Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Autism Spectrum Disorder general_alomedika 2021-12-27T11:20:33+07:00 2021-12-27T11:20:33+07:00
Autism Spectrum Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Autism Spectrum Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi autism spectrum disorder (ASD) diperkirakan melibatkan berbagai struktur dan jaras di otak. Gangguan perkembangan neuronal dan kerusakan pada jaras cortico-striato-thalamo-cortical menyebabkan gejala perilaku repetitif pada ASD. Gangguan interaksi sosial adalah akibat kerusakan pada jaras yang menghubungkan ventral tegmental area dengan nukleus accumbens dan amigdala dengan ventral hipokampus.[1]

Faktor Genetik

Kerusakan jaras otak yang menjadi dasar patofisiologi ASD melibatkan faktor genetik. Gen-gen yang terlibat dalam patofisiologi ASD adalah gen yang bertanggung jawab proses plastisitas sinaps, protein scaffolding sinaps, reseptor, cell adhesion molecule, remodeling kromatin, proses transkripsi, sintesis atau degradasi protein, dan dinamika sitoskeleton aktin. Contoh dari gen-gen ini adalah gen neuroligins, neurexins, SHANKs, CNTNAP2 dan FMR1.[1,4]

Gangguan Neurogenesis

Penelitian neuropatologi menunjukkan bahwa pada ASD juga terjadi gangguan neurogenesis berupa jumlah sinaps dan dendrit yang berlebihan karena proses pruning yang lambat. Proses pruning adalah proses dimana neuron merampingkan struktur neuronal dengan cara menghilangkan akson, dendrite, atau sinaps yang tidak diperlukan untuk efisiensi struktur, penjalaran impuls, dan penggunaan energi.[1]

Penelitian pada binatang coba menunjukkan bahwa tikus yang mengalami pruning yang lambat mampu belajar sama seperti tikus lain, namun tidak bisa menambahkan informasi baru terhadap apa yang sudah dipelajari. Tikus yang mempunyai terlalu banyak sinaps akibat pruning yang lambat kehilangan potensi belajar.[30]

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan, proses pruning yang lambat pada ASD mungkin bermanifestasi sebagai ketidakmampuan memproses informasi baru ketika berinteraksi sosial, preokupasi dan obsesi pada hal-hal yang sudah diketahui atau kuasai, serta gerakan-gerakan repetitif.

Proses lain yang mungkin terlibat adalah perkembangan abnormal dari lobus frontalis, area-area limbik, dan putamen. Perkembangan abnormal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara aktivitas inhibisi dan eksitasi neuronal. Selain itu, gangguan dalam proses mielinasi dan produksi white matter akibat disfungsi oligodendrosit juga turut terlibat.[5]

Penelitian pada binatang model juga menunjukkan keterlibatan medial prefrontal cortex (mPFC), hipokampus, korteks piriformis, basolateral amigdala, dan cerebellum dalam patofisiologi ASD. Gangguan interaksi sosial pada ASD adalah akibat hipomielinasi pada area-area ini.[6]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Subramanyam AA, Mukherjee A, Dave M, Chavda K. Clinical Practice Guidelines for Autism Spectrum Disorders. Indian J Psychiatry 2019;61:254–69. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6345133/
4. Lin Y, Yerukala Sathipati S, Ho S-Y. Predicting the Risk Genes of Autism Spectrum Disorders. Frontiers in Genetics 2021;12: 846. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fgene.2021.665469/full
5. Galvez-Contreras AY, Zarate-Lopez D, Torres-Chavez AL, Gonzalez-Perez O. Role of Oligodendrocytes and Myelin in the Pathophysiology of Autism Spectrum Disorder. Brain Sci 2020;10:E951. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33302549/
6. Graciarena M, Seiffe A, Nait-Oumesmar B, Depino AM. Hypomyelination and Oligodendroglial Alterations in a Mouse Model of Autism Spectrum Disorder. Front Cell Neurosci 2018;12:517. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30687009/
30. Afroz S, Parato J, Shen H, Smith SS. Synaptic pruning in the female hippocampus is triggered at puberty by extrasynaptic GABAA receptors on dendritic spines. eLife 2016;5:e15106. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27136678/

Pendahuluan Autism Spectrum Diso...
Etiologi Autism Spectrum Disorder

Artikel Terkait

  • Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
    Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
  • Penanganan Autism Spectrum Disorders dengan Early Intensive Behavioral Intervention
    Penanganan Autism Spectrum Disorders dengan Early Intensive Behavioral Intervention
  • Intervensi Komunikasi pada Anak dengan Autisme
    Intervensi Komunikasi pada Anak dengan Autisme
  • Manajemen Perawatan Gigi pada Anak dengan Autisme
    Manajemen Perawatan Gigi pada Anak dengan Autisme
  • Skrining Gangguan Pendengaran pada Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD)
    Skrining Gangguan Pendengaran pada Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD)

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.