi siku, kontraktur ekstensi leher, ketegangan otot paravertebral lumbal, dan kelainan jantung. Mortalitas biasanya terjadi pada usia 40-50 tahun sebagai akibat dari blok atrioventrikular (AV).

Limb-girdle Muscular Dystrophy

Limb-girdle muscular dystrophy (LGMD) sangat mirip dengan BMD dan DMD. Pembeda utama adalah pseudohipertrofi otot betis di LGMD tidak mencolok seperti di BMD. Oleh karena itu, jika seorang pasien memiliki gejala distrofi otot tetapi pengujian genetik tidak menunjukkan BMD atau DMD, maka LGMD perlu dicurigai.[16]

Okulofaringeal Muscular Dystrophy

Pada distrofi otot okulofaringeal, gejala timbul pada usia 20-30 tahun. Pasien dapat mengeluhkan disartria dan disfagia. Pada bentuk okular, pasien bisa mengalami ptosis, yang mungkin baru disadari setelah usia dewasa lanjut.[1,14]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan tanda Gower yang cukup khas untuk DMD. Tanda Gower timbul akibat kelemahan pada otot pinggul proksimal anak. Tanda Gower muncul ketika anak akan bangun dari posisi duduk atau terlentang, yaitu ia harus terlebih dahulu  tengkurap baru kemudian lutut dan siku direntangkan untuk mengangkat badan.

Temuan pemeriksaan fisik lain mencakup adanya gait abnormal, perawakan pendek, deformitas dada, dan skoliosis. Pasien juga mengalami kontraktur, misalnya pada siku, lutut, ataupun pergelangan kaki. Pada beberapa kasus dengan komplikasi jantung, bisa ditemukan takikardia dan dilatasi jantung.

Pada kasus distrofi fasioskapulohumeral, akan ditemukan kelemahan wajah dan ekstremitas atas, dengan gerakan skapulotorasik menurun. Pada bentuk okular, akan tampak ptosis.[1,6,14]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding distrofi otot adalah berbagai kondisi medis yang menyebabkan keleman neuromuskularm, seperti stroke, intoksikasi alkohol, ensefalitis, dan sindrom Guillain-Barre.

Stroke

Kelemahan ekstremitas juga dapat ditemukan pada pasien stroke. Meski demikian, awitan dari stroke umumnya akut dan hanya melibatkan 1 sisi tubuh saja. Pada stroke juga akan ditemukan kelainan saat dilakukan CT Scan kepala, baik berupa perdarahan maupun iskemia regio otak tertentu.

Intoksikasi Alkohol

Pasien dengan intoksikasi alkohol akan menunjukkan disorientasi, penurunan kesadaran, dan ataksia. Meski demikian, hal ini bersifat sementara dan tidak menetap seperti halnya distrofi otot.

Ensefalitis

Ensefalitis terjadi akibat peradangan pada parenkim otak karena proses infeksi ataupun autoimun. Pasien dapat menunjukkan perubahan kesadaran atau perubahan kepribadian yang berlangsung selama periode waktu berkelanjutan (lebih dari 24 jam). Pada pemeriksaan umumnya didapatkan demam, pleositosis cairan serebrospinal, atau perubahan MRI atau EEG yang sesuai dengan ensefalitis.

Sindrom Guillain-Barre

Sindrom Guillain-Barre (GBS) perlu dicurigai pada pasien yang mengalami kelemahan progresif dan simetris, dengan penurunan atau hilangnya refleks miotatik. Manifestasi klinis umumnya mencapai intensitas maksimal dalam 4 minggu setelah onset. Pada fase awal, kadar protein cairan serebrospinal pada pungsi lumbal mungkin normal, namun mayoritas meningkat di akhir minggu kedua gejala.[1,8]

Spinal Muscular Atrophy (SMA)

Spinal muscular atrophy (SMA) merupakan terjadinya degenerasi pada anterior horn cells korda spinalis dan motor nuclei batang otak. SMA juga menyebabkan kelemahan otot dan atrofi, tetapi tidak diwariskan seperti pada DMD atau BMD. Selain itu, pada SMA juga ditemukan arefleksia, hiporefleksia, dan peningkatan kreatin forfokinase yang moderat.[15]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat bermanfaat dalam diagnosis distrofi otot antara lain pengukuran kadar kreatin fosfokinase (CPK), analisis genetik, dan biopsi otot.

Kadar Kreatin Fosfokinase

Pengukuran kadar kreatin fosfokinase (CPK) adalah tes yang paling spesifik untuk distrofi otot. Peningkatan kadar CPK mengindikasikan adanya penyakit otot. Kadar CPK yang tinggi menunjukkan kebocoran enzim dari sel otot, namun tinggi-rendahnya kadar CPK tidak berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit.

Distrofi otot dapat didiagnosis jika terdapat temuan kadar CPK tinggi pada 3 pemeriksaan berbeda yang berjarak 1 bulan. Pada awal proses penyakit, kadar CPK dapat 50-300 kali lebih tinggi dari normal. Kadar CPK cenderung menurun seiring dengan penurunan massa otot.[1,5,14]

Analisis Genetik

Analisis genetik dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokus yang terpengaruh. Pemeriksaan ini jarang dilakukan pada praktik, dan lebih sering dilakukan untuk tujuan penelitian. Penghapusan atau duplikasi gen distrofin dilaporkan ditemukan pada 65% pasien dengan distrofi tipe Becker dan Duchenne.[11]

Biopsi Otot

Biopsi otot merupakan baku emas diagnosis distrofi otot. Perubahan histologis yang muncul akan tergantung pada stadium penyakit dan otot yang diperiksa. Lokasi yang disarankan untuk biopsi adalah vastus lateralis, yang dapat diakses melalui sayatan paha lateral. Secara umum, akan tampak adanya variasi ukuran serat otot, degenerasi, dan regenerasi. Selain itu, pada otot juga dapat tampak adanya jaringan fibrotik dan lemak.[1,14]

Referensi

1. LaPelusa A, Kentris M. Muscular Dystrophy. [Updated 2021 Dec 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560582/.
5. Datta N, Ghosh PS. Update on Muscular Dystrophies with Focus on Novel Treatments and Biomarkers. Curr Neurol Neurosci Rep. 2020;20(6):14.
6. Venugopal V, Pavlakis S. Duchenne Muscular Dystrophy. [Updated 2021 Jul 14]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482346/.
8. Darras BT. Patient education: Overview of muscular dystrophies (Beyond the Basics). UptoDate. 2021.
11. Duan D, Goemans N, Takeda S, Mercuri E, Aartsma-Rus A. Duchenne muscular dystrophy. Nat Rev Dis Prim. 2021;7(1):13.
14. Do TT. Muscular Dystrophy. Medscape, 2021.
16. Schwartz M, Hertz JM, Sveen ML, Vissing J. LGMD2I presenting with a characteristic Duchenne or Becker muscular dystrophy phenotype. Neurology. 2005;64(9):1635.

Epidemiologi Distrofi Otot
Penatalaksanaan Distrofi Otot
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 5 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 09:02
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 11:56
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.