Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Gangguan Cemas pada Anak dan Remaja general_alomedika 2023-05-03T14:43:14+07:00 2023-05-03T14:43:14+07:00
Gangguan Cemas pada Anak dan Remaja
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Gangguan Cemas pada Anak dan Remaja

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Epidemiologi gangguan cemas pada anak dan remaja relatif besar. Penelitian menemukan bahwa 15% ibu laporkan anaknya mempunyai perilaku-perilaku yang menunjukkan adanya kecemasan, seperti menggigit kuku, menghisap jempol, dan menggeretakkan gigi. Gangguan ini juga seringkali menjadi predisposisi gangguan mental lain pada masa dewasa.[5,7]

Global

Prevalensi gangguan cemas pada anak dan remaja menurut penelitian global mencapai 6,5%. Penelitian komunitas juga menunjukkan bahwa 9−32% anak dan remaja pernah mengalami kecemasan pada satu saat dalam hidupnya.[2,7]

Anak dan remaja perempuan lebih sering mengalami kecemasan dibandingkan laki-laki. Hal ini diperkirakan akibat faktor biologis hormonal perempuan, dan faktor kultural peran gender perempuan di masyarakat.[5]

Indonesia

Laporan Riskesdas dari Kemenkes RI (Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia) menyatakan bahwa prevalensi gangguan cemas menyeluruh dan depresi pada anak dan remaja mencapai 6%. Angka ini tidak berbeda jauh dengan prevalensi global.[8]

Mortalitas

Gangguan cemas pada anak dan remaja jika tidak ditangani dengan tepat dapat mengalami komorbid dengan gangguan mental lainnya, termasuk depresi, penyalahgunaan zat,  dan perilaku bunuh diri. Diperkirakan 62.000 remaja meninggal pada tahun 2016 akibat melukai diri sendiri. Bunuh diri adalah penyebab kematian ketiga pada remaja berusia 15−19 tahun.[1,5,16]

Referensi

1. James AC, Reardon T, Soler A, James G, Creswell C. Cognitive behavioural therapy for anxiety disorders in children and adolescents. Cochrane Database Syst Rev [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6517153/]
2. Polanczyk GV, Salum GA, Sugaya LS, Caye A, Rohde LA. Annual research review: A meta-analysis of the worldwide prevalence of mental disorders in children and adolescents. J Child Psychol Psychiatry 2015;56:345–65. [https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25649325/]
5. Beidel DC, Alfano CA, Beidel DC. Child anxiety disorders: a guide to research and treatment. 2nd ed. New York: Routledge; 2011.
7. Creswell C, Waite P, Cooper PJ. Assessment and management of anxiety disorders in children and adolescents. Archives of Disease in Childhood 2014;99:674–8. [https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24636957/]
8. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013
16. WHO. Adolescent Mental Health. September 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health

Etiologi Gangguan Cemas pada Ana...
Diagnosis Gangguan Cemas pada An...

Artikel Terkait

  • Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
    Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
  • Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
    Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
  • Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
dr.Wilda Florentina S
Dibalas 04 April 2024, 14:43
Hubungan serangan cemas akut pada penurunan saturasi oksigen
Oleh: dr.Wilda Florentina S
2 Balasan
Izin Bertanya kepada Dokter Spesialis dan Dokter umum, saya pernah menemukan pasien dengan serangan cemas akut dgn keluhan merasa seperti tercekik di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.