Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Ginjal Kronis general_alomedika 2023-03-31T13:13:45+07:00 2023-03-31T13:13:45+07:00
Penyakit Ginjal Kronis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Ginjal Kronis

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Edukasi yang diberikan kepada pasien dengan penyakit ginjal kronis mencakup stadium penyakit ginjal kronis, pemeriksaan penunjang yang perlu dijalani, interpretasi dari hasil pemeriksaan, penatalaksanaan, serta rekomendasi pola diet nutrisi. Promosi kesehatan bertujuan untuk mengenalkan gejala penyakit ginjal kronis, sehingga meningkatkan kewaspadaan pasien untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mencegah keterlambatan diagnosis dan penanganan.[25,26]

Edukasi Pasien

Dalam memberikan edukasi kepada pasien, dokter perlu menjelaskan secara rinci mengenai kondisi penyakit ginjal kronis yang sedang dialami. Informasi yang diberikan terkait stadium, penyebab yang mendasari, pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan, serta prosedur pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyakit ginjal kronis.[20,25]

Pasien juga perlu diberikan informasi mengenai hasil interpretasi dari pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan, serta penatalaksanaan yang akan dilakukan. Ini perlu mencakup risiko, manfaat, prosedur tindakan, terapi pengganti ginjal bila diperlukan, serta pola diet nutrisi yang disarankan.[32,33]

Pasien dengan penyakit ginjal kronis perlu diberikan informasi mengenai pemeriksaan follow up seperti evaluasi fungsi ginjal, urinalisis, pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, dan pemeriksaan radiologi bila diperlukan. Sampaikan bahwa ini bermanfaat untuk mendeteksi temuan abnormal dan gejala baru yang mencurigakan terkait dengan progresivitas kelainan ginjal.[20,25]

Tabel 1. Frekuensi Follow up (jumlah kali per tahun) Pasien Penyakit ginjal kronis Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus dan Albuminuria

Albuminuria
  GFR (ml/menit) <30 mg/g 30-300 mg/g >300 mg/g
Stadium 1 ≥ 90 1 kali/tahun 1 kali/tahun 2 kali/tahun
Stadium 2 60-89 1 kali/tahun 1 kali/tahun 2 kali/tahun
Stadium 3A 45-59 1 kali/tahun 2 kali/tahun 3 kali/tahun
Stadium 3B 30-44 2 kali/tahun 3 kali/tahun 3 kali/tahun
Stadium 4 15-29 3 kali/tahun 3 kali/tahun 4 kali/tahun atau lebih
Stadium 5 <15 4 kali/tahun atau lebih 4 kali/tahun atau lebih 4 kali/tahun atau lebih

Sumber: dr. Eva Naomi, Alomedika, 2023.[25,26]

Edukasi Faktor Risiko

Edukasi pasien untuk menghindari faktor risiko yang dapat diubah seperti obesitas, kebiasaan merokok, dan konsumsi obat–obat yang bersifat nefrotoksik. Minta pasien menjaga tekanan darah dan kadar gula darah pada penyakit hipertensi dan diabetes.[20,25]

Tanda dan Gejala Bahaya

Berikan pemahaman kepada pasien untuk mengenali tanda dan gejala bahaya pada penyakit ginjal kronis seperti;

  • Frekuensi berkemih yang lebih sedikit dibandingkan biasanya dengan konsumsi air yang tidak berubah.
  • Pembengkakan pada tubuh terutama wajah, perut, dan tungkai kaki
  • Rasa lelah yang berlebihan hingga aktivitas fisik berkurang
  • Tanda dan gejala diabetes seperti frekuensi miksi yang sering (polimiksi), rasa lapar yang sering (polifagia), dan rasa haus yang berlebihan (polidipsi).
  • Mual dan muntah tanpa disertai penyebab yang lain[30,33]

Pengaturan Nutrisi dan Diet

Pasien penyakit ginjal kronis harus diberikan edukasi mengenai panduan klinis nutrisi dan diet yang sesuai. Pembatasan asupan protein harus disesuaikan dengan batasan konsumsi protein yang telah ditetapkan berdasarkan GFR pasien. Pada pasien penyakit ginjal kronis sebaiknya asupan garam juga dibatasi maksimal 2 gram natrium atau setara 5 gram garam dapur per hari.

