Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Aspergillosis monika-natalia 2023-08-22T08:30:10+07:00 2023-08-22T08:30:10+07:00
Aspergillosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Aspergillosis

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Penatalaksanaan aspergillosis akan bergantung pada jenisnya. Allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA) diobati dengan steroid sebagai terapi lini pertama, dan dapat ditambahkan itraconazole pada pasien yang tidak membaik dengan terapi steroid saja. Chronic necrotizing pulmonary aspergillosis (CNPA) diterapi dengan itraconazole atau voriconazole.

Aspergilloma yang asimptomatik tidak memerlukan terapi. Jika pasien bergejala, reseksi bedah dapat dipertimbangkan pada pasien tanpa keterbatasan fungsi paru. Terapi antijamur dapat dipertimbangkan pada kasus invasi paru atau jika ditakutkan terjadi diseminasi perioperatif.

Sementara itu, pilihan pertama terapi aspergillosis invasif adalah voriconazole dan isavuconazole. Alternatif terapi adalah amphotericin dan caspofungin.[4,6,9]

Tabel 1. Pilihan Terapi Aspergillosis

Jenis Aspergillosis Terapi Lini Pertama Alternatif Terapi Keterangan

Allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA)

Prednisolone 0,5 mg/kg/hari selama 4 minggu,

kemudian 0,25 mg/kg/hari selama 4 minggu,

kemudian 0,125 mg/kg/hari selama 4 minggu

Voriconazole atau posaconazole oral

Steroid merupakan terapi lini pertama.

Antifungal ditambahkan jika pasien tidak berespon adekuat terhadap terapi steroid.

Itraconazole 200 mg 2 kali sehari.
Aspergilloma Tidak memerlukan terapi pada kondisi ringan Itraconazole, voriconazole Terapi antijamur dapat dipertimbangkan pada kasus invasi paru atau bila ada kemungkinan diseminasi perioperatif
Reseksi bedah dapat dipertimbangkan pada kasus tertentu
Embolisasi arteri bronkial dapat diperlukan pada kasus hemoptisis.

Chronic necrotizing pulmonary aspergillosis (CNPA)

Itraconazole 200 mg diberikan 2 kali sehari selama 6 bulan

Posaconazole

Liposomal Amphotericin B

Caspofungin

Micafungin

Terapi dalam durasi lebih lama mungkin diperlukan.

Voriconazole 6 mg/kg setiap 12 jam pada hari pertama,

kemudian 4 mg/kg setiap 12 jam pada hari-hari berikutnya selama 6 bulan

Embolisasi arteri bronkial dapat diperlukan pada kasus hemoptisis.
Aspergillosis Invasif

Voriconazole 6 mg/kg setiap 12 jam pada hari pertama,

kemudian 4 mg/kg setiap 12 jam selama 6-12 minggu

Liposomal Amphotericin B

Caspofungin

Terapi kombinasi dapat dipertimbangkan pada kasus refrakter.

Isavuconazole 372 mg setiap 8 jam hingga 6 dosis,

kemudian 372 mg/hari selama 6-12 minggu

Sumber: Russo, et al. 2020.[6]

Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis (ABPA)

Pada pasien dengan ABPA, prednisolone digunakan sebagai monoterapi dengan dosis inisial 0,5 mg/kg. Pemberian dilakukan dengan durasi berkisar 3-5 bulan.

Pada pasien asma yang mengalami ABPA dan bronkiektasis yang tidak membaik dengan pemberian steroid, pertimbangkan untuk menambahkan antifungal. Antifungal pilihan adalah itraconazole.

Evaluasi terapi dilakukan dengan pengukuran kadar IgE dan dikaitkan dengan perbaikan klinis dan radiologi. Jika kadar IgE meningkat 2 kali lipat dari baseline dan terjadi perburukan klinis atau radiologi, pasien dianggap mengalami eksaserbasi. Sebaliknya, pasien dianggap mengalami remisi apabila tidak terjadi eksaserbasi selama setidaknya 6 bulan setelah terapi steroid.[6]

Aspergilloma

Pasien dengan aspergilloma yang asimptomatik tidak memerlukan terapi. Terapi dipertimbangkan jika pasien menjadi simptomatik, terutama jika mengalami hemoptisis. Terapi yang bersifat kuratif adalah reseksi bedah, tetapi pendekatan ini mungkin tidak bisa dilakukan pada pasien dengan keterbatasan fungsi paru.

Pemberian itraconazole dapat dipertimbangkan dan telah dilaporkan menghasilkan resolusi parsial atau komplit pada 60% pasien.

Pasien yang mengalami hemoptisis yang mengancam nyawa dapat dipertimbangkan untuk menjalani embolisasi arteri bronkial.[4]

Chronic Necrotizing Pulmonary Aspergillosis (CNPA)

Tujuan terapi pada CNPA adalah mencegah terjadinya hemoptisis yang mengancam nyawa, serta mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Terapi pilihan adalah itraconazole oral 200 mg diberikan 2 kali sehari. Terapi lini kedua adalah voriconazole and posaconazole.

Pemberian amphotericin B dan echinocandin intravena juga telah dilaporkan efektif pada pasien dengan infeksi yang berkembang secara cepat, pasien yang tidak berespon dengan pemberian golongan azole, atau pada kasus resisten azole.

Terapi diberikan selama 6 bulan. Selanjutnya, setelah pasien asimptomatik, dapat dilakukan evaluasi ulang setiap 3-6 bulan.[6]

Aspergillosis Invasif

Obat antifungal yang telah disetujui penggunaannya untuk terapi aspergillosis invasif adalah voriconazole, isavuconazole, dan amphotericin B dalam formulasi lipid. Pemberian terapi antifungal harus dilakukan secepatnya pada pasien yang dicurigai mengalami aspergillosis invasif karena dapat bersifat menyelamatkan nyawa.

Dari berbagai pilihan terapi untuk aspergillosis invasif, isavuconazole memiliki kelebihan karena dapat diberikan sekali sehari dan memiliki aktivitas antifungal yang lebih luas dibandingkan voriconazole. Isavuconazole juga tidak memiliki siklodekstrin, seperti yang digunakan pada sediaan obat triazole lain untuk meningkatkan solubilitas, yang bersifat nefrotoksik dan hepatotoksik. Isavuconazole juga memiliki interaksi obat yang lebih minimal. Sayangnya, obat ini belum ada di Indonesia.

Belum ada durasi terapi yang dianggap paling optimal untuk aspergillosis invasif. Secara umum, terapi diberikan selama 6-12 minggu, tergantung pada kondisi klinis dan respon terapi. Pemantauan respon terapi perlu melibatkan pengukuran biomarker serum dan gambaran CT Scan.[6,9]

Referensi

4. Harman EM. Aspergillosis. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/296052-overview
6. Russo A, Tiseo G, Falcone M, Menichetti F. Pulmonary Aspergillosis: An Evolving Challenge for Diagnosis and Treatment. Infect Dis Ther. 2020 Sep;9(3):511-524. doi: 10.1007/s40121-020-00315-4. Epub 2020 Jul 7. PMID: 32638227; PMCID: PMC7339098.
9. Jenks JD, Hoenigl M. Treatment of Aspergillosis. J Fungi (Basel). 2018 Aug 19;4(3):98. doi: 10.3390/jof4030098. PMID: 30126229; PMCID: PMC6162797.

Diagnosis Aspergillosis
Prognosis Aspergillosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.