Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Fluorosis Gigi general_alomedika 2024-10-30T14:26:27+07:00 2024-10-30T14:26:27+07:00
Fluorosis Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Fluorosis Gigi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan fluorosis gigi perlu diberikan kepada pasien untuk memberikan kepastian diagnosis terkait keadaan tersebut dan untuk mencegah terjadinya hal serupa pada keluarga pasien.

Edukasi Pasien

Edukasi terhadap pasien terkait dengan kondisi fluorosis gigi adalah:

  • Fluorosis gigi tidak berbahaya. Namun perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk mengetahui apakah kadar fluoride dalam tubuh pasien masih dalam ambang batas aman atau tidak.
  • Perawatan terkait fluorosis gigi umumnya adalah observasi. Namun demikian, jika pasien memiliki keluhan estetika, dapat dilakukan perawatan lanjutan yang meliputi bleaching, labial veneering, mikroabrasi, dan pembuatan mahkota (crown gigi).
  • Fluorosis gigi bukan penyakit menular, namun dapat saja keluarga pasien juga terkena akibat konsumsi air minum dari sumber yang sama.
  • Jika sudah kehilangan morfologi gigi yang parah, perlu dilakukan perawatan lanjutan untuk melindungi struktur gigi yang masih tersisa.
  • Jika pasien mengonsumsi fluoride dalam jumlah masif, dalam bentuk apapun, maka disarankan kepada pasien untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi fluoride tersebut. Contohnya adalah dengan mengganti sumber air minum dan menghentikan penggunaan tablet fluoride atau garam fluoride.[7,12,25]

Edukasi pada Anak

Penggunaan pasta gigi pada anak usia <3 tahun seharusnya hanya seukuran bulir beras. Ketika mencapai usia 3 tahun ke atas, pasta gigi dapat ditambah jumlahnya hingga seukuran biji kacang polong. Edukasi orang tua atau pengasuh untuk memberikan jumlah pasta gigi yang adekuat. Untuk menghindari anak menelan pasta gigi, sebaiknya anak tidak diberikan air untuk membilas setelah sikat gigi.[27]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan mengonsumsi air atau makanan dengan kadar fluoride yang rendah. Pengukuran kadar fluoride pada sumber air minum dapat dilakukan, dan edukasi warga untuk menghindari konsumsi air jika kadar fluoride melebihi 1 ppm.[7,9]

Hindari penggunaan produk-produk yang mengandung fluoride dalam jumlah tinggi, seperti makanan kemasan yang mengandung Kalsium Fluoride (CaF2), tembakau, dan garam fluoridasi.[26]

Asupan makanan yang tinggi kalsium, besi, vitamin C, dan antioksidan, seperti susu, sayuran berdaun hijau, dan buah-buahan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.[7]

Pasta gigi yang mengandung fluoride penting untuk pencegahan karies, tetapi perhatikan untuk tidak menggunakan berlebihan dari jumlah yang direkomendasikan untuk mencegah fluorosis gigi. Orang tua atau pengasuh perlu mengedukasi anak mengenai cara menyikat gigi yang benar. Anak usia prasekolah sebaiknya disupervisi saat menyikat gigi dan diajarkan untuk tidak menelan atau memakan pasta gigi secara sengaja.[27]

 

Referensi

7. Den Besten, P., Li W. Chronic Fluoride Toxicity : Dental Fluorosis. In: Fluoride and the oral environment. Monogr Oral Sci. 2011;22:81–96.
9. Mohanta A. Dental Fluorosis- Revisited. Biomed J Sci Tech Res. 2018;2(1):2243–7.
12. Mehta DN, Shah J. Reversal of dental fluorosis: A clinical study. J Nat Sci Biol Med. 2013;4(1):138–44.
25. Bansal R, Jain A, Mittal S, Kumar T. Full mouth rehabilitation in a medically compromised patient with fluorosis. J Clin Diagnostic Res. 2014;8(7):22–4.
26. Al Warawreh AM, Al Tamimi ZH, et al. Prevalence of dental fluorosis among southern Jordanian population. Int J Dent. 2020;2020.
27. Nowalk AJ. Preventive dental care and counseling for infants and young children. Uptodate, 2020. https://www.uptodate.com/contents/preventive-dental-care-and-counseling-for-infants-and-young-children

Prognosis Fluorosis Gigi

Artikel Terkait

  • Keamanan Produk Pemutih Gigi Pasaran bagi Kesehatan Rongga Mulut
    Keamanan Produk Pemutih Gigi Pasaran bagi Kesehatan Rongga Mulut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 April 2022, 10:18
Whitening Teeth Komersial - Periodonsia Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah produk whitening teeth komersial seperti arang aman untuk kesehatan gusi, ya Dok? Sama juga dengan UV whitening teeth komersial... Karena sering...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.