Pedoman Klinis Pemeriksaan Sistem Sensorik
Pedoman klinis pemeriksaan sistem sensoris sebagai pemeriksaan yang bertujuan untuk menilai ada tidaknya lesi pada sistem saraf sensorik serta lokasi kelainan lesi tersebut. Hal ini bermanfaat untuk menentukan diagnosis dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan selanjutnya.
Penilaian lesi sistem saraf sensorik ini dilakukan berdasarkan tiga prinsip umum. Prinsip yang pertama, pemeriksaan dilakukan untuk mencari defisit sensibilitas, berupa daerah-daerah dengan sensibilitas yang abnormal, hipoestesia, hiperestesi, hipoalgesia atau hiperalgesia. Selain itu, diperlukan pencarian gejala-gejala lain di tempat gangguan sensibilitas tersebut, misalnya atrofi, kelemahan otot, refleks menurun/negative, menurut distribusi dermatom.
Prinsip kedua, keluhan-keluhan sensorik memiliki kualitas yang sama, baik mengenai thalamus, spinal, radix spinalis atau saraf perifer. Oleh karena itu, membedakannya harus dengan distribusi gejala/keluhan dan penemuan lain.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)