Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Abrasi dan Erosi Gigi general_alomedika 2023-04-06T09:12:26+07:00 2023-04-06T09:12:26+07:00
Abrasi dan Erosi Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Abrasi dan Erosi Gigi

Oleh :
drg.Rosalina Intan Saputri, MSc
Share To Social Media:

Patofisiologi abrasi gigi dengan erosi gigi memiliki perbedaan penyebab. Namun, keduanya dapat menjadi penyebab tunggal kehilangan jaringan gigi.

Patofisiologi Abrasi Gigi

Patofisiologi abrasi gigi berhubungan dengan kerusakan yang terjadi akibat perbedaan kekerasan dari jaringan gigi dan objek lain yang berkontak dengan gigi. Dengan kata lain, abrasi terjadi karena proses suatu objek bergerak linier secara terus menerus pada permukaan objek lainnya. Kejadian abrasi gigi dapat berkaitan dengan kebiasaan diet, pekerjaan, atau menyikat gigi.[3,4]

Hal ini menyebabkan zona kompresi di ujung depan objek sesuai dengan arah pergerakan,  dan zona di belakang objek karena terjadi deformitas. Jika proses ini terjadi berulang pada gigi, maka dapat terbentuk retakan di sub-permukaan gigi dan menyebabkan kerusakan/pelepasan material pada permukaan gigi. Dentin lebih rentan mengalami abrasi karena memiliki kekerasan yang lebih rendah daripada enamel.[3,4]

Patofisiologi Erosi Gigi

Patofisiologi erosi gigi terjadi karena reaksi kimia di permukaan gigi. Terutama reaksi cairan asam di rongga mulut, misalnya akibat konsumsi makanan asam, obat aspirin, vitamin C, atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD) yang menyebabkan asam lambung kontak dengan gigi.[3,5]

Mineral pada enamel dan dentin adalah bentuk tidak sempurna dari kristalisasi hydroxyapatite, yang terdiri dari ion kalsium (Ca2+), fosfat (PO43-), dan OH-. Beserta ion-ion tambahan lainnya, seperti karbonat (CO32-), natrium (Na+), dan magnesium (Mg2+), akan menyebabkan ketidakseimbangan mineral di permukaan gigi. Kondisi ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan lapisan gigi mudah terlepas saat kontak dengan cairan erosif seperti cairan asam.[3,5]

Dalam rongga mulut, cairan asam terpecah menjadi kation hidronium dan anion residu asam. Saat enamel terekspos dengan cairan asam, kation hidronium bereaksi dengan fosfat dan karbonat gigi yang menyebabkan pelarutan awal kristal hydroxyapatite dan pembentukan lapisan lunak pada permukaan gigi.[3,5]

Jika cairan asam berdifusi lebih dalam melalui celah enamel maka akan terjadi proses demineralisasi. Proses tersebut adalah pembentukan senyawa kompleks dengan hydroxyapatite akibat dari kalsium dan fosfat enamel yang terlepas ke dalam cairan dan anion residu asam.[3,5]

Demineralisasi akan menyebabkan enamel menjadi lunak dan mudah luruh dan larut dalam asam. Tidak seperti pada enamel, demineralisasi pada dentin akan meninggalkan matriks kolagen secara utuh atau tidak ikut larut, sehingga memberikan gambaran dentin utuh yang tidak terpengaruh oleh erosi[3,5]

 

Referensi

3. Morozova SY, Holik P, Ctvrtlik R, Tomastik J, Foltasova L, Harcekova A. Tooth Wear-Fundamental Mechanism and Diagnosis. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences 2016. 15(5):84-91.
4. Shellis RP and Addy M. The Interaction between Attrition, Abrasion, and Erosion in Tooth Wear. In Lussi A and Ganss C (eds.) Erosive Tooth Wear: A Phenomenon of Clinical Significance. Monogr Oral Sci. Basel, Karger 2014. 25:32-45.
5. Shellis RP and Addy M. Understanding the Chemistry of Dental Erosion. In Lussi A and Ganss C (eds.) Erosive Tooth Wear: A Phenomenon of Clinical Significance. Monogr Oral Sci. Basel, Karger 2014. 25:163-179.

Pendahuluan Abrasi dan Erosi Gigi
Etiologi Abrasi dan Erosi Gigi

Artikel Terkait

  • Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
    Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Faktor Penyebab dan Cara Pencegahan Erosi Gigi
    Faktor Penyebab dan Cara Pencegahan Erosi Gigi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 April 2022, 11:07
Memperbaiki abrasi gusi - Periodonsia Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO drg. Nadia, SpPerio.. apakah ada tindakan untuk memperbaiki abrasi gigi? Terutama abrasi gusi pada hampir semua area gigi geligi, soalnya ada pasien yang...
drg.PhimatraJP,Sp.RKG, SubSp.Rad.D(K).M.M.
Dibalas 26 April 2022, 11:40
Gusi disertai darah membeku biru - Periodonsia Ask The Expert
Oleh: drg.PhimatraJP,Sp.RKG, SubSp.Rad.D(K).M.M.
3 Balasan
Selamat pagi menjelang siang dokter ini ada sedikit keluhan pasien dengan kondisi gusi kelihatan seperti ada darah beku di dalam gusi, mulai bengkak tapi...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 20 Januari 2022, 10:59
Scaling pada anak apakah berisiko abrasi - Kedokteran Gigi Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Eka, SpKGA.. Jika membawa anak setiap 6 bulan untuk membersihkan gigi ke dokter gigi apakah berisiko menyebabkan email gigi abrasi? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.