Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) general_alomedika 2025-02-10T11:16:04+07:00 2025-02-10T11:16:04+07:00
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dilakukan dengan pendekatan multimodal yang menggabungkan manajemen perilaku dan intervensi farmakologis. Terapi farmakologi dapat dibagi menjadi stimulan dan nonstimulan. Stimulan dapat dibagi lebih lanjut menjadi amfetamin dan metilfenidat.[1,4,14]

Terapi Nonfarmakologi

Terapi psikososial sering digunakan untuk anak dengan Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Terapi dapat mencakup psikoedukasi bagi keluarga dan pasien, serta program pelatihan perilaku kognitif. Telah terdapat studi yang menunjukan bahwa program terapi ini memiliki efikasi yang baik bila digunakan bersama dengan terapi farmakologi.[1,4,14]

Terapi Farmakologi

Terapi farmakologi lini pertama untuk Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah stimulan seperti metilfenidat, amfetamin, atau dextroamfetamin. Obat nonstimulan seperti atomoxetine dan guanfacine dapat diberikan sebagai lini kedua apabila obat stimulan lini pertama dikontraindikasikan.

Dosis obat sangat bergantung pada individu dan disesuaikan berdasarkan respon pasien. Titrasi harus dilakukan secara hati-hati hingga ditemukan dosis terendah yang efektif, bukan berdasarkan derajat keparahan klinis ataupun awitan.[1,4,14]

Stimulan

Psikostimulan masih menjadi pilihan terapi ADHD. Golongan ini dilaporkan efektif pada sekitar 70% pasien dengan number needed to treat adalah 2. Efek samping yang bisa timbul mencakup gangguan tekanan darah, penurunan nafsu makan, gangguan tidur, dan ketergantungan.

Nonstimulan

Obat nonstimulan untuk ADHD dapat dibagi menjadi antidepresan dan agonis alfa. Antidepresan yang paling banyak digunakan adalah atomoxetine yang bekerja sebagai selective norepinephrine reuptake inhibitor.  Obat ini sering digunakan pada anak yang tidak mampu mentoleransi obat stimulan atau memiliki gangguan cemas. Antidepresan lain yang dapat digunakan adalah bupropion dan antidepresan trisiklik.

Alfa agonis, seperti clonidine dan guanfacine, adalah pilihan terapi ADHD lainnya. Namun, golongan ini telah dikaitkan dengan efek samping kardiovaskular, sedasi, peningkatan berat badan, dan pusing.[3]

Referensi

1. Soreff S. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/289350
3. Magnus W, Nazir S, Anilkumar AC, et al. Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441838/
4. Feldman ME, Charach A, Bélanger SA. ADHD in children and youth: Part 2-Treatment. Paediatr Child Health. 2018;23(7):462-472. doi:10.1093/pch/pxy113
14. Clark B, Bélanger SA. ADHD in children and youth: Part 3-Assessment and treatment with comorbid ASD, ID, or prematurity. Paediatr Child Health. 2018;23(7):485-490. doi:10.1093/pch/pxy111

Diagnosis Attention Deficit Hype...
Prognosis Attention Deficit Hype...

Artikel Terkait

  • Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
    Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
  • Adiksi Internet Lebih Rentan pada Pasien ADHD
    Adiksi Internet Lebih Rentan pada Pasien ADHD
  • Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
    Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
  • Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
    Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
  • Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak
    Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Juni 2024, 09:38
Mohon informasi rumah sakit di Surabaya yang melayani neurofeedback
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam, TS sekalianMohon informasi rumah sakit di Surabaya yang melayani Neurofeedback dimana saja ya?Terima kasih
dr.Peter Fernando
Dibuat 17 Juli 2023, 22:17
Mnemonic #20: Gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
A - Atensi sulit K - Kesulitan mengendalikan diriT - Terlalu banyak energiI - Impulsif dan terburu-buruF - Fokus yang terpecah-pecahCatatan :Mnemonic adalah...
Anonymous
Dibalas 15 Juli 2021, 15:19
Terapi ADHD onset dewasa - Jiwa Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Priyanto Djatmiko, SpKJIzin bertanya. Adakah kasus ADHD onset dewasa? Jika memang ada, bagaimana terapi hiperaktivitas pada dewasa. Bagaimana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.