Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
EEG general_alomedika 2023-02-07T09:11:27+07:00 2023-02-07T09:11:27+07:00
EEG
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan EEG

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Electroencephalography atau EEG merupakan tes merekam aktivitas listrik dalam otak. Biasanya dokter menganjurkan pemeriksaan ini untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit di dalam otak, seperti epilepsi, gangguan tidur, diffuse encephalopathy, atau penyakit Alzheimer.[1-3]

Selain itu, EEG dapat juga digunakan untuk keperluan operasi, yakni untuk memonitor kedalaman anestesi disaat tindakan pembedahan. Saat dilakukan prosedur EEG, elektroda berupa lempengan logam kecil ditempelkan pada kulit kepala pasien. Elektroda ini mampu mendeteksi gelombang elektrik yang dihasilkan oleh aktivitas otak, yang kemudian muncul sebagai grafik pada layar komputer atau berupa rekaman yang dapat dicetak pada kertas.[1-4]

Electroencephalography EEG-min

Sel otak selalu aktif meskipun saat seseorang tidur, selain itu sel otak melakukan komunikasi melalui impuls elektrik. Hampir tidak ada komplikasi yang disebabkan oleh pemeriksaan ini, karena EEG merupakan pemeriksaan penunjang non invasive yang relatif aman untuk pasien.[2-4]

Terdapat beberapa tipe alat EEG dan kegunaannya, yaitu:

  • Wireless atau portable EEG, yang dilengkapi baterai sehingga dapat dibawa-bawa. Sedangkan wired EEG langsung tersambungkan dengan komputer

  • Ambulatory EEG, adalah mesin yang banyak digunakan untuk pemeriksaan gangguan tidur atau gangguan kejang. EEG ini digunakan untuk merekam lebih dari 72 jam, sementara EEG tradisional hanya dapat merekam 1‒2 jam

  • EEG neurofeedback atau EEG biofeedback, merupakan sistem EEG yang mampu memberikan gambaran visual sehingga pasien dapat melihat aktivitas otaknya pada saat pemeriksaan dilakukan. EEG ini tersinkronisasi ke komputer dan gelombang aktivitas otak ditampilkan pada layar komputer[5,6]

Sistem kelistrikan pada otak dijalankan oleh jutaan neuron. Mekanisme kelistrikan pada sel neuron terjadi melalui transport protein oleh membran. Aktifnya pompa ion pada membran membuat terjadinya pertukaran ion secara cepat, disisi lain ion dengan muatan sama akan saling menolak sedangkan ion yg berbeda muatan akan saling menarik.[7-9]

Proses tolak menolak antara ion yg bermuatan sama akan membuat mekanisme saling mendorong ion bersebelahan dalam suatu gelombang yang dikenal dengan istilah volume konduksi. Gelombang ion yg mencapai elektroda pada kulit kepala memiliki kemampuan untuk menarik dan mendorong elektron pada logam di elektroda, perbedaan pada dorongan dan tarikan tegangan antara kedua elektroda dapat diukur melalui voltmeter.[7-9]

Pencatatan tegangan ini memberikan gambaran kepada kita berupa grafik EEG. Grafik ini dapat membantu mendiagnosis penyakit epilepsi, gangguan tidur, diffuse encephalopathy, atau penyakit Alzheimer.[7-9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Niedermeyer E. Da Silva F.L. Electroencephalography: Basic Principles, Clinical Applications and Related Fields. 2004. Lippincott Williams and Wilkins. ISBN 0-7817-5126-8.
2. Casson A. Abdulla Al M. et al. Electroencephalogram. 2018. DOI: 10.1007/978-3-319-69362-0_2.
3. Di Flumeri G. Aricò P. Borghini G. et al. The Dry Revolution: Evaluation of Three Different EEG Dry Electrode Types in Terms of Signal Spectral Features, Mental States Classification and Usability. 2019. Sensors (Basel, Switzerland), 19(6), 1365. https://doi.org/10.3390/s19061365
4. Bird JJ, Manso LJ, Ekart A, et al. A Study on Mental State Classification using EEG-based Brain-Machine Interface. 2018. Madeira Island, Portugal: 9th international Conference on Intelligent Systems 2018.
5. Bird JJ, Ekart A, et al. Mental Emotional Sentiment Classification with an EEG-based Brain-Machine Interface. 2019. St Hugh's College, University of Oxford, United Kingdom: The International Conference on Digital Image and Signal Processing (DISP'19).
6. Tatum W.O. Husain A.M. Benbadis S.R. Handbook of EEG Interpretation. 2008. Demos Medical Publishing.
7. Routine Electroencephalography (EEG) Clinical Neurophysiology. 2012. Queensland Health. https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0020/147431/qh-gdl-388.pdf
8. Grigg-Damberger, Madeleine & Foldvary-Schaefer, Nancy. Diagnostic Yield of Sleep and Sleep Deprivation on the EEG in Epilepsy. 2012. Sleep Medicine Clinics. 7. 91–98. 10.1016/j.jsmc.2011.12.001.
9. Hyun J, et al. Effects of Psychotropic Drugs on Quantitative EEG among Patients with Schizophrenia-spectrum Disorders. Clin Psychopharmacol Neurosci. 2011 Aug;9(2):78-85. doi: 10.9758/cpn.2011.9.2.78. Epub 2011 Aug 31. PMID: 23429185; PMCID: PMC3569080.

Indikasi EEG

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.