Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Chlamydia yogi 2025-03-10T10:23:09+07:00 2025-03-10T10:23:09+07:00
Chlamydia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Edukasi dan Promosi Kesehatan Chlamydia

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan harus difokuskan pada reinfeksi chlamydia, misalnya dengan menggunakan regimen expedited partner therapy pada partner seksual pasien. Pasien harus didorong untuk meyakinkan pasangan seksualnya untuk mendapat pengobatan. Tujuan upaya pencegahan dan pengendalian chlamydia adalah menghindari penyebaran infeksi.[1, 11]

Edukasi Pasien

Edukasi yang perlu diberikan kepada pasien dengan chlamydia yakni dimulai dengan penjelasan mengenai penyakit yang dialami dan bagaimana cara penularannya, proses penatalaksanaan yang akan dihadapi hingga prognosis dan komplikasi yang akan dihadapi oleh pasien.

Cara Penularan

Penjelasan terkait penyakit yang dialami dan cara penularannya yakni pasien perlu dijelaskan bahwa penyakit yang diderita adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS). Maka dari itu, pasien harus dijelaskan terkait aktivitas seksual yang aman, serta promosi penggunaan kondom. Hal ini terutama sangat penting apabila pasien adalah pekerja seks, lelaki seks dengan lelaki, atau pengguna narkoba suntik.

Kepatuhan Terapi

Tekankan pentingnya kepatuhan terapi pada pasien. Sampaikan bahwa terapi harus dikonsumsi sampai regimen antibiotik telah selesai, bukan sekedar sampai gejala hilang. Tekankan bahwa ketidakpatuhan terhadap terapi dapat menyebabkan kegagalan pengobatan.

Pasangan Seksual

Selain pasien, edukasi juga perlu diberikan kepada pasangan pasien yang juga diduga terinfeksi atau justru menginfeksi pasien. Edukasi pula terkait pentingnya menjalankan abstinensia hubungan seksual selama pengobatan dengan pasangan agar terapi dapat memberikan hasil yang maksimal. Abstinensia dilakukan hingga regimen pengobatan selesai, gejala hilang, dan partner seksual telah selesai diobati.

Pasangan seksual pasien dalam 60 hari sebelum diagnosis perlu menjalani terapi. Sampaikan pada pasien untuk menginformasikan diagnosisnya pada pasangan seksual dan meminta pasangannya untuk menjalani terapi dan evaluasi.

Risiko Koinfeksi

Edukasi mengenai risiko mengalami penyakit IMS lainnya, sehingga dianjurkan untuk juga melakukan pemeriksaan atau screening IMS lain seperti HIV, gonorrhea dan limfogranuloma venereum.[1,2]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pada upaya pencegahan dan pengendalian penyakit chlamydia dokter perlu bekerja sama dengan pemerintah dan instansi terkait untuk melakukan edukasi terkait pendidikan seksual sejak dini, aktivitas seksual berisiko, serta risiko yang dapat dialami pasien. Beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa doxycycline dapat digunakan sebagai modalitas pencegahan pasca pajanan yang efektif.

Edukasi juga perlu dilakukan untuk menggalakkan perilaku seksual yang aman, misalnya menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan, serta melakukan pendekatan pada populasi kunci seperti pekerja seks, pelanggan pekerja seks, dan pengguna narkoba suntik.[1,11]

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit chlamydia pada dasarnya sama dengan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.

  • Promosi perilaku seksual yang aman
  • Memprogramkan peningkatan penggunaan kondom, yang meliputi berbagai aktivitas mulai dari promosi penggunaan kondom sampai melakukan perencanaan dan manajemen pendistribusian kondom
  • Peningkatan perilaku upaya mencari pengobatan
  • Pengintergrasian upaya pencegahan dan perawatan IMS ke dalam upaya pelayanan kesehatan dasar, upaya kesehatan reproduksi, klinik pribadi/swasta serta upaya kesehatan terkait lainnya
  • Pelayanan khusus terhadap kelompok populasi berisiko tinggi, seperti misalnya para wanita dan pria penjaja seks, remaja, pengemudi truk jarak jauh, anggota militer termasuk anggota kepolisian, serta para narapidana
  • Penatalaksanaan kasus IMS secara paripurna
  • Deteksi dini terhadap infeksi yang bersifat simtomatik maupun asimtomatik[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Abi Noya

Referensi

1. Qureshi S. Chlamydia (Chlamydial Genitourinary Infections). Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/214823-clinical#b1
2. Mohseni M, Sung S, Takov V. Chlamydia. [Updated 2022 Apr 30]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537286/
11. Geisler WM, Hocking JS, Darville T, Batteiger BE, Brunham RC. Diagnosis and Management of Uncomplicated Chlamydia trachomatis Infections in Adolescents and Adults: Summary of Evidence Reviewed for the 2021 Centers for Disease Control and Prevention Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines. Clin Infect Dis. 2022 Apr 13;74(Suppl_2):S112-S126. doi: 10.1093/cid/ciac126. PMID: 35416965; PMCID: PMC9006972.

Prognosis Chlamydia
Panduan e-Prescription Chlamydia

Artikel Terkait

  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
    Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
  • Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 18 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.