Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Retinitis Pigmentosa general_alomedika 2024-10-21T14:12:39+07:00 2024-10-21T14:12:39+07:00
Retinitis Pigmentosa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Retinitis Pigmentosa

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Retinitis pigmentosa atau rod-cone dystrophy dan pigmentary retinopathy adalah sindrom degenerasi retina yang progresif. Retinitis pigmentosa bersifat herediter, di mana mutasi gen menyebabkan sel retina berhenti berfungsi dan mati sehingga pasien mengalami penurunan visus secara progresif hingga kebutaan.[1-4]

Retinitis pigmentosa diturunkan secara autosomal dominan sebanyak 20% kasus, sedangkan 20% lagi secara autosomal resesif, 10% secara resesif terkait kromosom X, dan 50% belum diketahui secara pasti. Mutasi ini menyebabkan degenerasi berupa disfungsi reseptor yang disertai hilangnya sel secara progresif, sehingga terjadi atrofi lapisan retina.[2,3]

shutterstock_1084582982-min

Gejala yang umumnya dikeluhkan oleh pasien retinitis pigmentosa adalah gangguan penglihatan malam hari (niktalopia), defek lapang pandang perifer, penurunan tajam penglihatan secara progresif, sampai dengan kebutaan. Pada funduskopi, terlihat perubahan pigmen kornea, baik hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, dengan tampakan klinis bone spicule, atenuasi arteriolar, dan diskus yang tampak pucat.

Beberapa pemeriksaan penunjang okular yang dapat mendukung kondisi ini adalah pemeriksaan lapang pandang, dark adaptometry, elektroretinogram, electrooculogram, optical coherence tomography (OCT), fluorescein angiography (FA), serta pemeriksaan genetik.[4-7]

Hingga saat ini, penatalaksanaan retinitis pigmentosa belum ada yang terbukti efektif dan mampu memberikan perbaikan retina secara optimal. Penatalaksanaan umumnya bertujuan untuk mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi. Beberapa pilihan penatalaksanaan yang dapat dipertimbangkan adalah medikamentosa dengan  pemberian vitamin, mineral, vasodilator, dan steroid.[2,8-10]

Selain itu, tindakan medis pada retina di antaranya ekstraksi plasenta, simpatektomi servikal, atau injeksi subretina dengan sel retina fetus. Dengan semakin meningkatnya pemahaman patogenesis retinitis pigmentosa, semakin mendorong berbagai penelitian untuk menghasilkan strategi pengobatan baru, termasuk terapi gen implan retina superfisial.[1,2,8-11]

Prognosis retinitis pigmentosa bergantung pada derajat progresivitas, awitan gejala, dan jenis dari kelainan genetik. Prognosis terbaik dilaporkan pada retinitis pigmentosa yang merupakan kelainan genetik autosomal dominan, memiliki derajat progresivitas lambat, dan mengalami proses degenerasi pada usia lebih tua.[3,12,13]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Nguyen XT, Moekotte L,et al. Retinitis Pigmentosa: Current Clinical Management and Emerging Therapies. Int J Mol Sci. 2023 Apr 19;24(8):7481. doi: 10.3390/ijms24087481. PMID: 37108642; PMCID: PMC10139437.
2. Vaidya P. Retinitis pigmentosa: disease encumbrance in the Eurozone. J Opthalmol clin res. 2015; 2(3):1-2.
3. Thobani A, Fishman GA, et al. Visual acuity loss in recessive retinitis pigmentosa and its correlation with macular lesions. Retina. 2011;31(5):967-972. doi:10.1097/IAE.0b013e3181f441e1
4. Parmeggiani F. Clinics, epidemiology and genetics of retinitis pigmentosa. Curr Genomics. 2011;12(4):236-237. doi:10.2174/138920211795860080
5. Talcott KE, Ratnam K, et al. Longitudinal study of cone photoreceptors during retinal degeneration and in response to ciliary neurotrophic factor treatment. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2011;52(5):2219-2226.
6. Fahim AT, Bowne SJ, et al. Allelic Heterogeneity and Genetic Modifier Loci Contribute to Clinical Variation in Males with X-Linked Retinitis Pigmentosa Due to RPGR Mutations. PLoS One. 2011. 6(8):e23021.
7. Birch DG, Bennett LD, et al. Long-term Follow-up of Patients With Retinitis Pigmentosa Receiving Intraocular Ciliary Neurotrophic Factor Implants. Am J Ophthalmol. 2016 Oct;170:10-14.
8. Musarella MA, Macdonald IM. Current concepts in the treatment of retinitis pigmentosa. J Ophthalmol. 2011;2011:753547. doi: 10.1155/2011/753547. Epub 2010 Oct 11. PMID: 21048997; PMCID: PMC2964907.
9. Salvatore S, Fishman GA, et al. Treatment of cystic macular lesions in hereditary retinal dystrophies. Surv Ophthalmol. 2013 Nov-Dec. 58 (6):560-84
10. Telander D. Retinitis pigmentosa Treatment and Management. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1227488-treatment
11. Ostad-Ahmadi Z, Daemi A, Modabberi MR, Mostafaie A. Safety, effectiveness, and cost-effectiveness of Argus II in patients with retinitis pigmentosa: a systematic review. Int J Ophthalmol. 2021 Feb 18;14(2):310-316. doi: 10.18240/ijo.2021.02.20.
12. Yang YJ, Peng J, et al. A Brief Review on the Pathological Role of Decreased Blood Flow Affected in Retinitis Pigmentosa. J Ophthalmol. 2018;2018:3249064
13. Anil K, Garip G. Coping strategies, vision-related quality of life, and emotional health in managing retinitis pigmentosa: a survey study. BMC Ophthalmol. 2018 Jan 30;18(1):21

Patofisiologi Retinitis Pigmentosa

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
    Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
  • Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
    Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 26 April 2024, 08:05
Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Saat ini, telah berkembang terapi injeksi anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) sebagai alternatif, selain laser fotokoagulasi atau...
dr. Felicia
Dibalas 12 Juli 2023, 11:00
Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Vitamin A, DHA, dan lutein diketahui memiliki sifat antioksidan. Pemberiannya diharapkan melindungi fotoreseptor retina dari progresifitas...
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2022, 14:06
Skrining retinopati pada penyakit kronis - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami Noor. S, Sp.MIjin bertanya dok, pada pasien dengan hipertensi dan diabetes mellitus, sebaiknya kapan saja dilakukan skrining penglihatan dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.