Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Glaukoma general_alomedika 2023-03-01T08:06:08+07:00 2023-03-01T08:06:08+07:00
Glaukoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Glaukoma

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Glaukoma adalah penyakit oftalmologi yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokular (TIO), penurunan lapang pandang, dan peningkatan rasio cup/disc pada saraf optikus. Berdasarkan sudut dan tekanannya, glaukoma dibedakan menjadi glaukoma sudut terbuka, glaukoma sudut tertutup, dan glaukoma dengan tekanan normal.[1,2]

Peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma menyebabkan kerusakan pada saraf optikus. Seiring dengan berkembangnya kerusakan, gangguan lapang pandang juga akan semakin buruk. Di seluruh dunia, glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak.[3-5]

glaukoma, alomedika Glaukoma Sudut Tertutup Akut. Sumber: Jonathan Trobe, Wikimedia commons, 2011.

Glaukoma sudut terbuka merupakan jenis glaukoma yang lebih sering ditemukan di praktik klinis. Banyak pasien dengan glaukoma tetap asimtomatik, bahkan ketika perkembangan penyakit sudah lanjut. Hal ini disebabkan karena kehilangan lapang pandang progresif bersifat perifer dan biasanya asimetris, sehingga memungkinkan kompensasi dari bidang visual yang tumpang tindih dari mata yang lebih sehat. Oleh sebab itu, glaukoma umumnya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan mata.[5-8]

Meskipun kejadiannya lebih jarang, penutupan sudut akut dapat terjadi dan pasien akan mengalami kehilangan penglihatan yang tiba-tiba. Gejala yang dialami biasanya meliputi penglihatan kabur unilateral dan lingkaran cahaya atau pelangi di sekitar lampu sebagai akibat dari edema kornea. Pasien sering mengalami nyeri di sekitar mata, disertai mual dan muntah.

Pada pemeriksaan fisik selama episode akut, bisa didapatkan pupil yang melebar, injeksi konjungtiva, dan kornea keruh. Pasien dengan penutupan sudut yang subakut memiliki gejala yang lebih ringan atau intermiten, dimana keluhan dapat hilang saat masuk ke ruangan yang cukup terang atau dengan tidur.[8]

Sebetulnya, pengukuran tekanan intraokular saja (seperti yang banyak dilakukan di layanan kesehatan primer) merupakan metode yang kurang dapat diandalkan untuk mendeteksi glaukoma. Sekitar 50% pasien dengan glaukoma sudut terbuka memiliki tekanan intraokular dalam kisaran normal. Oleh karena itu, diagnosis glaukoma yang akurat memerlukan lebih dari satu pemeriksaan, yang setidaknya mencakup pengukuran tekanan intraokular, pemeriksaan saraf optik stereoskopik, dan pengujian lapang pandang. Pemeriksaan perlu diulang secara berkala untuk menilai kepala saraf optik untuk kehilangan jaringan neuroretinal dan untuk menyaring perkembangan skotoma bidang visual.[8-10]

Pengobatan glaukoma yang utama adalah penurunan tekanan intraokular untuk mencegah perkembangan glaukoma lebih lanjut. Beberapa contoh obat yang dapat digunakan untuk tujuan ini adalah latanoprost, timolol, brimonidine, dan brinzolamide. Pembedahan diindikasikan pada pasien yang terus mengalami kehilangan lapang pandang progresif meskipun telah mendapat terapi medis maksimal, tidak toleran terhadap obat glaukoma, atau kurang patuh terhadap pengobatan. Beberapa contoh tindakan bedah yang dapat digunakan pada glaukoma adalah iridotomi laser, trabekuloplasti laser, dan trabekulotomi insisional.[5,7,11,12]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Intan Ekarulita

