Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Depresi Postpartum general_alomedika 2025-05-07T11:19:42+07:00 2025-05-07T11:19:42+07:00
Depresi Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Depresi Postpartum

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi depresi postpartum hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, di mana terdapat beberapa teori termasuk faktor genetik, hormonal, dan psikologis. Stresor kehidupan sosial dipercaya berperan dalam perkembangan depresi postpartum.[2,4]

Perubahan Kadar Hormon setelah Plasenta Lahir

Setelah plasenta lahir, kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron turun drastis dalam 2 minggu pertama. Turunnya kadar progesteron secara cepat dihipotesiskan sebagai penyebab depresi postpartum. Sedangkan penurunan estrogen secara cepat mencetuskan peningkatan sensitivitas reseptor dopamin yang menyebabkan episode psikotik postpartum pada wanita dengan bipolar.[2,4]

Disregulasi Aksis HPA

Disregulasi aksis hypothalamic–pituitary-adrenocortical (HPA) juga merupakan salah satu penemuan biologis konsisten pada gangguan mood. Aksis HPA berubah drastis pada minggu pertama setelah persalinan. Segera setelah persalinan, reseptor corticotropin releasing hormone (CRH) di hipotalamus menurun jumlahnya, menyebabkan penurunan respon adrenocorticotropic hormone (ACTH) dan penurunan pelepasan kortisol. Respon ini kembali normal dalam 6 minggu postpartum.[2,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Mughal S, Azhar Y, Siddiqui W. Postpartum Depression.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519070/
4. Bergink, Veerle. First-onset Postpartum Psychosis. Erasmus University Rotterdam, 2012. Web. http://hdl.handle.net/1765/37942

Pendahuluan Depresi Postpartum
Etiologi Depresi Postpartum

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D saat Masa Kehamilan Mencegah Depresi Postpartum
    Suplementasi Vitamin D saat Masa Kehamilan Mencegah Depresi Postpartum
  • Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
    Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
  • Perbedaan Depresi Peripartum dan Baby Blues Syndrome
    Perbedaan Depresi Peripartum dan Baby Blues Syndrome
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2023, 16:44
Kompetensi dokter umum dalam tata laksana baby blues syndrome
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi sejauh mana wewenang atau kompetensi dokter umum dalam tatalaksana atau penanganan pasien yang mengalami baby blues syndrome,...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
Dibalas 30 September 2022, 15:05
Pasien wanita usia 27 tahun dengan depresi post partum
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
1 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi.Saya mendapatkan kasus yaitu wanita berumur 27 thn, 1 bulan postpartum dengan keluhan mengarah ke depresi. Lalu ternyata 1 hari...
dr.Nomi Irene Putri S.
Dibalas 30 Agustus 2022, 10:41
Cara menangani ibu yang mengalami baby blues - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr.Nomi Irene Putri S.
1 Balasan
Alo dr. Soeklola, izin bertanya Dokter. Untuk pasien dengan baby blues yang datang ke fktp, apa yang bisa kita lakukan Dokter? Terimakasih🙏🏻

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.