Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Retinopati Diabetik general_alomedika 2024-07-15T12:25:14+07:00 2024-07-15T12:25:14+07:00
Retinopati Diabetik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Retinopati Diabetik

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Retinopati diabetik adalah kondisi kelainan mikrovaskuler pada retina yang terjadi karena hiperglikemia kronik pada penderita diabetes mellitus. Kondisi ini dapat diklasifikasikan menjadi retinopati diabetik nonproliferatif (tahap awal) dan proliferatif (tahap lanjut).[1,2]

Retinopati diabetik menjadi penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di seluruh dunia, terutama pada pasien dewasa berusia di atas 40 tahun. Data epidemiologi menunjukan bahwa retinopati diabetik terus meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di seluruh dunia. Faktor risiko utama terjadinya retinopati diabetik adalah durasi menderita diabetes mellitus, kontrol gula darah yang buruk, hipertensi, hiperkolesterolemia, dan rokok.[3,4]

shutterstock_522561490-min

Retinopati diabetik pada tahap awal biasanya asimptomatik. Seiring dengan progresivitas yang terjadi, beberapa keluhan dapat dialami seperti floaters, pandangan kabur, dan penurunan tajam penglihatan yang progresif. Pasien dengan riwayat diabetes mellitus perlu menjalani pemeriksaan mata secara rutin, khususnya segmen posterior. Apabila sudah terjadi retinopati diabetic, maka akan ditemukan karakteristik klinis berupa mikroaneurisma, area nonperfusi kapiler, cotton-wool spots, soft exudates, perdarahan intraretina, edema retina, hard exudates, edema makula, serta neovaskularisasi baik pada retina, diskus optikus, hingga segmen anterior.[5,6]

Penatalaksanaan pada pasien retinopati diabetik yang utama adalah melakukan kontrol terhadap faktor risiko dengan cara mengatur kadar glukosa darah, tekanan darah, kadar lemak darah, dan menghindari merokok. Bila pasien telah terdiagnosis mengalami retinopati diabetik, khususnya pada mata dengan edema makula dan retinopati diabetik tipe proliferatif, maka terapi pilihan dengan tujuan untuk mencegah progresivitas neovaskularisasi adalah fotokoagulasi laser dan Antagonists of Vascular Endothelial Growth Factor (Anti-VEGF) intravitreal. Bila tidak ada perbaikan, dapat dipertimbangkan vitrektomi. Upaya pencegahan dan pengendalian diabetik retinopati adalah dengan melakukan skrining pada pasien yang terdiagnosis diabetes mellitus.[1,2,7,8]

Referensi

1. Ghanchi F, Bailey C, Chakravarthy U, Cohen S, Dobson P, Gibson J. The royal college of ophthalmologists diabetic retinopathy guidelines. R Coll Ophthalmol. 2013;2:1–147.
2. Canada D, Practice C, Expert G. Retinopathy diabetes Canada clinical practice guidelines expert committee. Can Diabetes Assoc. 2018;42:210–216.
3. Lee R, Wong TY, Sabanayagam C. Epidemiology of diabetic retinopathy, diabetic macular edema and related vision loss. Eye Vis. 2015;2(1):1–25. doi:10.1186/s40662-015-0026-2
4. Flaxman SR, Bourne RRA, Resnikoff S, et al. Global causes of blindness and distance vision impairment 1990–2020: a systematic review and meta-analysis. Lancet Glob Health. 2017;5(12):1221–1234. doi:10.1016/S2214-109X(17)30393-5
5. Wong TY, Sun J, Kawasaki R, et al. Guidelines on diabetic eye care: the international council of ophthalmology recommendations for screening, follow-up, referral, and treatment based on resource settings. Ophthalmology. 2018;125(10):1608–1622. doi:10.1016/j.ophtha.2018.04.007
6. Bragge P, Gruen RL, Chau M, Forbes A, Taylor HR. Screening for Presence or Absence of Diabetic Retinopathy: A Meta-analysis. Arch Ophthalmol. 2011 Apr. 129(4):435-44
7. Gross J.G., Glassman A.R., Jampol L.M., Inusah S., Aiello L.P., Antoszyk A.N., Baker C.W., Berger B.B., Bressler N.M., et al. Panretinal photocoagulation vs intravitreous ranibizumab for proliferative diabetic retinopathy: A randomized clinical trial. JAMA. 2015;314:2137–2146
8. Vujosevic S., Martini F., Convento E., Longhin E., Kotsafti O., Parrozzani R., Midena E. Subthreshold laser therapy for diabetic macular edema: Metabolic and safety issues. Curr. Med. Chem. 2013;20:3267–3271. doi: 10.2174/09298673113209990030.

Patofisiologi Retinopati Diabetik

Artikel Terkait

  • Deteksi Retinopati Diabetik dengan Artificial Intelligence
    Deteksi Retinopati Diabetik dengan Artificial Intelligence
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
    Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
  • Efikasi Fenofibrate pada Retinopati Diabetes
    Efikasi Fenofibrate pada Retinopati Diabetes
  • Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik
    Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.