Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Glaukoma general_alomedika 2022-09-28T13:41:42+07:00 2022-09-28T13:41:42+07:00
Glaukoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Glaukoma

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa glaukoma sudut terbuka merupakan jenis glaukoma yang paling banyak terjadi. Glaukoma sudut terbuka memiliki prevalensi global sebesar 2,2%.[13,17]

Global

Di Eropa, glaukoma primer sudut terbuka memiliki prevalensi total sebesar 2,51%. Glaukoma primer sudut terbuka merupakan tipe yang paling umum dijumpai di Britania Raya, mempengaruhi 2% individu berusia lebih dari 40 tahun dan 10% individu berusia lebih dari 75 tahun, terutama etnis Afrika-Karibia. Glaukoma sudut tertutup kurang prevalen dan hanya mempengaruhi 0,17% individu, terutama etnis Asia Timur.[14]

Indonesia

Prevalensi glaukoma di Indonesia diperkirakan sebesar 0,46%, atau setara 4-5 orang tiap 1000 penduduk. Menurut data di bagian rawat jalan rumah sakit di Indonesia, angka kunjungan glaukoma meningkat dari 65.774 pada tahun 2015 menjadi 427.091 pada tahun 2017. Berdasarkan jenis kelamin, glaukoma di Indonesia dilaporkan lebih banyak pada wanita dibandingkan pria.[16]

Mortalitas

Glaukoma tidak berkaitan langsung dengan mortalitas. Meski demikian, kondisi ini merupakan penyebab morbiditas signifikan. Glaukoma dilaporkan sebagai penyebab kebutaan tertinggi kedua di dunia.

Di Indonesia, sebagian besar pasien glaukoma belum terdeteksi sehingga kebanyakan penderita baru terdiagnosis ketika kondisi penyakit sudah lanjut atau bahkan telah terjadi kebutaan total. Berdasarkan data pasien Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2005-2006, sebesar 51,4% pasien glaukoma primer sudut terbuka dan 41,4% pasien glaukoma primer sudut tertutup datang dalam kondisi sudah lanjut. Bahkan, 13,5% pasien yang datang telah mengalami buta total akibat glaukoma primer sudut terbuka dan 26,4% akibat glaukoma primer sudut tertutup.[16]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Intan Ekarulita

Referensi

13. Wiggs J, Pasquale L. Genetics of glaucoma. Human Molecular Genetics. 2017;26(R1):R21-R27.
14. Allison K, Patel D, Alabi O. Epidemiology of Glaucoma: The Past, Present, and Predictions for the Future. Cureus. 2020 Nov 24;12(11):e11686. doi: 10.7759/cureus.11686.
16. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. InfoDatin: Situasi Glaukoma di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019 p. 1-12.
17. Schuster AK, Erb C, Hoffmann EM, Dietlein T, Pfeiffer N. The Diagnosis and Treatment of Glaucoma. Dtsch Arztebl Int. 2020 Mar 27;117(13):225-234. doi: 10.3238/arztebl.2020.0225.

Etiologi Glaukoma
Diagnosis Glaukoma

Artikel Terkait

  • Indikasi Laser Iridotomy Peripheral pada Glaukoma
    Indikasi Laser Iridotomy Peripheral pada Glaukoma
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
  • Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
    Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
  • Penatalaksanaan Glaukoma Akut di Unit Gawat Darurat Fasilitas Kesehatan Primer
    Penatalaksanaan Glaukoma Akut di Unit Gawat Darurat Fasilitas Kesehatan Primer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Andrea
Dibalas 08 September 2023, 15:29
Efikasi dan Keamanan Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS) - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS) telah mengalami perkembangan pesat dalam dekade terakhir sebagai pilihan terapi bagi pasien dengan glaukoma sudut...
Anonymous
Dibalas 22 Desember 2022, 08:32
Bagaimana skrining glaukoma di fasilitas kesehatan tingkat pertama? - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, di fktp jarang tersedia tonometri. Namun tentu tidak mungkin merujuk pasien rutin untuk skrining glaukoma saja. Solusi nya bagaimana ya dok...
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2022, 11:23
Glaukoma timbul pasca operasi katarak - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokIzin bertanya, pasien dgn katarak setelah operasi katarak sekitar 1 bulan, mengeluh sakit kepala dan penglihatan kabur. Setelah di periksa ternyata...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.