Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Aspirasi Suprapubik general_alomedika 2023-03-30T14:59:34+07:00 2023-03-30T14:59:34+07:00
Aspirasi Suprapubik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Aspirasi Suprapubik

Oleh :
Immanuela Hartono
Share To Social Media:

Teknik aspirasi suprapubik dapat dilakukan dengan atau tanpa panduan ultrasonografi. Akan tetapi, pada kasus di mana kandung kemih sulit dipalpasi atau diperkursi, aspirasi suprapubik dengan panduan USG lebih dianjurkan karena bisa menaikkan tingkat kesuksesan pengambilan sampel urine dan menghindari komplikasi.[2]

Menurut suatu uji klinis acak terkontrol, aspirasi tanpa panduan USG bisa memberikan angka keberhasilan yang sama dengan aspirasi memakai panduan USG. Namun, pada teknik konvensional yang mengandalkan posisi anatomis, prehidrasi dan perkusi pada kandung kemih menjadi kunci penting keberhasilan. USG tetap direkomendasikan pada kasus dengan posisi kandung kemih yang berada di kedalaman >3 cm.[6]

Studi lain pada tahun 2013 menyatakan bahwa pada anak berusia <4 bulan, USG memberikan angka keberhasilan yang lebih baik (92,8%) daripada cara konvensional (30.8%). Oleh karena itu, apabila ada pilihan ultrasonografi, aspirasi suprapubik dengan ultrasonografi harus menjadi pilihan.[2,7]

Persiapan Pasien

Tenaga medis harus mengedukasi pasien dan meminta persetujuan pasien dengan melakukan informed consent. Tenaga medis juga harus memastikan bahwa kandung kemih dapat diidentifikasi. Pemeriksaan fisik seperti perkusi dapat dilakukan karena kandung kemih yang terisi biasa memberikan bunyi pekak. Identifikasi juga harus tetap dibuktikan dengan palpasi (terabanya kandung kemih).

Jika kandung kemih masih tidak teraba, dokter dapat meminta pasien untuk minum terlebih dahulu hingga kandung kemih teraba. Biasa pasien memerlukan waktu sekitar 30 menit agar air dapat mencapai kandung kemih. Jika memungkinkan, dokter dapat juga menggunakan ultrasonografi untuk mengidentifikasi kandung kemih karena pada beberapa kasus (seperti obesitas) kandung kemih lebih sulit untuk diraba.[1,2,4,8]

Daerah pubik yang akan menjadi area prosedur juga perlu dibersihkan. Rambut di area pubis perlu dicukur oleh pasien sendiri atau oleh tenaga medis.[2,8]

Peralatan

Setelah mempersiapkan pasien, tenaga medis yang akan melakukan tindakan juga harus mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terhentinya tindakan karena ada barang yang tertinggal. Peralatan yang disiapkan untuk prosedur aspirasi suprapubik adalah:

  • Sarung tangan steril
  • Duk steril
  • Povidone iodine
  • Lidocaine 1% atau 2% untuk anestesi lokal

  • Syringe dan jarum suntik untuk anestesi lokal
  • Syringe steril ukuran 10 atau 20 ml
  • Jarum nomor 22-ga in untuk pasien anak
  • Jarum spinal nomor 20-ga untuk dewasa
  • Pot untuk sampel urin
  • Kasa dan plester steril
  • Ultrasonografi untuk penentuan lokasi aspirasi[2,8]

Posisi Pasien

Posisi pasien untuk aspirasi suprapubik adalah sebagai berikut:

  • Pasien diposisikan supine dengan bagian abdomen dan pubis terbuka
  • Posisi pasien bisa dibuat Trendelenburg (posisi kaki lebih tinggi daripada badan pasien) untuk meminimalkan risiko bowel injury

  • Pada pasien anak, orang tua dapat membantu menenangkan anak dan satu tenaga medis tambahan dapat membantu memfiksasi anak dengan memegangi kedua lutut anak, sehingga anak tidak banyak bergerak (frog leg position)[1,2,8]

Prosedural

Aspirasi suprapubik dimulai dengan mengidentifikasi kandung kemih dengan bantuan USG atau dengan palpasi serta perkusi. USG menjadi pilihan utama jika tersedia. Kandung kemih biasanya berada di dua jari di atas simfisis pubis. Ultrasonografi akan memberikan gambaran lingkaran atau oval anechoic (hitam) di bawah otot abdominal.

