Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Astigmatisme monika-natalia 2024-02-27T08:37:15+07:00 2024-02-27T08:37:15+07:00
Astigmatisme
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Astigmatisme

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Penatalaksanaan astigmatisme atau mata silinder dapat berupa kacamata, lensa kontak, atau bedah refraktif. Serupa dengan kelainan refraksi lainnya, penanganan astigmatisme bergantung pada gejala dan kebutuhan pasien. Pasien dengan kelainan refraksi ringan atau bersifat monokuler mungkin tidak memerlukan koreksi.[2]

Kacamata

Kacamata adalah cara paling sederhana dan aman untuk memperbaiki kelainan refraksi. Oleh karena itu, penggunaan kacamata harus dipertimbangkan dahulu sebelum lensa kontak atau bedah refraksi. Dalam kebanyakan kasus, astigmatisme <0,5 D belum mempengaruhi ketajaman visual, sehingga koreksi dengan kacamata mungkin belum diperlukan.[2,9]

Lensa Kontak

Astigmatisma ringan dan sedang dapat dikoreksi dengan lensa kontak lunak torik (soft toric contact lens), atau lensa kontak rigid gas permeabel (rigid gas-permeable atau RGP contact lens). Astigmatisme tinggi dapat dikoreksi secara efektif dengan lensa kontak RGP dan lensa kontak hibrida.

Dalam kasus astigmatisme kornea yang lebih tinggi, dapat digunakan desain lensa kontak bitoric atau back-surface toric untuk meminimalkan corneal bearing dan meningkatkan sentrasi. Lensa sklera rigid gas-permeabel (rigid gas-permeable scleral lenses) dapat menjadi pilihan untuk astigmatisme tinggi dan/atau ireguler.[2]

Ortokeratologi

Ortokeratologi (ortho-k) adalah proses pembentukan kembali kornea anterior dengan menggunakan lensa kontak khusus untuk mengurangi kelainan refraksi secara sementara. Lensa kontak khusus tersebut digunakan semalaman (overnight orthokeratology) setiap satu atau dua malam untuk mempertahankan efeknya. Lensa ortokeratologi modern dapat digunakan untuk koreksi astigmatisme sementara hingga 1,75 D.[2,19]

Bedah Refraktif

Bedah refraktif merupakan metode untuk mengubah status refraksi mata, dan mencakup berbagai prosedur elektif. Beberapa istilah yang digunakan pada prosedur yang menyebabkan perubahan pada kornea berupa operasi keratorefraktif, keratoplasti refraktif, atau operasi refraktif kornea.

Prosedur bedah refraktif lainnya termasuk menempatkan implan lensa intraokular phakic di depan lensa kristalina atau penggantian lensa kristalina. Prosedur bedah refraktif dengan laser yang digunakan sebagai tatalaksana astigmatisme reguler berupa photorefractive keratectomy (PRK), laser epithelial keratomileusis (LASEK), laser in-situ keratomileusis (LASIK), small incision lenticule extraction (SMILE) dan astigmatic keratotomy (AK).[2]

Penatalaksanaan pada Anak

Pada balita dengan kelainan refraksi yang bersifat isometropia, koreksi dapat dimulai apabila terdapat astigmatisme sebesar ≥3,00 D pada usia <1 tahun, ≥2,50 D pada usia 1‒2 tahun, ≥2,00 D pada usia 2‒3 tahun, dan ≥1,50 D pada usia 3‒4 tahun.

Sedangkan untuk anisometropia tanpa strabismus, koreksi dapat dimulai ketika terdapat perbedaan dioptri antara kedua mata sebesar ≥2,50 D pada usia <1 tahun, ≥2,00 D pada usia 1‒3 tahun, dan ≥1,50 D pada usia 3‒4 tahun.[20]

Referensi

2. Chuck RS, Jacobs DS, et al. Refractive Errors & Refractive Surgery Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology. 2017;125(1):P1–104. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.ophtha.2017.10.003
9. Woltsche N, Werkl P, et al. Astigmatism. Ophthalmologe. 2019 Mar;116(3):293–304. DOI: https://doi.org/10.1007/s00347-019-0865-7
19. Vincent SJ, Cho P, et al. CLEAR - Orthokeratology. Cont Lens Anterior Eye. 2021 Apr;44(2):240–69. DOI: https://doi.org/10.1016/j.clae.2021.02.003
20. Wallace DK, Morse CL, et al. Pediatric Eye Evaluations Preferred Practice Pattern®: I. Vision Screening in the Primary Care and Community Setting; II. Comprehensive Ophthalmic Examination. Ophthalmology. 2017;125(1):P184–227. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2017.09.032

Diagnosis Astigmatisme
Prognosis Astigmatisme

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Risiko Glaukoma Kronis Sudut Terbuka pada Myopia
    Risiko Glaukoma Kronis Sudut Terbuka pada Myopia
  • Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
    Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
  • Progresivitas Miopia pada Anak-Anak Usia Sekolah Selama Pandemi COVID-19
    Progresivitas Miopia pada Anak-Anak Usia Sekolah Selama Pandemi COVID-19
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...
Anonymous
Dibalas 18 Juli 2024, 09:24
Kekuatan Dioptri Softlens
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, maaf izin bertanya. Kalau pasien hendak menggunakan softlens apakah kekuatan lensanya perlu diturunkan dari kekuatan lensa kacamatanya atau tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.