Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Retinitis Pigmentosa general_alomedika 2024-10-21T14:13:30+07:00 2024-10-21T14:13:30+07:00
Retinitis Pigmentosa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Retinitis Pigmentosa

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Patofisiologi retinitis pigmentosa adalah degenerasi retina, berupa disfungsi reseptor yang disertai hilangnya sel secara progresif sehingga terjadi atrofi lapisan retina. Penyakit retinitis pigmentosa sangat heterogen, baik secara klinis maupun genetik, dan menunjukkan banyak overlap dengan inherited retinal dystrophies (IRD) lainnya.[1-3]

Hingga saat ini, studi genetik mendapatkan lebih dari 100 lokus gen yang berkaitan dengan retinitis pigmentosa. Mutasi yang sering ditemukan adalah mutasi pada rhodopsin (kaskade fototransduksi), USH2A (struktur fotoreseptor), dan RPGR (faktor protektif sel silia). Pada sekitar 50% kasus, masih belum diketahui penyebab pasti. Sementara itu, dilaporkan bahwa 20% kasus retinitis pigmentosa diturunkan secara autosomal dominan, 20% secara autosomal resesif, dan 10% secara resesif terkait kromosom X.[3,6,12]

Tahap Perjalanan Penyakit

Retinitis pigmentosa memiliki perjalanan penyakit yang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap awal, pertengahan, dan akhir

Tahap Awal

Tahap awal memiliki gejala niktalopia yang umumnya muncul pada usia belasan tahun sampai dengan 20-an tahun. Gejala ini bisa disertai dengan penurunan lapang pandang, namun pemeriksaan funduskopi sering tidak menunjukkan kelainan karena deposit pigmen masih sedikit.

Tahap Pertengahan

Tahap pertengahan memiliki gejala niktalopia yang semakin berat yang disertai dengan fotofobia dan penyempitan lapang pandang yang semakin meluas. Pada pemeriksaan funduskopi ditemukan deposit pigmen berupa bone spicule dan atrofi pada retina.

Tahap Akhir

Penurunan tajam penglihatan pada tahap akhir terjadi secara drastis, fotofobia sangat intens, dan tunnel vision. Pemeriksaan funduskopi akan menunjukkan deposit pigmen yang sangat luas sampai dengan area makula.[3,8]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Nguyen XT, Moekotte L,et al. Retinitis Pigmentosa: Current Clinical Management and Emerging Therapies. Int J Mol Sci. 2023 Apr 19;24(8):7481. doi: 10.3390/ijms24087481. PMID: 37108642; PMCID: PMC10139437.
2. Vaidya P. Retinitis pigmentosa: disease encumbrance in the Eurozone. J Opthalmol clin res. 2015; 2(3):1-2.
3. Thobani A, Fishman GA, et al. Visual acuity loss in recessive retinitis pigmentosa and its correlation with macular lesions. Retina. 2011;31(5):967-972. doi:10.1097/IAE.0b013e3181f441e1
6. Fahim AT, Bowne SJ, et al. Allelic Heterogeneity and Genetic Modifier Loci Contribute to Clinical Variation in Males with X-Linked Retinitis Pigmentosa Due to RPGR Mutations. PLoS One. 2011. 6(8):e23021.
8. Musarella MA, Macdonald IM. Current concepts in the treatment of retinitis pigmentosa. J Ophthalmol. 2011;2011:753547. doi: 10.1155/2011/753547. Epub 2010 Oct 11. PMID: 21048997; PMCID: PMC2964907.
12. Yang YJ, Peng J, et al. A Brief Review on the Pathological Role of Decreased Blood Flow Affected in Retinitis Pigmentosa. J Ophthalmol. 2018;2018:3249064

Pendahuluan Retinitis Pigmentosa
Etiologi Retinitis Pigmentosa

Artikel Terkait

  • Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
    Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
  • 5 Studi Klinis yang Mencengangkan dalam Beberapa Tahun Terakhir
    5 Studi Klinis yang Mencengangkan dalam Beberapa Tahun Terakhir
Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 12 Juli 2023, 11:00
Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Vitamin A, DHA, dan lutein diketahui memiliki sifat antioksidan. Pemberiannya diharapkan melindungi fotoreseptor retina dari progresifitas...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.