Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kleptomania general_alomedika 2023-11-20T10:04:26+07:00 2023-11-20T10:04:26+07:00
Kleptomania
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kleptomania

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Kleptomania merupakan gangguan psikiatri yang ditandai dengan perilaku mencuri berulang akibat adanya dorongan kuat yang tidak tertahankan dan biasanya dilakukan bukan untuk meraih keuntungan material. Berdasarkan DSM-5, kleptomania dikategorikan ke dalam kelompok gangguan kontrol impuls karena gejalanya yang meliputi kesulitan mengendalikan impuls untuk mencuri.[1-3]

Kleptomania perlu dibedakan dengan mengutil. Orang yang mengutil umumnya mengambil apa yang mereka inginkan, butuhkan, atau tidak mampu mereka beli. Pasien kleptomania tidak melakukan pencurian atas dasar materi. Tindakan pencurian pada kleptomania didasari oleh ketidakmampuan mengontrol impuls meskipun sudah mengetahui bahwa tindakannya dapat mencelakai dirinya atau orang lain.

Kleptomania-min

Kasusnya yang tergolong jarang menyebabkan pengetahuan seputar kleptomania masih terbatas. Penyebab dan patofisiologi terjadinya kleptomania masih belum sepenuhnya dipahami. Hipotesis sementara menyebutkan bahwa kleptomania berkaitan dengan gangguan pada jalur neurotransmitter yang melibatkan serotonin, dopamin, dan opioid.[1,4,5]

Pasien dengan kleptomania biasanya jarang mencari pengobatan secara mandiri karena gejalanya dianggap memalukan. Pada umumnya, diagnosis kleptomania ditemukan pada individu yang tertangkap saat mencuri atau pada pasien yang telah memiliki gangguan psikiatri sebelumnya. Penegakan diagnosis kleptomania dilakukan berdasarkan kriteria diagnosis DSM-5 dan tidak memerlukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang khusus.[4,6]

Saat ini, belum ada satu pengobatan definitif yang terbukti efektif untuk kleptomania. Secara garis besar, efikasi yang lebih baik dianggap dapat dicapai dengan menggunakan terapi kombinasi dari psikoterapi dan farmakoterapi.[4]

Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, fluvoxamine, dan paroxetine, banyak digunakan dalam terapi kleptomania. Meski demikian, bukti ilmiah terkait efikasinya masih menunjukkan hasil inkonsisten.

Pilihan terapi lain adalah obat yang digunakan dalam terapi adiksi, seperti antagonis opioid naltrexone. Namun, bukti ilmiah yang mendukung juga masih sangat terbatas.[4,6]

Referensi

1. Torales J, González I, Castaldelli-Maia JM, Ventriglio A. Kleptomania as a neglected disorder in psychiatry. Int Rev Psychiatry. 2020 Aug-Sep;32(5-6):451-454. doi: 10.1080/09540261.2020.1756635. Epub 2020 May 13. PMID: 32401643.
2. Grant JE, Chamberlain SR. Symptom Severity and Its Clinical Correlates in Kleptomania. Ann Clin Psychiatry. 2018; 30(2):97-101.
3. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed). Washington DC: American Psychiatric Publishing; 2013.
4. Zhang ZH, Huang FR, Liu DH. Kleptomania: Recent Advances in Symptoms, Etiology and Treatment. Curr Med Sci. 2018 Oct;38(5):937-940. doi: 10.1007/s11596-018-1966-2. Epub 2018 Oct 20. PMID: 30341533.
5. Mangot AG. Kleptomania: Beyond serotonin. J Neurosci Rural Pract. 2014;5(Suppl 1):S105-S106. doi:10.4103/0976-3147.145244
6. Takemura M. [The Concept and Treatment of Kleptomania]. Brain Nerve. 2016 Oct;68(10):1177-1186. Japanese. doi: 10.11477/mf.1416200571. PMID: 27703105.

Patofisiologi Kleptomania
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.