Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Norovirus general_alomedika 2023-09-11T14:43:52+07:00 2023-09-11T14:43:52+07:00
Norovirus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Patofisiologi Norovirus

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Patofisiologi norovirus adalah transmisi virus melalui rute fekal-oral, aerosol, dan kontaminasi, yang kemudian dapat menyebabkan gastroenteritis dengan manifestasi berupa diare, mual, dan muntah. Masa inkubasi 1‒2 hari dan gejala berlangsung 1‒3 hari. Norovirus mencetuskan kerusakan pada vili usus halus yang menyebabkan malabsorbsi.[2,4]

Norovirus sangat menular. Norovirus dapat menginfeksi hanya dengan 10 virion, yang menyebabkan penyakit pada 50% individu yang terinokulasi. Virus ini sangat stabil di lingkungan. Selain itu, Norovirus juga tahan pada suhu dingin, panas (hingga 60 derajat Celcius), desinfeksi dengan klorin, kondisi asam, cuka, alkohol, cairan antiseptic, dan konsentrasi gula tinggi.[3]

Patogenesis Norovirus

Mode transmisi norovirus utamanya adalah melalui rute fekal-oral, seperti halnya gastroenteritis, selain itu beberapa mode lain yang terlaporkan adalah melalui aerosol partikel virus pada vomitus, melalui kontaminasi (makanan, air, dan lingkungan).

Dalam beberapa penelitian, masing-masing genotipe Norovirus dikaitkan dengan mode transmisi tertentu. Masa inkubasi adalah sekitar 1–2 hari, dan gejala berlangsung 1 – 3 hari (lebih lama pada individu imunokompromais misalnya pada pasien HIV). Peluruhan virus (viral shedding) terjadi hingga 3 minggu setelah infeksi.[2,4]

Infeksi Norovirus mempunyai ciri khas adanya kerusakan pada microvilli usus halus. Pada pemeriksaan mikroskopis, vili menjadi lemah, meskipun mukosa dan epitel tetap utuh. Diare diinduksi oleh malabsorpsi D-xylose dan lemak, dengan disfungsi enzim pada brush border, disertai leak flux dan sekresi anion.[4]

Gejala muntah berkaitan dengan perubahan yang dimediasi virus pada motilitas gaster dan pengosongan lambung tertunda. Tidak ada lesi histopatologi pada mukosa gaster pasien yang terinfeksi. Norovirus tidak menginvasi kolon, sehingga leukosit fekal biasanya tidak ada, dan jarang menyebabkan hematochezia.[4]

Virus Norovirus

Norovirus adalah virus RNA dari family Caliciviridae, yaitu nonenveloped virus. Virus jenis ini sel terinfeksi (host) yang lisis untuk dapat melepaskan virion baru. Namun, belum diketahui secara pasti mekanisme penyebab sel host mati dan lisis.

Suatu studi mengidentifikasi mekanisme molekuler kematian sel yang disebabkan oleh norovirus. Norovirus NTPase NS3 yang dikodekan norovirus berisi domain bundel empat heliks N-terminal yang homolog dengan domain gangguan membran dari pseudokinase mixed lineage kinase domain-like (MLKL).[5]

Temuan ini menunjukkan bahwa norovirus memiliki domain pembentuk MLKL-like pore-forming untuk memfasilitasi keluarnya virus dengan menginduksi disfungsi mitokondria.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Robilotti E, Deresinski S, Pinsky BA. Norovirus. Clin Microbiol Rev 2015;28:134–64. https://doi.org/10.1128/CMR.00075-14.
3. Kambhampati AK, Calderwood L, et al. Spatiotemporal Trends in Norovirus Outbreaks in the United States, 2009-2019. Clin Infect Dis. 2023 Feb 18;76(4):667-673. doi: 10.1093/cid/ciac627. PMID: 35913377.
4. Khan ZZ. Norovirus. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/224225-overview
5. Wang G, Zhang D, et al. Norovirus MLKL-like protein initiates cell death to induce viral egress. Nature. 2023 Apr;616(7955):152-158. doi: 10.1038/s41586-023-05851-w. Epub 2023 Mar 29. PMID: 36991121; PMCID: PMC10348409.

Pendahuluan Norovirus
Etiologi Norovirus

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
    Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
    Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 17:21
Diare pada penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dok, pada pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan mengalami diare, secara patofisiologi diarenya ini disebabkan karena neuropati...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2025, 08:25
Periksa feses bayi dan anak dengan BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter!Sudah taukah? Ada skala visual Brussels Infant and Toddler Stool Scale (BITSS), yang baru-baru ini telah dikembangkan untuk menggambarkan dan...
Anonymous
Dibalas 21 Oktober 2024, 18:24
Diare lendir darah pasien dewasa sudah diterapi dengan antibiotik yang tidak kunjung membaik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien wanita usia 26 tahun dengan keluhan nyeri uluhati, seperti melilit perut bagian kiri bawah, BAB lendir darah >10x dan mual...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.