Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Abrasi dan Erosi Gigi general_alomedika 2023-04-06T09:13:00+07:00 2023-04-06T09:13:00+07:00
Abrasi dan Erosi Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Abrasi dan Erosi Gigi

Oleh :
drg.Rosalina Intan Saputri, MSc
Share To Social Media:

Prognosis abrasi dan erosi gigi sangat dipengaruhi oleh kerjasama pasien, terutama dalam menghilangkan kebiasaan buruk yang menjadi etiologi. Kerjasama pasien dapat mencegah timbulnya komplikasi abrasi dan erosi gigi, seperti hipersensitivitas dentin dan pulpitis, karies dentis, gingivitis, dan lesi kombinasi.[2,3,13]

Komplikasi

Komplikasi abrasi dan erosi gigi yang paling sering terjadi adalah hipersensitivitas dentin dan pulpitis. Dan jika abrasi dan erosi gigi tidak ditata laksana maka akan menyebabkan karies dentis, pulpitis, gingivitis, bahkan lesi kombinasi abrasi, erosi, dan abfraksi.

Hipersensitivitas Dentin

Hipersensitivitas dentin terjadi jika lesi cukup dalam dan menyebabkan dentin terekspos. Dentin yang terekspos menyebabkan terbukanya tubulus dentin yang berisi prosesus dari sel odontoblas dan cairan. Terdapat beberapa teori mengenai proses terjadinya hipersensitivitas dentin.[1,2,13]

Salah satu teori disebut teori hidrodinamik, yaitu pergerakan cairan di tubulus dentin memberikan stimulasi pada sel odontoblas dan saraf di sekitarnya. Teori lain menyatakan bahwa stimulus disalurkan oleh prosesus odontoblas langsung pada saraf. Sel saraf yang bertanggung jawab terhadap respon nyeri dari hipersensitivitas dentin adalah saraf A yang termielinasi.[1,2,13]

Pulpitis

Lesi abrasi dan erosi yang bertambah parah dapat menembus ke ruang pulpa dan menyebabkan pulpitis. Pulpitis adalah respon inflamasi akibat jaringan pulpa yang terbuka.[1,2,13]

Karies Dentis

Aksi mikroorganisme tidak terlibat pada perkembangan abrasi dan erosi gigi, tetapi karies dentis dapat muncul di area lesi abrasi maupun erosi sebagai lesi sekunder. Kerusakan jaringan enamel dan dentin akan meninggalkan kavitas yang menyebabkan sisa makanan mudah tertinggal dan membentuk plak. Jika tidak dibersihkan secara adekuat, sisa makanan yang menempel pada kavitas itu dapat memicu aktivitas bakteri penyebab karies, yaitu bakteri Streptococcus mutans.

Selain itu, zat sisa dari proses metabolisme makanan, terutama karbohidrat, oleh bakteri bersifat asam dapat menyebabkan demineralisasi enamel dan dentin sehingga terbentuk karies dentis.[1,2,13]

Gingivitis

Selain pada permukaan insisal dan oklusal, lesi abrasi dan erosi juga bisa terjadi pada bagian servikal gigi. Jika lesi semakin parah maka akan menyebabkan bagian cementum akar terekspos dan meluas ke dentin akar. Seperti karies, lesi abrasi dan erosi juga dapat menyebabkan kavitas yang mudah untuk dilekati oleh plak dan membentuk kalkulus, sehingga dapat menyebabkan gingivitis.[1,2,13]

Lesi Kombinasi

Abrasi dan erosi juga sering muncul sebagai lesi kombinasi dengan lesi lainnya yang menyebabkan keausan jaringan keras gigi, seperti atrisi dan abfraksi.[1,2,13]

Prognosis

Abrasi dan erosi gigi memiliki prognosis yang baik jika pasien dapat menghilangkan etiologi dari lesi tersebut. Hampir seluruh etiologi abrasi dan erosi gigi berkaitan dengan kebiasan sehari-hari. Kontrol rutin ke dokter gigi untuk pemeriksaan progresivitas lesi disesuaikan dengan tingkat keparahan. Jika lesi sudah tidak bertambah parah maka dapat dilakukan kontrol rutin secara umum yaitu setiap 6 bulan.[3,13]

Referensi

1. Speer L and Boyd LD. Hard Tissue Examination of the Dentition. In Boyd LD, Mallonee LF, Wyche CJ (ed.) Wilkin’s Clinical Practice of the Dental Hygienist, 13th ed. 2020. Burlington : Jones & Barlett Learning.
2. Al-Sabbagh M. Etiology and Predisposing Factors to Dentin Hypersensitivity. In Taha S, Clarkson BH, Clinician’s Guide to the Diagnosis and Management of Tooth Sensitivity. 2014. New York : Springer Heidelberg.
3. Morozova SY, Holik P, Ctvrtlik R, Tomastik J, Foltasova L, Harcekova A. Tooth Wear-Fundamental Mechanism and Diagnosis. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences 2016. 15(5):84-91.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.

Penatalaksanaan Abrasi dan Erosi...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ab...

Artikel Terkait

  • Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
    Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Faktor Penyebab dan Cara Pencegahan Erosi Gigi
    Faktor Penyebab dan Cara Pencegahan Erosi Gigi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 April 2022, 11:07
Memperbaiki abrasi gusi - Periodonsia Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO drg. Nadia, SpPerio.. apakah ada tindakan untuk memperbaiki abrasi gigi? Terutama abrasi gusi pada hampir semua area gigi geligi, soalnya ada pasien yang...
drg.PhimatraJP,Sp.RKG, SubSp.Rad.D(K).M.M.
Dibalas 26 April 2022, 11:40
Gusi disertai darah membeku biru - Periodonsia Ask The Expert
Oleh: drg.PhimatraJP,Sp.RKG, SubSp.Rad.D(K).M.M.
3 Balasan
Selamat pagi menjelang siang dokter ini ada sedikit keluhan pasien dengan kondisi gusi kelihatan seperti ada darah beku di dalam gusi, mulai bengkak tapi...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 20 Januari 2022, 10:59
Scaling pada anak apakah berisiko abrasi - Kedokteran Gigi Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Eka, SpKGA.. Jika membawa anak setiap 6 bulan untuk membersihkan gigi ke dokter gigi apakah berisiko menyebabkan email gigi abrasi? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.