Batasi juga asupan fosfat dan kalium pada pasien penyakit ginjal kronis dengan tidak mengonsumsi makanan, minuman kaleng dan makanan cepat saji, serta mengurangi konsumsi keju, kerang, jeroan, dan buah-buahan (alpukat, pisang, manga, dan buah kering). Pembatasan konsumsi cairan pada pasien penyakit ginjal kronis harus dipertimbangkan dan disesuaikan dengan stadium penyakit serta GFR untuk menghindari terjadinya kelebihan volume cairan di dalam tubuh.[30,33]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan penyakit ginjal kronis adalah dengan segera melakukan penatalaksanaan pada penyakit yang berpotensi mendasari terjadinya penyakit ginjal kronis. Modifikasi gaya hidup perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, dengan penerapan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, rutin berolahraga dan dukungan nutrisi yang baik.[20,26]

Menghindari konsumsi berlebihan dari obat yang berpotensi nefrotoksik tanpa pengawasan dokter juga menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit ginjal kronis. Sebaiknya GFR harus dipantau setidaknya setiap tahun pada orang yang diresepkan obat-obatan yang diketahui bersifat nefrotoksik, seperti siklosporin dan tacrolimus.[20,25]

Pengendalian penyakit difokuskan pada deteksi dini sehingga dapat dilakukan pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan segera, supaya pasien memiliki prognosis yang baik. Diperlukan juga medical check up secara berkala yang dapat membantu mendeteksi penyakit ginjal kronis.[34,33]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Nathania S. Sutisna

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

20. Arora P. Chronic Kidney Disease. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/238798-overview
25. Forbes A, Gallagher H. Chronic kidney disease in adults: assessment and management. Clinical Medicine. 2020;20(2):128–32
26. Ammirati A L. Chronic Kidney Disease. REV ASSOC MED BRAS. 2020;66(SUPPL 1):S3-S9 DOI: http://dx.doi.org/10.1590/1806-9282.66.S1.3
30. Lee V. Advances in chronic kidney disease pathophysiology and management. AJGP. 2021;50(4):188-192
31. Dimantidis C J, Hale S L, et al. Lab-based and diagnosis-based chronic kidney disease recognition and staging concordance. BMC Nephrology. 2019;20(357):1-10 DOI: https://doi.org/10.1186/s12882-019-1551-3
32. Dimeski G, Treacy O. Biochemical Tests for Diagnosing and Evaluation Stages of Chronic Kidney Disease. Intech Open. 2022;2:59-74 DOI:http://dx.doi.org/10.5992/intechopen.1000205
33. Kidney Health Australia. Chronic Kidney Disease (CKD) Management in Primary Care. Kidney Health Australia. 2020;4:1-92
34. Zuber K, Davis J. The ABCs of chronic kidney disease.JAAPA. 2018;31(10):17-25 DOI:10.1097/01.JAA.0000545065.71225.f5
35. Thurlow J S, Joshi M, et al. Global Epidemiology of End-Stage Kidney Disease and Disparities in Kidney Replacement Therapy. Am J Nephrol. 2021;52:98–107 DOI: 10.1159/000514550

Prognosis Penyakit Ginjal Kronis

Artikel Terkait

  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Media Kontras MRI Berbasis Gadolinium pada Pasien dengan Penyakit Ginjal
    Media Kontras MRI Berbasis Gadolinium pada Pasien dengan Penyakit Ginjal
  • Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
    Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 14:05
eGFR dan kreatinin pada lansia yang meningkat tanpa keluhan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, sy dpt px laki2 70th di puskes dgn lab prolanis HT didapatkan hiperlipidemia dan px kreatinin meningkat 1,43 dan eGFR 49. Px saat ini tanpa...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 28 Juni 2024, 20:52
Timbul bullae pasca HD pada pasien CKD dengan DM
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsul dok, pasien Tn. I usia 60 th. Rutin cuci darah 2x seminggu karena CKD sejak 2 th yll. OS ada riwayat DM sejak 10 th yll, rutin minum obat...
Anonymous
Dibalas 15 April 2024, 07:55
Asam amino untuk pasien CKD stadium dini
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok pasien dengan CKD stadium dini yang belum dibatasi asupan konsumsi protein sebelumnya apakah tetap perlu diberikan asam amino nocid acid?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.