Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Retinopati Diabetik general_alomedika 2024-08-27T14:44:23+07:00 2024-08-27T14:44:23+07:00
Retinopati Diabetik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Retinopati Diabetik

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Penatalaksanaan diabetik retinopati perlu dilakukan secara dini untuk mencegah progresivitas yang menyebabkan komplikasi. Penatalaksanaan yang utama adalah melakukan kontrol terhadap faktor risiko.

Bila pasien mengalami edema makula dan retinopati diabetik tipe proliferatif, maka terapi pilihan dengan tujuan untuk mencegah progresivitas neovaskularisasi adalah fotokoagulasi  laser atau Antagonists of Vascular Endothelial Growth Factor (Anti-VEGF) intravitreal. Namun, bila tidak ada perbaikan atau pasien mengalami komplikasi berupa ablatio retina traksional daerah makula, kombinasi ablasio retina traksional dan regmatogen, edema makula yang difus disertai dengan traksi hialoid, serta perdarahan vitreus yang rekuren, maka dapat dipertimbangkan vitrektomi.[1,2,7,8]

Persiapan Rujukan

Pada pasien dengan diabetes mellitus penting dilakukan skrining retinopati diabetik secara berkala. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis mata. Skrining inisial dianjurkan dilakukan 3-5 tahun setelah diagnosis diabetes mellitus tipe 1 dan skrining inisial saat terdiagnosis pada diabetes mellitus tipe 2. Pemeriksaan lanjutan pada kedua tipe diabetes mellitus disarankan dilakukan berkala setiap tahun. [5,6]

Terapi Medikamentosa

Penatalaksanaan yang menjadi pilihan utama untuk retinopati diabetik adalah melakukan kontrol terhadap faktor risiko dengan cara mengontrol kadar glukosa darah. Hal ini dapat dilakukan dengan modifikasi gaya hidup yang didukung dengan medikamentosa baik secara oral, misalnya pemberian metformin, hingga penggunaan insulin. Selain itu, kontrol terhadap faktor risiko lain juga perlu diperhatikan, termasuk kontrol tekanan darah, profil lipid, hindari merokok, dan aktivitas fisik adekuat. Penggunaan fenofibrate juga telah dilaporkan dapat memperlambat progresi retinopati diabetik.[1,5]

Anti-VEGF

Pada retinopati diabetik tipe proliferatif atau disertai dengan edema makula. maka dipertimbangkan pemberian anti-VEGF. Hal ini bertujuan untuk mencegah progresivitas, namun terdapat keterbatasan berupa waktu paruh yang singkat sehingga perlu dilakukan injeksi setiap bulan. Hal yang penting untuk dipertimbangakan adalah komplikasi berupa endoftalmitis terkait injeksi dan beban finansial yang dialami pasien. Beberapa pilihan anti-VEGF adalah ranibizumab, pegaptanib, aflibercept, dan bevacizumab.[2,7]

Terapi Laser                                                                                                      

Tindakan laser (fotokoagulasi laser) akan menjadi salah satu pilihan utama bila terjadi progresivitas berupa retinopati diabetik tipe proliferatif atau komplikasi berupa edema makula. Hal ini bertujuan untuk menutup kebocoran pembuluh darah dan mencegah progresivitas neovaskularisasi sehingga penurunan tajam penglihatan dapat ditekan. Namun, perlu diketahui adanya risiko efek samping akibat sifat destruktif dari laser berupa gangguan penglihatan sentral dan penurunan fungsi penglihatan gelap.[7,8]

Pembedahan

Pada pasien  yang tidak mengalami perbaikan klinis atau mengalami komplikasi yang lebih berat, vitrektomi dapat dipertimbangkan. Indikasi vitrektomi antara lain:

  • Ablatio retina traksional daerah macula
  • Kombinasi ablatio retina traksional dan regmatogen
  • Edema makula yang difus disertai dengan traksi hialoid
  • Perdarahan vitreus yang rekuren[1,2,5]

 

NVS/MED/OTHR/1221/129

 

Referensi

1. Ghanchi F, Bailey C, Chakravarthy U, Cohen S, Dobson P, Gibson J. The royal college of ophthalmologists diabetic retinopathy guidelines. R Coll Ophthalmol. 2013;2:1–147.
2. Canada D, Practice C, Expert G. Retinopathy diabetes Canada clinical practice guidelines expert committee. Can Diabetes Assoc. 2018;42:210–216.
5. Wong TY, Sun J, Kawasaki R, et al. Guidelines on diabetic eye care: the international council of ophthalmology recommendations for screening, follow-up, referral, and treatment based on resource settings. Ophthalmology. 2018;125(10):1608–1622. doi:10.1016/j.ophtha.2018.04.007
7. Gross J.G., Glassman A.R., Jampol L.M., Inusah S., Aiello L.P., Antoszyk A.N., Baker C.W., Berger B.B., Bressler N.M., et al. Panretinal photocoagulation vs intravitreous ranibizumab for proliferative diabetic retinopathy: A randomized clinical trial. JAMA. 2015;314:2137–2146
8. Vujosevic S., Martini F., Convento E., Longhin E., Kotsafti O., Parrozzani R., Midena E. Subthreshold laser therapy for diabetic macular edema: Metabolic and safety issues. Curr. Med. Chem. 2013;20:3267–3271. doi: 10.2174/09298673113209990030.

Diagnosis Retinopati Diabetik
Prognosis Retinopati Diabetik

Artikel Terkait

  • Deteksi Retinopati Diabetik dengan Artificial Intelligence
    Deteksi Retinopati Diabetik dengan Artificial Intelligence
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
    Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
  • Efikasi Fenofibrate pada Retinopati Diabetes
    Efikasi Fenofibrate pada Retinopati Diabetes
  • Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik
    Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.