Penatalaksanaan Abrasi dan Erosi Gigi
Penatalaksanaan abrasi dan erosi gigi pada awal pasien datang utamanya untuk menghilangkan keluhan nyeri. Selanjutnya, tata laksana dilakukan bertahap, yaitu tahap eliminasi etiologi dan faktor risiko, rehabilitasi morfologi gigi, pencegahan progresifitas penyakit agar tidak semakin parah, dilanjutkan dengan monitoring, evaluasi dan kontrol ke dokter gigi setiap 6−12 bulan.
Terapi Keluhan Nyeri
Abrasi dan erosi gigi yang parah biasanya disertai dengan hipersensitivitas dentin yang menyebabkan rasa nyeri atau ngilu saat terkena rangsang. Oleh karena itu, terapi utama dari abrasi dan erosi gigi yang disertai dengan hipersensitivitas dentin adalah menghilangkan keluhan nyeri tersebut. Salah satu caranya adalah terapi desensitasi menggunakan desensitizers.[2,3]
Desensitizers adalah pasta atau gel yang memiliki kandungan potassium, fluoride, stannous, ion oxalate, arginine, hydroxyapatite, Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP), dan calcium sodium phosphosilicate. Pasta atau gel ini diaplikasikan saat kunjungan ke dokter gigi maupun di rumah sesuai dengan dosis yang ditentukan.[2,3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)