Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) general_alomedika 2022-12-23T10:47:04+07:00 2022-12-23T10:47:04+07:00
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, severe acute respiratory syndrome (SARS) bermula di China Selatan pada November 2002 kemudian menyebar ke Hongkong pada Februari 2003. Setelah itu SARS menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, terutama negara–negara di Asia. World Health Organization (WHO) kemudian mengumumkan SARS sebagai ancaman global tanggal 15 Maret 2003.[1,5]

Global

Satu bulan setelah WHO mengumumkan SARS sebagai ancaman global, 8 negara melaporkan community transmission SARS yaitu Kanada, China, Hong Kong, Taiwan, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam dan Singapura.

Padahal data WHO tanggal 17 Maret 2003 baru mencatat 4 negara yang kemudian meningkat menjadi 5 negara pada 19 Maret 2003 dan 6 negara pada 26 Maret 2003. Pada akhir epidemi di Juni 2003, total kumulatif global untuk SARS adalah 8422 kasus dengan 911 kematian (case fatality rate 11%).[1,5]

Indonesia

Data epidemiologi SARS di Indonesia periode 1 Maret sampai 9 Juli 2003 mencatat 2 kasus probable dan 7 kasus suspect SARS. Tidak ada lagi kasus SARS yang dilaporkan sejak saat itu sampai saat ini.[15]

Mortalitas

Mortalitas pada SARS sangat bervariasi. Laju mortalitas SARS adalah kurang dari 1% pada pasien berusia kurang dari 24 tahun dan lebih dari 50% pada pasien berusia 65 tahun dan lebih tua.[16]

Hal ini mungkin disebabkan karena pasien berusia tua cenderung memiliki lebih banyak komorbiditas seperti diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2, penyakit ginjal kronis, parkinson.[1,14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Chan-Yeung M, Xu RH. SARS: epidemiology. Respirology. 2003;8(1):S9‐S14.
5. Wang LF, Eaton BT. Bats, civets and the emergence of SARS. Curr Top Microbiol Immunol. 2007;315:325‐344.
14. Moni MA, Liò P. Network-based analysis of comorbidities risk during an infection: SARS and HIV case studies. BMC Bioinformatics. 2014;15:333.
15. Aditama TY. SARS-infectious disease of 21st century. Med J Indones. 2005;14(1):59-63.
16. Tansey CM, Louie M, Loeb M, et al. One-year outcome and healthcare utilization in survivors of severe acute respiratory syndrome. Arch Intern Med. 2007;167(12):1312-20.

Etiologi Severe Acute Respirator...
Diagnosis Severe Acute Respirato...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
  • Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
    Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
  • Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19
    Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
drh.Joseph Moses
Dibalas 15 Februari 2024, 08:39
Gejala COVID-19 pada hewan
Oleh: drh.Joseph Moses
1 Balasan
Zoonosis merupakan penyakit yang menular dari manusia ke hewan atau sebaliknya. Apakah kemarin ketika pandemi covid ada hewan dokter sekalian yang terkena...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 15:53
Penanganan bagaimana yang tepat untuk pasien COVID-19 yang sudah vaksin
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter...izin tanya, bagaimana tatalaksana covid 19 bagi pasien dengan gejala ringan dan sudah vaksin. Apakah perlu terapi antivirus seperti...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 30 Agustus 2022, 09:14
Trending! Top 5 Artikel Kewaspadaan Pandemi di ALOMEDIKA
Oleh: dr. ALOMEDIKA
6 Balasan
ALO Dokter!Di saat kasus COVID-19 masih terus meningkat, masyarakat dikejutkan dengan kabar kasus pertama konfirmasi infeksi cacar monyet di Indonesia. Tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.