Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi EEG general_alomedika 2023-02-07T08:28:32+07:00 2023-02-07T08:28:32+07:00
EEG
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi EEG

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Komplikasi electroencephalography atau EEG hampir tidak ada. EEG merupakan pemeriksaan penunjang noninvasif yang relatif aman untuk pasien. Namun, EEG pada pasien trauma kepala atau riwayat kraniotomi dapat sulit dilakukan, karena penempatan elektroda.[1,13,26,27]

Penelitian pada tahun 2018 menyebutkan bahwa EEG berpotensi menyebabkan kerusakan kulit. Insidensi kerusakan kulit sebesar 10‒11,4% pada pasien anak-anak, dan lebih rendah pada pasien dewasa. Secara keseluruhan, angka insidensi sekitar 25‒35%. Namun, penelitian ini dianggap kontroversial.[28]

Penelitian tersebut tidak menyediakan informasi yang lengkap, baik jumlah subjek penelitian (hanya menyebutkan objek anak dan dewasa namun tidak spesifik jumlahnya), metode penelitian yang belum menggunakan uji klinis terkontrol, kriteria eksklusi dan inklusi, hingga faktor komorbid pasien yang tidak dijelaskan.[28]

Komplikasi pada EEG Khusus

Terdapat prosedur EEG khusus, yaitu pemeriksaan dengan kondisi sleep deprivation (kurang tidur), hyperventilation (pernafasan cepat dan dangkal),  dan photic stimulation (rangsang cahaya dengan metode lampu berkedip).[8,14-17]

Sebelum dilakukan prosedur khusus tersebut, harus dilakukan anamnesis terperinci. Misalnya pada prosedur hiperventilasi, dikontraindikasikan relatif adalah pasien dengan riwayat stroke, infark miokard, transplantasi, sindrom gangguan pernapasan akut, asma, penyakit moyamoya, dan anemia sel sabit.[27]

Selain itu, prosedur khusus harus dilakukan sangat hati-hati pada pasien dengan kekhawatiran kejang atau epilepsi.[27]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Niedermeyer E. Da Silva F.L. Electroencephalography: Basic Principles, Clinical Applications and Related Fields. 2004. Lippincott Williams and Wilkins. ISBN 0-7817-5126-8.
8. Grigg-Damberger, Madeleine & Foldvary-Schaefer, Nancy. Diagnostic Yield of Sleep and Sleep Deprivation on the EEG in Epilepsy. 2012. Sleep Medicine Clinics. 7. 91–98. 10.1016/j.jsmc.2011.12.001.
13. Herculano-Houzel S. The Human Brain in Numbers. 2009. Frontiers in Human Neuroscience. 3: 31.
14. Gandelman-Marton R. Theitler J. When should a sleep deprived EEG be performed following a presumed first seizure in adults? 2011. Acta Neurol Scand 124:202– 205.
15. Guaranha MS, Garzon E, et al. Hyperventilation revisited: physiological effects and efficacy on focal seizure activation in the era of video-EEG monitoring. 2005. Epilepsia; 46:69-75.
16. Ahdab R, Riachi N. Reexamining the added value of intermittent photic stimulation and hyperventilation in routine EEG practice. 2014. Eur Neurol; 71:93-98.
17. Kasteleijn‐Nolst Trenité DGA, et al. Photosensitivity and syndromes. Epilepsy syndromes in infancy, childhood and adolescence, 5th ed. 2011. John Libbey Eurotext, Montrouge, France, pp. 666–999, in press.
26. Paasch V. Hoosier T. M., et al. Technical tips: performing EEGs and polysomnograms on children with neurodevelopmental disabilities. 2012. The Neurodiagnostic Journal, 52(4), 333–348.
27. Rayi A, Murr N. Electroencephalogram. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563295/
28. Mendoza EU. et al. Skin breakdown in EEG, how often? How rare?. 2018. ScienceDirect. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1388245718303559

Teknik EEG
Edukasi Pasien EEG

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.