Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Fluorosis Gigi general_alomedika 2024-10-30T14:23:39+07:00 2024-10-30T14:23:39+07:00
Fluorosis Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fluorosis Gigi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Epidemiologi fluorosis gigi dilaporkan lebih tinggi pada area pegunungan atau tepi pantai, di mana kandungan fluoride pada air minum lebih tinggi.[1,2,16]

Global

Prevalensi fluorosis gigi secara global berkisar di angka 32%, dan dilaporkan meningkat hingga 61,4% pada daerah yang memiliki konsumsi air minum fluoridasi. Namun, menurun hingga 20% pada daerah yang tidak mengonsumsi air minum fluoridasi.[9,10]

Fluorosis terutama terjadi pada area geologis “fluoride belt”, yang membentang pada wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Afrika Utara, Timur Tengah, Australia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.[10]

Indonesia

Meskipun tidak dilaporkan menjadi daerah endemik fluorosis, tetapi Indonesia termasuk negara yang memiliki risiko tinggi terjadinya fluorosis. Hal ini dikarenakan beberapa wilayah di Indonesia merupakan wilayah berkapur. Prevalensi fluorosis gigi di Indonesia bervariasi, tergantung dari kadar fluoride dalam air yang dikonsumsi oleh masyarakat pada area tersebut.[19,20]

Di Indonesia, dilaporkan pada kadar fluoride sebesar 0,5 ppm, 75,9% anak memiliki fluorosis derajat ringan, sedangkan sisanya (24,1%) mengalami fluorosis derajat sedang. Sementara, pada kadar fluorida 2,08-2,90 ppm, memiliki prevalensi fluorosis gigi sebesar 78,75-98,33%.[19]

Mortalitas

Kondisi fluorosis gigi tidak menyebabkan kematian. Namun, fluorosis gigi seringkali menyebabkan keluhan estetika, sehingga pasien menjadi tidak percaya diri karena bercak dan perubahan pada gigi geliginya. Selain itu, fluorosis gigi dan fluorosis skeletal dikaitkan dengan kejadian temporomandibular joint disorder (TMD) dan rendahnya intelligence quotient (IQ).[8,9,24]

Referensi

1. Iheozor-Ejiofor Z, O’Malley LA, et al. Water fluoridation for the prevention of dental caries. Cochrane Database Syst Rev. 2013;2013(12).
2. Molina-Frechero N, Gaona E, et al. Fluoride exposure effects and dental fluorosis in children in Mexico city. Med Sci Monit. 2015;21:3664–70.
8. Khan SA, Singh RK, et al. Relationship between dental fluorosis and intelligence quotient of school going children in and around lucknow district: A cross-sectional study. J Clin Diagnostic Res. 2015;9(11):ZC10–5.
9. Mohanta A. Dental Fluorosis- Revisited. Biomed J Sci Tech Res. 2018;2(1):2243–7.
10. Naidu GM, Rahamthullah SAKU, et al. Prevalence and self perception of Dental Fluorosis among 15 year old school children in Prakasham district of south India. J Int oral Heal JIOH. 2013;5(6):67–71.
16. Goodarzi F, Mahvi AH, et al. The prevalence of dental fluorosis and exposure to fluoride in drinking water: A systematic review. J Dent Res Dent Clin Dent Prospects. 2016;10(3):127–35.
19. Wahluyo S. Peran kalsium sebagai prevensi terjadinya hipoplasia enamel (The role of calcium on enamel hypoplasia prevention). Dent J (Majalah Kedokt Gigi). 2013;46(3):113.
20. Dewi A. Perawatan Dental Fluorosis Pada Anak. J UNEJ. 2015;7:118–22.
24. Asawa K, Singh A, et al. Association of temporomandibular joint signs & symptoms with dental fluorosis & skeletal manifestations in endemic fluoride areas of Dungarpur district, Rajasthan, India. J Clin Diagnostic Res. 2015;9(12):ZC18–21.

Etiologi Fluorosis Gigi
Diagnosis Fluorosis Gigi

Artikel Terkait

  • Keamanan Produk Pemutih Gigi Pasaran bagi Kesehatan Rongga Mulut
    Keamanan Produk Pemutih Gigi Pasaran bagi Kesehatan Rongga Mulut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 April 2022, 10:18
Whitening Teeth Komersial - Periodonsia Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah produk whitening teeth komersial seperti arang aman untuk kesehatan gusi, ya Dok? Sama juga dengan UV whitening teeth komersial... Karena sering...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.