Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Gangguan Cemas pada Anak dan Remaja general_alomedika 2024-05-16T11:34:10+07:00 2024-05-16T11:34:10+07:00
Gangguan Cemas pada Anak dan Remaja
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Gangguan Cemas pada Anak dan Remaja

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Diagnosis gangguan cemas pada anak dan remaja harus ditegakkan secara hati-hati. Klinisi perlu membedakan antara cemas patologis dengan cemas yang menyertai proses tumbuh kembang anak dan remaja. Anak usia sekolah sering mencemaskan kejadian alam dan bencana. Sedangkan remaja seringkali mencemaskan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah dan hubungan sosial.[1,7]

International Classification of Diseases X (ICD-X) dan Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorders 5 (DSM-5) membedakan beberapa tipe gangguan cemas yang banyak ditemukan pada anak dan remaja, termasuk gangguan cemas menyeluruh, gangguan panik, social anxiety, gangguan cemas perpisahan, agoraphobia, fobia spesifik, mutisme selektif, gangguan obsesif kompulsif, dan post traumatic stress disorder.[7,9,10]

Anamnesis

Keluhan gangguan mental pada anak seringkali datang dari orang tua, bukan dari anak sendiri. Wawancara sebaiknya dilakukan baik pada anak maupun orang tuanya. Pada anamnesis perlu ditekankan pada alasan kunjungan ke dokter, evaluasi karakteristik gangguan yang dialami, dan tingkat gangguan yang ditimbulkan.[6,7]

Beberapa hal yang perlu digali  saat anamnesis adalah:

  • Faktor pada anak, keluarga, atau lingkungan yang mungkin menyebabkan, memperberat atau meringankan gejala, untuk menilai tingkat stress yang dialami anak
  • Keluhan perkembangan atau fungsi anak tertentu, kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah, penurunan prestasi belajar, atau tidak mau bermain dengan teman sebaya
  • Keluhan fisik, seperti keringat berlebih, kesulitan bernafas, wajah terasa dingin atau panas, pusing, kebas atau kesemutan ekstremitas, nyeri dada, nyeri otot, mual, atau keluhan lain yang tidak jelas
  • Kekhawatiran emosional dan perilaku orang tua mengenai kondisi anak, seperti alasan kenapa orang tua mencari pertolongan, kenapa baru saat itu mencari pertolongan, dampak gangguan pada anak terhadap orang tua, dan posisi keluarga dalam komunitas dan budaya yang dapat mempengaruhi resiliensi anak dan orang tua
  • Waktu-waktu spesifik timbulnya perilaku problematik pada anak, lengkapi dengan keterangan frekuensi, intensitas, durasi, kondisi-kondisi dimana perilaku itu muncul, serta respon orang tua dan anak pada saat itu
  • Riwayat perkembangan anak secara lengkap, baik riwayat medis dan psikiatri
  • Riwayat psikiatri keluarga[3,5,6]

Pada anak usia >7 tahun dan remaja, wawancara bisa dilakukan dengan tanya jawab langsung. Namun, anak usia <7 tahun mempunyai keterbatasan verbal dalam menggambarkan perasaan atau interaksi interpersonal yang dialaminya. Teknik bermain akan sangat membantu dalam proses wawancara dengan anak <7 tahun, misalnya dengan menggunakan boneka atau figuran kecil untuk bermain peran.[3]

Untuk membedakan antara kecemasan yang wajar dengan gangguan cemas yang patologis pada anak dan remaja, perlu ditanyakan hal-hal berikut:

  • Apakah kecemasan/ketakutan yang timbul tidak proporsional dengan situasi yang dihadapi?
  • Apakah kecemasan/ketakutan bisa menghilang bila diberikan penjelasan rasional?
  • Apakah kecemasan/ketakutan tidak bisa dikendalikan secara sadar?
  • Apakah reaksi kecemasan/ketakutan terus ada atau bertahan dalam waktu lama?
  • Apakah kecemasan/ketakutan menyebabkan anak atau remaja menghindari situasi tertentu?
  • Apakah kecemasan/ketakutan tidak adaptif?
  • Apakah kecemasan/ketakutan sesuai dengan umur atau tingkat perkembangan?
  • Apakah kecemasan/ketakutan mengganggu fungsi sosial, emosional, atau akademik?[5]

