Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Autism Spectrum Disorder general_alomedika 2024-05-16T14:12:50+07:00 2024-05-16T14:12:50+07:00
Autism Spectrum Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Autism Spectrum Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan mengenai autism spectrum disorder (ASD) harus disampaikan seawal mungkin kepada orang tua dan caregiver, karena intervensi dini dapat menghasilkan kemampuan adaptasi yang lebih baik. Keluarga perlu tahu bahwa ASD adalah gangguan neuro-developmental yang akan berlangsung seumur hidup. Edukasi berikutnya adalah mengenai terapi yang bisa diberikan pada anak dengan ASD, baik terapi farmakologis maupun non-farmakologis.

Edukasi

Edukasi keluarga dimulai dengan menjelaskan ASD adalah gangguan neuro-developmental yang akan berlangsung seumur hidup, biasanya dimulai dari dalam kandungan, bukan akibat penggunaan obat-obatan atau vaksin, dan bukan akibat pengasuhan yang buruk. Bentuk gejala yang dialami setiap anak pun berbeda-beda. Intervensi pada anak dengan ASD sangat tergantung pada dukungan orang tua dan caregiver.[1,8]

Intervensi Awal

Keluarga perlu mengetahui bahwa intervensi yang lebih awal berhubungan dengan kemampuan adaptasi yang lebih baik dan bahwa tujuan akhir dari terapi bukanlah kesembuhan, tapi lebih kepada edukasi dan kemampuan adaptasi bagi anak. Intervensi yang lebih awal berhubungan dengan kesempatan bersekolah yang lebih baik, dan terapi yang memadai.[1,13,28]

Terapi dan Dukungan Sosial

Edukasi berikutnya adalah mengenai terapi yang bisa diberikan pada anak dengan ASD, baik terapi farmakologis maupun non-farmakologis.[1]

Penting untuk orangtua dengan anak yang mengalami ASD untuk mendapatkan dukungan sosial. Orang tua didorong untuk berhubungan dengan orang tua lain yang mempunyai anak dengan ASD, saling berbagi pengalaman, dan sumber daya.[1]

Risiko ASD pada Anak Berikutnya

Edukasi terakhir adalah mengenai kemungkinan anak berikutnya juga mengalami gangguan yang sama. Penelitian menunjukkan adanya risiko genetik yang besar untuk ASD bahkan mencapai 20%. Sehingga bila orang tua ingin memiliki anak lagi sebaiknya melakukan skrining dan konseling genetik, baik dengan dokter spesialis anak atau dokter obgyn subspesialis fetomaternal.[1,4]

Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan untuk pasien anak dengan ASD bertujuan untuk menjaga kepatuhan terhadap formulasi terapi, menjaga fungsi yang masih ada dengan edukasi dan terapi rutin, mencegah timbulnya perburukan gejala dan komplikasi. Hal ini dilakukan dengan terapi intensif dan rutin.[1,14]

Pada beberapa kasus, terapi yang intensif bisa menghilangkan gejala-gejala klasik dari ASD sehingga anak mampu berinteraksi dan mengembangkan keterampilan sosial untuk hidup sehari-hari, meskipun masih terdapat gejala minimal.[24]

Selain pada anak, orang tua juga perlu mendapatkan dukungan untuk mencegah mental fatigue, karena merawat anak dengan ASD merupakan tantangan besar. Kelompok-kelompok self help yang terdiri dari orang tua anak dengan ASD biasanya bisa saling berbagi tips dan trik untuk mencegah dan mengatasi burnout. Hal ini penting karena masalah pada orang tua seringkali akan berimbas juga pada anak.[1,28]

Deteksi dini, intervensi yang lebih awal berhubungan dengan fungsi adaptif yang lebih baik. Oleh karena itu direkomendasikan adanya skrining rutin untuk gangguan perkembangan pada balita.

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Subramanyam AA, Mukherjee A, Dave M, Chavda K. Clinical Practice Guidelines for Autism Spectrum Disorders. Indian J Psychiatry 2019;61:254–69. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6345133/
4. Lin Y, Yerukala Sathipati S, Ho S-Y. Predicting the Risk Genes of Autism Spectrum Disorders. Frontiers in Genetics 2021;12: 846. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fgene.2021.665469/full
8. WHO. Autism spectrum disorders. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/autism-spectrum-disorders
13. Ivanov I, Pacheva I, Timova E, Iordanova R, Galabova F, Gaberova K, et al. The Route to Autism Spectrum Diagnosis in Pediatric Practice in Bulgaria. Diagnostics 2021;11:106. https://www.mdpi.com/2075-4418/11/1/106/pdf
14. Listik E, Listik M. Autism Spectrum Disorder: A Systematic Review on how Diagnosis, Treatment, and Etiology have been considered in Brazil. 2020. https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.10.17.20214437v1
24. Di Renzo M, di Castelbianco FB, et al. Prognostic factors and predictors of outcome in children with autism spectrum disorder: the role of the paediatrician. Italian Journal of Pediatrics 2021;47:67. https://ijponline.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13052-021-01008-5
28. Francis K, Karantanos G, Al-Ozairi A, AlKhadhari S. Prevention in Autism Spectrum Disorder: A Lifelong Focused Approach. Brain Sciences 2021;11:151. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33498888/

Prognosis Autism Spectrum Disorder

Artikel Terkait

  • Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
    Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
  • Penanganan Autism Spectrum Disorders dengan Early Intensive Behavioral Intervention
    Penanganan Autism Spectrum Disorders dengan Early Intensive Behavioral Intervention
  • Intervensi Komunikasi pada Anak dengan Autisme
    Intervensi Komunikasi pada Anak dengan Autisme
  • Manajemen Perawatan Gigi pada Anak dengan Autisme
    Manajemen Perawatan Gigi pada Anak dengan Autisme
  • Skrining Gangguan Pendengaran pada Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD)
    Skrining Gangguan Pendengaran pada Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD)

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.