Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) general_alomedika 2022-12-23T10:47:12+07:00 2022-12-23T10:47:12+07:00
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Prognosis severe acute respiratory syndrome (SARS) dipengaruhi penyakit komorbid seperti diabetes mellitus maupun usia yang lebih tua, serta kadar laktat dehidrogenase (LDH) serum. Penilaian dan monitoring penting dilakukan pada pasien SARS, sehingga komplikasi dan angka kematian dapat dikurangi.[1,15,51]

Komplikasi

Komplikasi umum SARS adalah acute respiratory distress syndrome (ARDS). Selain itu, beberapa komplikasi lain seperti sepsis, syok sepsis, dan hepatitis juga dapat terjadi. Komplikasi yang timbul akibat pemakaian ventilator seperti emfisema subkutan spontan, pneumotoraks, dan pneumomediastinum juga dilaporkan.[16,46]

Acute Respiratory Distress Syndrome

Kerusakan dinding alveolus dan kapiler paru akibat SARS dapat menyebabkan acute respiratory distress syndrome (ARDS). Diagnosis ARDS didapatkan dari nilai rasio PaO2/FiO2 ≤300 mmHg atau SpO2/FiO2 ≤315 mmHg. Kejadian ARDS pada infeksi SARS mencapai 13–26% dari 8094 pasien yang terkena infeksi SARS–CoV pada saat epidemi.

Pasien lanjut usia dengan ARDS memiliki risiko kematian lebih tinggi. Pasien dengan gagal napas dapat dilakukan intubasi endotrakeal maupun trakeostomi dan ventilasi mekanik.[46]

Sepsis

Pasien dengan SARS berisiko untuk mengalami sepsis karena adanya infeksi dan respon imun sistemik. Penggunaan kortikosteroid dosis tinggi pada infeksi SARS tidak direkomendasikan karena berisiko menimbulkan infeksi oportunistik, seperti infeksi fungal.[51]

Syok Sepsis

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa syok sepsis merupakan salah satu komplikasi SARS. Pasien dengan syok sepsis dapat diberikan resusitasi cairan dan vasopressor untuk stabilisasi hemodinamik.[46]

Hepatitis

Hepatitis termasuk komplikasi SARS yang umum dijumpai. Suatu studi terhadap 294 pasien melaporkan bahwa 24% pasien mengalami peningkatan level alanine aminotransferase (ALT) saat awal perawatan dan 69% mengalami peningkatan level ALT selama perjalanan penyakit. Pasien dengan hepatitis berat memiliki outcome yang lebih buruk.[47]

Komplikasi Lainnya

Emfisema subkutan spontan, pneumotoraks, dan pneumomediastinum merupakan komplikasi lainnya yang timbul akibat terapi oksigen yang diberikan, terutama ventilasi mekanik invasif.[46]

Prognosis

Data WHO menunjukkan bahwa mortalitas akibat SARS sangat bervariasi. Laju mortalitas adalah sekitar 1% pada pasien berusia <24 tahun dan lebih dari 50% pada pasien berusia 65 tahun ke atas. Prognosis yang lebih buruk dikaitkan dengan faktor risiko berikut:

  • Usia yang lebih tua
  • Adanya komorbiditas lain seperti hepatitis B kronis atau diabetes mellitus

  • Gambaran laboratorium dengan limfopenia dan leukositosis yang sangat berat, peningkatan laktat dehidrogenase, dan viral load SARS–CoV yang tinggi[48]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Chan-Yeung M, Xu RH. SARS: epidemiology. Respirology. 2003;8(1):S9‐S14.
15. Aditama TY. SARS-infectious disease of 21st century. Med J Indones. 2005;14(1):59-63.
16. Tansey CM, Louie M, Loeb M, et al. One-year outcome and healthcare utilization in survivors of severe acute respiratory syndrome. Arch Intern Med. 2007;167(12):1312-20.
46. Lau AC, Yam LY, So LK. Management of Critically Ill Patients with Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Int J Med Sci. 2004;1(1):1‐10.
47. Chan HL, Kwan AC, To KF, et al. Clinical significance of hepatic derangement in severe acute respiratory syndrome. World J Gastroenterol. 2005;11(14):2148‐2153.
48. Tsui PT, Kwok ML, Yuen H, et al. Short term outcome and risk factors for adverse clinical outcomes in adults with severe acute respiratory syndrome (SARS). Thorax. 2003 Aug. 58(8):686-9.Severe acute respiratory syndrome: clinical outcome and prognostic correlates. Emerg Infect Dis. 2003;9(9):1064-9.
51. Hodgens A, Gupta V. Severe Acute Respiratory Syndrome. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558977/

Penatalaksanaan Severe Acute Res...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Se...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
  • Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
    Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
  • Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19
    Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
drh.Joseph Moses
Dibalas 15 Februari 2024, 08:39
Gejala COVID-19 pada hewan
Oleh: drh.Joseph Moses
1 Balasan
Zoonosis merupakan penyakit yang menular dari manusia ke hewan atau sebaliknya. Apakah kemarin ketika pandemi covid ada hewan dokter sekalian yang terkena...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 15:53
Penanganan bagaimana yang tepat untuk pasien COVID-19 yang sudah vaksin
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter...izin tanya, bagaimana tatalaksana covid 19 bagi pasien dengan gejala ringan dan sudah vaksin. Apakah perlu terapi antivirus seperti...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 30 Agustus 2022, 09:14
Trending! Top 5 Artikel Kewaspadaan Pandemi di ALOMEDIKA
Oleh: dr. ALOMEDIKA
6 Balasan
ALO Dokter!Di saat kasus COVID-19 masih terus meningkat, masyarakat dikejutkan dengan kabar kasus pertama konfirmasi infeksi cacar monyet di Indonesia. Tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.