Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Emfisema general_alomedika 2022-11-24T14:12:04+07:00 2022-11-24T14:12:04+07:00
Emfisema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Emfisema

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa angka kejadian emfisema dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) meningkat pada populasi perokok.[12,13]

Global

Pada tahun 2019, WHO menempatkan PPOK, termasuk emfisema, di peringkat ke-3 penyebab kematian paling sering di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Di Amerika Serikat, prevalensi emfisema dilaporkan mencapai 14 juta individu, dengan proporsi lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan wanita.[1,15]

Indonesia

Indonesia dengan jumlah perokok yang tinggi (40,3% dari total populasi) diprediksi memiliki angka prevalensi yang tinggi untuk emfisema. Namun demikian, masih belum ada data yang pasti tentang prevalensi emfisema di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2019 mencatatkan prevalensi PPOK sebesar 3,7%.[14]

Mortalitas

WHO mencatatkan PPOK, termasuk emfisema, menduduki peringkat ketiga dalam penyebab kematian di seluruh dunia pada tahun 2019. Terdapat 3,23 juta kematian dimana 90% terjadi di negara berpenghasilan sedang dan rendah. Sementara itu, di Amerika Serikat, CDC melaporkan jumlah kematian akibat emfisema sebanyak 7.425 kematian per 100.000 populasi.

Selain kematian, emfisema mengganggu kualitas hidup pasien. Emfisema menyebabkan gejala pernapasan yang kronik dan progresif. Pasien juga sering mengalami eksaserbasi dan akan mengalami penurunan produktivitas bermakna.[15,17]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Novita

Referensi

1. Pahal P, Avula A, Sharma S. Emphysema. [Updated 2022 May 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482217/
12. Perez-Warnisher MT, De Miguel MDPC, Seijo LM. Tobacco Use Worldwide: Legislative Efforts to Curb Consumption. Ann Glob Health. 2018 Nov 5;84(4):571-579. doi: 10.9204/aogh.2362. PMID: 30779502; PMCID: PMC6748295.
13. Adeloye D, Song P, Zhu Y, Campbell H, Sheikh A, Rudan I; NIHR RESPIRE Global Respiratory Health Unit. Global, regional, and national prevalence of, and risk factors for, chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in 2019: a systematic review and modelling analysis. Lancet Respir Med. 2022 May;10(5):447-458. doi: 10.1016/S2213-2600(21)00511-7. Epub 2022 Mar 10. PMID: 35279265; PMCID: PMC9050565.
14. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019.
15. WHO. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) Key Facts. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chronic-obstructive-pulmonary-disease-(copd)
16. CDC. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Includes: Chronic Bronchitis and Emphysema. 2020. https://www.cdc.gov/nchs/fastats/copd.htm
17. Sarkar M, Bhardwaz R, Madabhavi I, Modi M. Physical signs in patients with chronic obstructive pulmonary disease. Lung India. 2019 Jan-Feb;36(1):38-47. doi: 10.4103/lungindia.lungindia_145_18. PMID: 30604704; PMCID: PMC6330798.

Etiologi Emfisema
Diagnosis Emfisema

Artikel Terkait

  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Peran C-Reactive Protein Pada Eksaserbasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik
    Peran C-Reactive Protein Pada Eksaserbasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik
  • Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
    Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
  • Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Emillya Sari
Dibalas 22 November 2023, 15:57
Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023 - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Emillya Sari
1 Balasan
Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK merupakan suatu kondisi paru yang ditandai adanya sindrom respirasi kronik seperti batuk berdahak dan sesak napas...
dr.Peter Fernando
Dibalas 12 Juli 2023, 15:23
Mnemonic #10: Gejala PPOK
Oleh: dr.Peter Fernando
2 Balasan
P - Perlahan (Progressif): Gejalanya berkembang secara perlahan seiring waktu. P - Pernafasan (Sulit): Kesulitan bernafas, terutama saat aktivitas fisik. O -...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 21 Desember 2022, 09:00
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.