Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien EEG general_alomedika 2023-02-07T08:29:58+07:00 2023-02-07T08:29:58+07:00
EEG
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien EEG

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Edukasi pasien tentang electroencephalography atau EEG merupakan bagian dari informed consent sebelum pelaksanaan prosedur. Dalam kondisi kegawatdaruratan informed consent dapat dilakukan secara verbal kepada keluarga pasien.

Untuk prosedur elektif, edukasi yang harus dijelaskan kepada pasien atau keluarga pasien di antaranya:

  • Tujuan pemeriksaan EEG, yang berhubungan dengan diagnosis dan kondisi pasien
  • Hasil yang diharapkan dari pemeriksaan EEG
  • Risiko efek samping yang minimal karena EEG aman, tetapi perlu dijelaskan agar tidak muncul rasa khawatir
  • Teknik dan prosedur EEG yang lengkap, termasuk hal-hal yang bersifat teknik
  • Penjelasan agar pasien tenang dan rileks saat pemeriksaan, untuk mencegah munculnya artefak pada rekaman EEG
  • Kemungkinan pemeriksaan EEG ulang, untuk melihat perjalanan penyakit dan terapi[7,10,12]

Edukasi Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Selain untuk mendapatkan informed consent, pasien harus dijelaskan tata cara yang sebelum pemeriksaan, yaitu:

  • Mencuci rambut pada malam hari sebelum hari pemeriksaan
  • Tidak menggunakan spray atau gel rambut di hari pemeriksaan
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan jenis psikotropika, seperti chlorpromazine dan haloperidol

  • Tidak mengonsumsi kafein dalam 24 jam sebelum pelaksanaan EEG
  • Sebaiknya, pasien tidur lebih sedikit dari biasanya pada malam sebelum pemeriksaan[3,18,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Di Flumeri G. Aricò P. Borghini G. et al. The Dry Revolution: Evaluation of Three Different EEG Dry Electrode Types in Terms of Signal Spectral Features, Mental States Classification and Usability. 2019. Sensors (Basel, Switzerland), 19(6), 1365. https://doi.org/10.3390/s19061365
7. Routine Electroencephalography (EEG) Clinical Neurophysiology. 2012. Queensland Health. https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0020/147431/qh-gdl-388.pdf
10. Electroencephalography. 2006. Case Western Reserve university School of Medicine. http://casemed.case.edu/clerkships/neurology/NeurLrngObjectives/EEG.htm
12. Cuellar M. Harkrider A.W. et al. Time–frequency analysis of the EEG mu rhythm as a measure of sensorimotor integration in the later stages of swallowing. 2016. Clinical Neurophysiology. 127 (7): 2625–2635.
18. Cuellar M. Harkrider A.W. et. al. Time–frequency analysis of the EEG mu rhythm as a measure of sensorimotor integration in the later stages of swallowing. July 2016. Clinical Neurophysiology. 127 (7): 2625–2635.
19. Ehrlich, S et al. A Simple and Practical Sensorimotor EEG Device for Recording in Patients with Special Needs. Researchgate. 2017. Doi 10.5220/0006559100730079.

Komplikasi EEG
Pedoman Klinis EEG

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.