Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Chlamydia yogi 2022-09-14T09:57:46+07:00 2022-09-14T09:57:46+07:00
Chlamydia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Chlamydia

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi chlamydia diawali dengan infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan dapat terjadi dari kontak langsung dengan jaringan yang terinfeksi melalui hubungan seksual, atau dari ibu ke anak yang dilahirkan. Bakteri menginfeksi pada sel epitel kolumnar, yang kemudian menyebabkan respon awal berupa infiltrasi neutrofil, diikuti dengan invasi limfosit, makrofag, sel-sel plasma dan eosinofil. Kemudian akan terjadi kaskade inflamasi sebagai akibat dari sel epitel yang terinfeksi yang melepaskan sitokin dan interferon. Masa inkubasi dari infeksi chlamydia umumnya berkisar antara 7-21 hari.[1]

Siklus Hidup Bifasik

Patofisiologi dari chlamydia cukup unik bila dibandingkan dengan patofisiologi dari jenis bakteri lainnya. Hal ini dikarenakan chlamydia mempunyai siklus hidup bifasik, berupa badan elementary (EB) dan badan reticulate (RE). Kedua jenis badan tersebut memungkinkan bakteri chlamydia dapat bertahan hidup baik di lingkungan intraseluler maupun ekstraseluler.[1,2]

EB sifatnya tidak aktif secara metabolik dan akan diambil oleh sel inang. Di dalam sel inang, EB akan berubah menjadi RB yang aktif secara metabolik, dengan cara mencegah terjadinya fusi dari fagosom dan lisosom. RB akan menggunakan sumber energi (ATP) dari sel inang, dan asam amino untuk bereplikasi dan membentuk EB yang baru agar dapat menginfeksi sel-sel lain lagi.[1]

Infeksi chlamydia umumnya tidak berdiri sendiri. Infeksi menular seksual ini  sering terjadi bersamaan dengan koinfeksi penyakit menular seksual lain, seperti gonorrhea dan limfogranuloma venereum.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Abi Noya

Referensi

1. Qureshi S. Chlamydia (Chlamydial Genitourinary Infections). Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/214823-clinical#b1
2. Mohseni M, Sung S, Takov V. Chlamydia. [Updated 2022 Apr 30]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537286/

Pendahuluan Chlamydia
Etiologi Chlamydia

Artikel Terkait

  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
    Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
  • Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 57 menit yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 9 menit yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 12 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.