Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) general_alomedika 2023-07-24T11:54:54+07:00 2023-07-24T11:54:54+07:00
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas adalah gangguan perkembangan saraf yang mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan dalam pemusatan perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Hal ini dapat berdampak secara negatif pada fungsi sosial dan akademik atau pekerjaan. Terdapat tiga tipe ADHD yaitu dominan kurangnya memusatkan perhatian, tipe hiperaktif-impulsif, dan tipe kombinasi [1-3]

ADHD diperkirakan dialami oleh 3,4% populasi anak dan dewasa muda di seluruh dunia. ADHD merupakan penyakit mental ketiga yang paling sering ditemukan setelah depresi dan gangguan cemas. ADHD sering dikaitkan dengan performa yang buruk pada masa kanak-kanak dan remaja, seperti rendahnya tingkat kelulusan dan kegagalan dalam menyelesaikan pendidikan.[2]

shutterstock_1590727810-min

ADHD juga dihubungkan dengan kejadian kecelakaan kendaraan bermotor, cedera yang tidak disengaja, dan penyalahgunaan zat. Risiko penyalahgunaan zat meningkat jika disertai dengan komorbiditas berupa gangguan perilaku.[2]

Sekitar 50% anak-anak dengan ADHD terus mengalami gejala ADHD pada masa remaja dan dewasa. Tingkat keparahan ADHD ditentukan berdasarkan gangguan pada fungsi sosial dan akademik atau pekerjaan menjadi ringan, sedang, dan berat.[1,2]

Diagnosis yang lebih awal akan memberikan manfaat terhadap pasien dalam menerima terapi lebih awal, sehingga gangguan fungsi sosial dan akademik atau pekerjaan dapat diminimalisir. Pendekatan multimodal, yaitu manajemen perilaku dan intervensi farmakologis, sering diperlukan agar anak-anak dan remaja yang mengalami ADHD dapat menerima manfaat tata laksana secara efektif.[1,2,4]

Perlu ditekankan juga kepada orang tua dan pengasuh pasien bahwa ADHD merupakan kondisi kronis sehingga orang tua atau pengasuh pasien paham mengenai tujuan pengobatan. Dalam beberapa kasus, diperlukan restrukturisasi lingkungan dan terapi perilaku.[1,2,4]

Referensi

1. Soreff S. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/289350
2. Bélanger SA, Andrews D, Gray C, Korczak D. ADHD in children and youth: Part 1-Etiology, diagnosis, and comorbidity. Paediatr Child Health. 2018;23(7):447-453. doi:10.1093/pch/pxy109
3. Magnus W, Nazir S, Anilkumar AC, et al. Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441838/
4. Feldman ME, Charach A, Bélanger SA. ADHD in children and youth: Part 2-Treatment. Paediatr Child Health. 2018;23(7):462-472. doi:10.1093/pch/pxy113

Patofisiologi Attention Deficit ...

Artikel Terkait

  • Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
    Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
  • Adiksi Internet Lebih Rentan pada Pasien ADHD
    Adiksi Internet Lebih Rentan pada Pasien ADHD
  • Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
    Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
  • Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
    Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
  • Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak
    Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Juni 2024, 09:38
Mohon informasi rumah sakit di Surabaya yang melayani neurofeedback
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam, TS sekalianMohon informasi rumah sakit di Surabaya yang melayani Neurofeedback dimana saja ya?Terima kasih
dr.Peter Fernando
Dibuat 17 Juli 2023, 22:17
Mnemonic #20: Gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
A - Atensi sulit K - Kesulitan mengendalikan diriT - Terlalu banyak energiI - Impulsif dan terburu-buruF - Fokus yang terpecah-pecahCatatan :Mnemonic adalah...
Anonymous
Dibalas 15 Juli 2021, 15:19
Terapi ADHD onset dewasa - Jiwa Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Priyanto Djatmiko, SpKJIzin bertanya. Adakah kasus ADHD onset dewasa? Jika memang ada, bagaimana terapi hiperaktivitas pada dewasa. Bagaimana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.