Pemeriksaan Fisik

Tidak ada pemeriksaan fisik spesifik yang diperlukan untuk penegakan diagnosis gangguan cemas pada anak dan remaja. Pemeriksaan tanda vital seringkali menunjukkan adanya peningkatan fungsi saraf otonom. Meskipun anak dan remaja yang mengalami kecemasan sering mengeluhkan keluhan fisik, tetapi biasanya hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal.[5]

Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan laboratorium atau radiologis spesifik yang diperlukan untuk penegakan diagnosis gangguan cemas pada anak. Pemeriksaan hormon tiroid TSH dan free T4 mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan hipertiroid sebagai penyebab disfungsi saraf otonom.[5,11]

Kuesioner Gangguan Cemas

Terdapat beberapa kuesioner yang bisa digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk penegakan diagnosis gangguan cemas pada anak dan remaja, misalnya revised children’s anxiety and depression scale (RCADS), Spence children’s anxiety scale (SCAS), dan revised child manifestation of anxiety (RCMAS).

Instrumen kuesioner yang banyak digunakan dan sudah divalidasi versi bahasa Indonesia adalah RCMAS. Kuesioner RCMAS terdiri dari 49 pertanyaan dengan jawaban iya dan tidak, dan dilaporkan efektif digunakan pada anak usia 6−19 tahun.[11]

Diagnosis Banding

Salah satu diagnosis banding peningkatan tonus simpatis pada anak atau remaja adalah kondisi medis seperti hipertiroid, hiperparatiroid, pheochromocytoma, disfungsi vestibular, seizure, gangguan jantung (misalnya aritmia, takikardi supraventrikular), dan gangguan pernapasan (misalnya asma, penyakit paru obstruktif kronik).[12]

Sedangkan gangguan mental yang menjadi diagnosis banding gangguan cemas pada anak dan remaja adalah attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) atau autisme.[5,6]

Referensi

1. James AC, Reardon T, Soler A, James G, Creswell C. Cognitive behavioural therapy for anxiety disorders in children and adolescents. Cochrane Database Syst Rev [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6517153/]
3. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, editors. Kaplan & Sadock’s comprehensive textbook of psychiatry. Tenth edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
5. Beidel DC, Alfano CA, Beidel DC. Child anxiety disorders: a guide to research and treatment. 2nd ed. New York: Routledge; 2011.
6. Silverman WK, Field AP, editors. Anxiety disorders in children and adolescents. 2nd ed. Cambridge, UK: Cambridge University Press; 2011.
7. Creswell C, Waite P, Cooper PJ. Assessment and management of anxiety disorders in children and adolescents. Archives of Disease in Childhood 2014;99:674–8. [https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24636957/]
9. WHO. The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders. Geneva: World Health Organization; 2007.
10. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.
11. Erford BT, Lutz JA. Choosing Assessment Instruments for Anxiety Practice and Outcome Research With School-Aged Youth. Measurement and Evaluation in Counseling and Development 2015;48:214–25. [https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1177/0748175615578755]
12. Freidl EK, Stroeh OM, Elkins RM, Steinberg E, Albano AM, Rynn M. Assessment and Treatment of Anxiety Among Children and Adolescents. Focus. Am Psychiatr Publ. 2017;15:144–56. [https://focus.psychiatryonline.org/doi/10.1176/appi.focus.20160047]

Epidemiologi Gangguan Cemas pada...
Penatalaksanaan Gangguan Cemas p...

Artikel Terkait

  • Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
    Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
  • Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
    Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
  • Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
dr.Wilda Florentina S
Dibalas 04 April 2024, 14:43
Hubungan serangan cemas akut pada penurunan saturasi oksigen
Oleh: dr.Wilda Florentina S
2 Balasan
Izin Bertanya kepada Dokter Spesialis dan Dokter umum, saya pernah menemukan pasien dengan serangan cemas akut dgn keluhan merasa seperti tercekik di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.