Referensi

1. Carreon T, van der Merwe E, Fellman R, Johnstone M, Bhattacharya S. Aqueous outflow - A continuum from trabecular meshwork to episcleral veins. Progress in Retinal and Eye Research. 2017;57:108-133.
2. Liu X, Liu X, Wang Y, Sun H, Guo Z, Tang X, Li J, Xiao X, Zheng S, Yu M, He C, Xu J, Sun W. Proteome Characterization of Glaucoma Aqueous Humor. Mol Cell Proteomics. 2021;20:100117. doi: 10.1016/j.mcpro.2021.100117. Epub 2021 Jun 30. PMID: 34214668; PMCID: PMC8367844.
3. Freddo T, Civan M, Gong H. Aqueous Humor and the Dynamics of Its Flow: Mechanisms and Routes of Aqueous Humor Drainage. Albert and Jakobiec's Principles and Practice of Ophthalmology. 2021;:1-46.
4. Johnson M, McLaren J, Overby D. Unconventional aqueous humor outflow: A review. Experimental Eye Research. 2017;158:94-111.
5. Kang J, Tanna A. Glaucoma. Medical Clinics of North America. 2021;105(3):493-510.
6. Evangelho K, Mogilevskaya M, Losada-Barragan M, Vargas-Sanchez J. Pathophysiology of primary open-angle glaucoma from a neuroinflammatory and neurotoxicity perspective: a review of the literature. International Ophthalmology. 2017;39(1):259-271.
7. Razeghinejad R, Lin MM, Lee D, Katz LJ, Myers JS. Pathophysiology and management of glaucoma and ocular hypertension related to trauma. Surv Ophthalmol. 2020 Sep-Oct;65(5):530-547. doi: 10.1016/j.survophthal.2020.02.003. Epub 2020 Feb 11. PMID: 32057763.
8. Sun X, Dai Y, Chen Y, Yu D, Cringle S, Chen J et al. Primary angle closure glaucoma: What we know and what we don’t know. Progress in Retinal and Eye Research. 2017;57:26-45.
9. Muthu Krishnan V, Datta Gulnar P, Vasudev Anand R, Vijayakumar C, Balasubramaniyan G. Ocular and Systemic Risk Factors and Correlation with Glaucomatous Damage in Normal Tension Glaucoma. Cureus. 2018 May 16;10(5):e2638. doi: 10.7759/cureus.2638.
10. Killer H, Pircher A. Normal tension glaucoma: review of current understanding and mechanisms of the pathogenesis. Eye. 2018;32(5):924-930.
11. Gedde S, Vinod K, Wright M, Muir K, Lind J, Chen P et al. Primary Open-Angle Glaucoma Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology. 2021;128(1):P71-P150.
12. Gedde S, Chen P, Muir K, Vinod K, Lind J, Wright M et al. Primary Angle-Closure Disease Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology. 2021;128(1):P30-P70.

Patofisiologi Glaukoma

Artikel Terkait

  • Indikasi Laser Iridotomy Peripheral pada Glaukoma
    Indikasi Laser Iridotomy Peripheral pada Glaukoma
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
  • Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
    Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
  • Penatalaksanaan Glaukoma Akut di Unit Gawat Darurat Fasilitas Kesehatan Primer
    Penatalaksanaan Glaukoma Akut di Unit Gawat Darurat Fasilitas Kesehatan Primer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Andrea
Dibalas 08 September 2023, 15:29
Efikasi dan Keamanan Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS) - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS) telah mengalami perkembangan pesat dalam dekade terakhir sebagai pilihan terapi bagi pasien dengan glaukoma sudut...
Anonymous
Dibalas 22 Desember 2022, 08:32
Bagaimana skrining glaukoma di fasilitas kesehatan tingkat pertama? - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, di fktp jarang tersedia tonometri. Namun tentu tidak mungkin merujuk pasien rutin untuk skrining glaukoma saja. Solusi nya bagaimana ya dok...
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2022, 11:23
Glaukoma timbul pasca operasi katarak - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokIzin bertanya, pasien dgn katarak setelah operasi katarak sekitar 1 bulan, mengeluh sakit kepala dan penglihatan kabur. Setelah di periksa ternyata...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.