Jika alat ultrasonografi tidak tersedia dan kandung kemih tidak teraba, tunda prosedur aspirasi suprapubik dan berikan hidrasi pada pasien. Setelah itu, periksa ulang kandung kemih sekitar 30 menit kemudian.[1,2]

Setelah kandung kemih teridentifikasi, lakukan aspirasi sesuai langkah berikut:

  1. Sterilisasi daerah suprapubik menggunakan povidone-iodine dengan gerakan yang melingkar dari dalam ke luar.
  2. Batasi area tindakan dengan duk steril bolong.
  3. Gunakan sarung tangan steril.
  4. Palpasi simfisis pubis dan lakukan anestesi 2 cm di atas simfisis pubis dengan menginjeksikan lidocaine pada daerah yang akan diaspirasi.
  5. Setelah efek anestesi berjalan, aspirasi dilakukan dengan jarum 22-ga untuk pasien pediatrik dan jarum 20-ga untuk pasien dewasa. Setelah itu, sambungkan jarum ke syringe ukuran 10 atau 20 ml. Pasien dewasa membutuhkan jarum yang lebih panjang daripada anak-anak (bisa menggunakan jarum spinal).
  6. Jika menggunakan ultrasonografi, lapisi transduser ultrasonografi dengan duk steril, sehingga menjaga area steril.
  7. Masukkan jarum hingga urine teraspirasi ke syringe. Pada pasien anak, jarum dimasukan ke arah cephalic, sudut 10–20° perpendikuler. Pada orang dewasa, jarum dimasukan ke arah caudal, sudut 10–20° perpendikuler.
  8. Jika setelah itu urine masih tidak keluar, tarik jarum keluar perlahan hingga ujung jarum berada di jaringan subkutan. Lalu, ganti arah sekitar 10° ke arah yang berbeda hingga urine keluar. Lakukan maksimal 3 kali.
  9. Jika perlu, prosedur dapat dilanjutkan dengan pemasangan kateter suprapubik.
  10. Cabut jarum keluar dari kandung kemih dan balut tekan secara perlahan.
  11. Jika kateterisasi suprapubik tidak diperlukan, tutup luka dengan kasa steril.
  12. Masukkan sampel urine ke dalam pot urine untuk urinalisis dan kultur.
  13. Berikan analgesik dan antibiotik pada pasien untuk tujuan manajemen nyeri dan profilaksis infeksi.[1,2,8]

Follow Up

Follow-up yang harus dilakukan setelah aspirasi suprapubik adalah monitor apakah masih ada tanda-tanda retensi urine, terutama pada kasus dengan obstruksi uretra. Pikirkan atau konsultasi ke ahli urologi untuk pemasangan kateter suprapubik jika obstruksi belum teratasi untuk mencegah aspirasi suprapubik berulang. Selain itu, monitor bekas luka untuk melihat risiko infeksi pada lokasi bekas aspirasi.[4]

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. The Royal Children’s Hospital Melbourne. Suprapubic aspirate. 2019. https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Suprapubic_Aspirate_Guideline/
2. Tapper AD. Suprapubic aspiration. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/82964-overview#a7
4. 8 Marin JR, Shaikh N, Docimo SG, Hickey RW. Suprapubic bladder aspiration. The New England Journal of Medicine. 2014 Sep;371. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMvcm1209888
6. 5 Chu RW, Wong YC, Luk SH, Wong SN. Comparing suprapubic urine aspiration under real-time ultrasound guidance with conventional blind aspiration. Acta Paediatr. 2002;91(5):512-6.
7. 6 Božičnik S, Díez Recinos A, Moreno Cantó MC, et al. Ultrasound-guided suprapubic bladder aspiration increases the success of the technique in infants less than 4 months-old. An Pediatr (Barc). 2013 May;78(5):321-5.
8. 7 Ponka D, Baddar F. Top 10 forgotten diagnostic procedures: suprapubic bladder aspiration. Can Fam Physician. 2013;59(1):50.

Kontraindikasi Aspirasi Suprapubik
Komplikasi Aspirasi Suprapubik

Artikel Terkait

  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
  • Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2025, 10:00
Pemberian Cranberry untuk ISK
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, mau menanyakan bagaimana efikasi penggunaan cranberry untuk isk, apakah bisa direkomendasikan ke pasien sebagai terapi? terima kasih dok 
Anonymous
Dibalas 17 Desember 2024, 09:32
Retensi urin ec susp intoksikasi asam jengkolat?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, sy mau diskusi kasus unik yg sy temui di igd dok.Px laki2 usia 54 th dgn keluhan bak keluar sedikit2 sejak 12 jam terakhir. Sy dx dengan Retensi...
dr.Silvia Indriani
Dibalas 13 November 2024, 15:37
Durasi pemakaian kateter urin pada retensi urin ec ISK
Oleh: dr.Silvia Indriani
2 Balasan
Halo dok, untuk pemakaian kateter urin pada pasien ISK yang mengalami retensi urin sebaiknya dilakukan berapa lama? Apakah ada minimal waktu yang diperlukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.