Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Depresi Postpartum general_alomedika 2025-05-07T11:20:52+07:00 2025-05-07T11:20:52+07:00
Depresi Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Depresi Postpartum

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan depresi postpartum penting untuk melawan dogma bahwa gejala depresi pada ibu baru melahirkan adalah perubahan fisiologis normal terkait persalinan. Penting diketahui bahwa prevalensi kondisi ini cukup tinggi, sehingga semua wanita sebaiknya dilakukan skrining terhadap depresi postpartum pada masa nifas.[1,2,11]

Edukasi Pasien

Faktor paling penting bagi seorang ibu yang baru melahirkan adalah dukungan sosial, sehingga perlu dilakukan edukasi pada pasangan atau anggota keluarga lainnya yang berperan sebagai support system. Edukasi sebaiknya disampaikan setiap pemeriksaan antenatal.[2]

Dukungan sosial ini juga bermanfaat untuk mengatasi rasa bersalah atau rasa disalahkan karena gangguan yang dialami ibu saat berinteraksi dan merawat anak. Hal ini sangat penting untuk mencegah komplikasi depresi postpartum, baik bunuh diri maupun pembunuhan bayi.[2]

Ibu yang mengalami depresi postpartum disarankan untuk tetap berinteraksi dengan bayinya. Bila memungkinkan, sebaiknya ibu tetap memberikan ASI kepada bayinya.[8,26]

Selain itu, ibu disarankan untuk berolahraga karena efektif dalam menurunkan gejala-gejala depresi postpartum.[22,25]

Upaya Pengendalian Penyakit

Berbagai intervensi psikososial bisa digunakan sebagai metode pencegahan depresi postpartum. Intervensi ini bisa diberikan pada periode antenatal atau segera setelah melahirkan, terutama bagi wanita yang mempunyai faktor risiko.[1,11]

Intervensi antenatal yang bisa dilakukan mencakup psikoterapi keluarga, persiapan dukungan sosial, dan psikoterapi interpersonal. Intervensi postnatal yang bisa dilakukan adalah home visit oleh perawat secara intensif pada ibu yang berisiko, sampai 16 minggu pasca melahirkan. Skrining dan penanganan segera pada periode perinatal sampai 4 minggu setelah melahirkan oleh bidan juga terbukti efektif.[1,11]

Menyusui bayi secara eksklusif juga dilaporkan merupakan salah satu metode yang efektif melindungi ibu dari depresi.[8,26]

Edukasi mengenai prevalensi, faktor risiko, dan gejala-gejala depresi postpartum juga bisa digunakan untuk pencegahan atau untuk memperbaiki outcome, termasuk mempersingkat durasi dan meringankan gejala depresi postpartum.[19]

Terdapat studi meta analisis yang menemukan hubungan antara vitamin D dan depresi postpartum. Namun, semua penelitian yang terdapat mengenai topik ini berupa studi prospektif dan case control.[27]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Ghaedrahmati M, Kazemi A, et al. Postpartum depression risk factors: A narrative review. J. Educ. Health Promot. 2017;6:60. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28852652
2. Mughal S, Azhar Y, Siddiqui W. Postpartum Depression.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519070/
8. Lenells M, Andersson E, et al. Breastfeeding interventions for preventing postpartum depression. Cochrane Database of Systematic Reviews 2021, Issue 10. Art. No.: CD014833. DOI: 10.1002/14651858.CD014833.
11. Dennis C-L, Creedy DK. Psychosocial and psychological interventions for preventing postpartum depression. In: The Cochrane Collaboration, editor. Cochrane Database of Systematic Reviews. Chichester, UK: John Wiley & Sons, Ltd; 2004. http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD001134.pub2
19. Sriraman NK, Pham DQ, Kumar R. Postpartum Depression: What Do Pediatricians Need to Know? Pediatr Rev. 2017 Dec;38(12):541-551. doi: 10.1542/pir.2015-0133. Erratum in: Pediatr Rev. 2018 Jan;39(1):54. PMID: 29196509.
22. Fitelson E, Kim S, Baker AS, Leight K. Treatment of postpartum depression: clinical, psychological and pharmacological options. Int J Womens Health 2011; 3: 1-14 [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3039003/]
25. Özkan SA, Kücükkelepce DS,et al. The effectiveness of an exercise intervention in reducing the severity of postpartum depression: A randomized controlled trial. Perspect Psychiatr Care. 2020 Oct;56(4):844-850. doi: 10.1111/ppc.12500. Epub 2020 Mar 18. PMID: 32187390.
26. Pope CJ, Mazmanian D. Breastfeeding and Postpartum Depression: An Overview and Methodological Recommendations for Future Research. Depress. Res. Treat. 2016;2016:1–9. https://www.hindawi.com/journals/drt/2016/4765310/
27. Amini S, Jafarirad S, Amani R. Postpartum depression and vitamin D: A systematic review. Crit. Rev. Food Sci. Nutr. 2018;1–7. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29393662

Prognosis Depresi Postpartum

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D saat Masa Kehamilan Mencegah Depresi Postpartum
    Suplementasi Vitamin D saat Masa Kehamilan Mencegah Depresi Postpartum
  • Depresi Post Partum pada Wanita yang Mengalami Tindak Kekerasan dan Pelecehan selama Proses Persalinan - Telaah Jurnal
    Depresi Post Partum pada Wanita yang Mengalami Tindak Kekerasan dan Pelecehan selama Proses Persalinan - Telaah Jurnal
  • Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
    Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
  • Perbedaan Depresi Peripartum dan Baby Blues Syndrome
    Perbedaan Depresi Peripartum dan Baby Blues Syndrome
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2023, 16:44
Kompetensi dokter umum dalam tata laksana baby blues syndrome
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi sejauh mana wewenang atau kompetensi dokter umum dalam tatalaksana atau penanganan pasien yang mengalami baby blues syndrome,...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
Dibalas 30 September 2022, 15:05
Pasien wanita usia 27 tahun dengan depresi post partum
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
1 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi.Saya mendapatkan kasus yaitu wanita berumur 27 thn, 1 bulan postpartum dengan keluhan mengarah ke depresi. Lalu ternyata 1 hari...
dr.Nomi Irene Putri S.
Dibalas 30 Agustus 2022, 10:41
Cara menangani ibu yang mengalami baby blues - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr.Nomi Irene Putri S.
1 Balasan
Alo dr. Soeklola, izin bertanya Dokter. Untuk pasien dengan baby blues yang datang ke fktp, apa yang bisa kita lakukan Dokter? Terimakasih🙏🏻

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.