Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Benign Prostatic Hyperplasia general_alomedika 2023-12-27T11:25:32+07:00 2023-12-27T11:25:32+07:00
Benign Prostatic Hyperplasia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Benign Prostatic Hyperplasia

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Benign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan pembesaran atau hiperplasia kelenjar prostat yang bersifat jinak. Kondisi ini dapat menyebabkan sumbatan pada uretra pars prostatika, sehingga menyebabkan aliran urine keluar dari kandung kemih terhambat atau retensi urinaria.[1-3]

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit urologi yang paling sering ditemukan dalam praktik kedokteran sehari-hari, yang ditandai dengan adanya gejala saluran kemih bawah atau lower urinary tract syndrome (LUTS). Diagnosis penyakit ini ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi (USG) pelvis sebagai pilihan utama. Penggunaan sistem skoring, seperti International Prostate Symptom Score (IPSS) atau American Urological Association Symptom Score Index (AUA-7) untuk melihat derajat BPH.[4-7] 

bph-benign-prostatic-hyperplasia-0-alodokter

Tata laksana BPH terdiri dari terapi farmakologis dan tindakan pembedahan. Pilihan metode terapi tergantung dari derajat keparahan gejala yang dialami pasien berdasarkan nilai skoring. Dalam kasus BPH tanpa gejala, tidak diperlukan pengobatan. Pasien-pasien yang mempunyai riwayat keluarga BPH harus menjalani pemeriksaan paling tidak 6 bulan sekali, dan melakukan skrining untuk kanker prostat paling tidak 12 bulan sekali.[2,6,8]

 

Direvisi oleh: dr. Roshni Manwani

Referensi

1. Deters LA. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Medscape. 2013. https://emedicine.medscape.com/article/437359.
2. Vasanwala FF, Wong MYC, Ho HSS, Foo KT. Benign prostatic hyperplasia and male lower urinary symptoms: a guide for family physicians. AJUR. 2017;4:181–4.
3. Flannery M, Abel E, et al. Benign Prostatic Hyperplasia. BMJ Best Prac. 2017. http://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/208
4. McVary K. Epidemiology and pathogenesis of benign prostatic hyperplasia. Uptodate. January 2021.
5. Cunningham G, Kadmon D. Clinical manifestations and diagnostic evaluation of benign prostatic hyperplasia. Wolters Kluwer. 2017. https://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnostic-evaluation-of-benign-prostatic-hyperplasia
6. Homma Y, Gotoh M, et al. Clinical guidelines for male lower urinary tract symptoms and benign prostatic hyperplasia. Int J Urol. 2017;24:716–29.
7. Barry MJ, Fowler FJ, et al. The American Urological Association Symptom Index for Benign Prostatic Hyperplasia. J Urol. 2017;197:S189–97.
8. McVary K, Roehrborn C. American Urological Association Guideline: Management of Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). United States: 2010.

Patofisiologi Benign Prostatic H...

Artikel Terkait

  • Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
    Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
  • Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
    Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 16:34
Peresepan obat BPH bagi dokter umum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok...pasien saya laki-laki usia 60 th dengan gejala BPH, apakah dokter umum boleh meresepkan obat untuk BPH misalnya finasteride...
Anonymous
Dibalas 30 November 2023, 09:48
Tata laksana BPH/Gangguan Prostat
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Dok izin diskusi untuk laki-laki lansia usia diatas 65 tahun dengan kondisi kesehatan Hipertensi (Konsumsi Candesartan dan Amlodipine ) , Pitting Odema...
Anonymous
Dibalas 27 Januari 2023, 07:52
Pengobatan kalsifikasi prostat pada pasien usia 65 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien umur 65 tahun dengan keluhan sering kencing pada malam hari. 3 tahun yang lalu didiagnosa dengan kalsifikasi prostat. Obat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.