Pedoman Klinis Induksi Persalinan
Pedoman klinis induksi persalinan meliputi evaluasi cermat terhadap indikasi untuk induksi, pemantauan ketat terhadap kesejahteraan ibu dan janin selama proses induksi, serta pemilihan metode induksi yang sesuai dengan kondisi klinis pasien. Selain itu, perlu memperhatikan tata kelola komplikasi yang mungkin timbul selama atau setelah induksi, termasuk pemantauan terhadap tanda-tanda hiperstimulasi uterus dan perdarahan.[1-4]
Evaluasi Awal dan Persiapan Pasien
Sebelum memulai induksi persalinan, evaluasi menyeluruh terhadap status kesehatan ibu dan janin harus dilakukan. Periksa riwayat medis ibu, termasuk riwayat kehamilan sebelumnya, komorbiditas, dan alergi obat. Lakukan pemeriksaan fisik menyeluruh termasuk penilaian serviks, palpasi janin, dan pemeriksaan status kesehatan janin melalui monitor fetal.[1-4,6]
Kondisi Medis dan Indikasi yang Jelas
Pastikan ada indikasi medis yang jelas untuk melakukan induksi persalinan. Hal ini dapat termasuk ketuban pecah dini, kehamilan postterm, diabetes gestasional, atau kondisi medis lain yang mengancam kesehatan ibu atau janin.[1-4,6]
Penilaian Kematangan Serviks
Sebelum memulai induksi, penting untuk menilai kematangan serviks. Jika serviks belum siap, pertimbangkan untuk melakukan prosedur pra-induksi seperti pematangan serviks dengan prostaglandin atau teknik lain yang sesuai.[1-4,6]
Pemilihan Metode dan Agen Induksi yang Sesuai
Pilih metode dan agen induksi yang sesuai berdasarkan kematangan serviks, kondisi ibu, dan janin. Misalnya, jika serviks sudah terbuka, pilihan oxytocin mungkin lebih cocok. Namun, jika serviks belum siap, prostaglandin atau teknik mekanik mungkin lebih tepat.[1-4,6]
Pengawasan dan Pemantauan
Selama proses induksi, perlu ada pemantauan terus-menerus terhadap tanda-tanda vital ibu dan status kesehatan janin. Monitor kontraksi rahim dan detak jantung janin secara teratur. Pantau respons terhadap induksi. Jika tidak terjadi perkembangan atau ada komplikasi, evaluasi ulang dan rencanakan tindakan selanjutnya.[1-4,6]
Penilaian dan Pemantauan Terhadap Kemungkinan Komplikasi
Perhatikan tanda-tanda komplikasi seperti hiperstimulasi uterus, perdarahan, atau gangguan detak jantung janin. Siapkan rencana tindakan darurat jika diperlukan.[1-4,6]
Selama dan setelah proses induksi, penting untuk mendokumentasikan dengan akurat semua intervensi, respons, dan hasil dari proses tersebut. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran koordinasi perawatan dan dokumentasi medis yang tepat.
Setelah persalinan, pastikan pasien mendapatkan evaluasi pasca-induksi dan perawatan postpartum yang komprehensif. Berikan edukasi tentang perawatan pasca-persalinan dan pertolongan pertama bagi bayi baru lahir.[1-4,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Rachmah Trijayanti