Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Sectio Caesarea general_alomedika 2025-03-17T13:14:40+07:00 2025-03-17T13:14:40+07:00
Sectio Caesarea
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Sectio Caesarea

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Edukasi pada pasien-pasien sectio caesarea atau biasa disebut operasi sesar atau caesarean section dilakukan sebelum tindakan, untuk memastikan pasien tahu tentang keuntungan dan kerugian tindakan ini. Edukasi setelah tindakan ditujukan agar pasien dapat merawat diri dan bayinya dengan baik, serta menghindari timbulnya komplikasi.

Keuntungan dan Kerugian Persalinan dengan Sectio Caesarea

Untuk menolong pasien memutuskan metode melahirkan, dokter perlu menjelaskan mengenai tujuan, indikasi sectio caesarea (SC), serta keuntungan dan kerugian prosedur ini terutama dibandingkan dengan persalinan per vaginam.

Keuntungan Persalinan dengan Sectio Caesarea

Keuntungan dari persalinan dengan sectio caesarea secara elektif, antara lain:

  • Orang tua mengetahui tanggal lahir bayi dengan lebih pasti, sehingga persiapan kelahiran lebih baik
  • Dalam beberapa kasus, dapat bermanfaat mengurangi risiko pada bayi, seperti infeksi human immunodeficiency virus (HIV)

  • Mencegah kelahiran postterm

  • Mengurangi trauma pelvis atau jalan lahir baik pada ibu atau fetus[3,9]

Kerugian Persalinan dengan Sectio Caesarea

Meskipun sering dilakukan di Indonesia, sectio caesarea (SC) tetap merupakan operasi mayor, dan memiliki risiko yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan persalinan per vaginam, antara lain:

  • SC dihubungkan komplikasi yang lebih tinggi dibanding persalinan per vaginam. Contoh komplikasi, seperti tingkat cedera pada organ di abdomen, misalnya di vesica urinaria, usus, dan pembuluh darah, terjadinya infeksi, misalnya pada bekas luka, uterus, atau traktus urinarius, serta kejadian tromboemboli
  • Proses pemulihan lebih lama dibandingkan persalinan per vaginam
  • Risiko pada kehamilan berikutnya, seperti SC ulang, adhesi, plasentasi abnormal, dan sebagainya
  • Transient tachypneu of the newborn[3,9]

Informed Consent Tindakan Sectio Caesarea

Sebelum SC dapat dikerjakan, tentu diperlukan persetujuan pasien baik secara lisan maupun tertulis. Persetujuan pasien diperoleh dengan memakai informed consent, yang menjelaskan mengenai indikasi dilakukannya SC pada pasien tersebut, persiapan yang harus dilakukan, dan risiko terkait operasi SC. Keputusan untuk melakukan SC sebaiknya merupakan keputusan yang dibuat bersama oleh dokter dan pasien.[3,8]

Penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalani juga diperlukan, seperti pemilihan anestesi dan risiko terkait, lokasi dilakukan insisi pada abdomen dan uterus, serta kemungkinan yang diperlukan saat mengeluarkan bayi, seperti forceps ataupun vakum. Risiko kemungkinan dilakukan tindakan lain intraoperatif, seperti histerektomi, juga sebaiknya dijelaskan.[3,8]

Perawatan Pasca Operasi dan Monitoring

Perawatan pasca operasi meliputi cara menjaga kebersihan luka dan menjaga luka agar tetap kering. Pasien juga perlu diedukasi untuk menghindari sanggama selama 4–6 minggu pascaoperasi.[3,8]

Pasien dapat dipulangkan dalam 3 hari pasca operasi, bila tidak terdapat komplikasi. Pasien perlu istirahat selama pemulihan, dan dapat bekerja kembali setelah 6 minggu. Pada 1 minggu pertama, wajar jika muncul keluhan, seperti nyeri perut ringan, perdarahan ringan, keluar cairan kekuningan per vaginam, dan nyeri sekitar luka operasi.[3,8]

Kunjungan kembali ke dokter dapat dilakukan 4-6 minggu pasca operasi apabila tidak terdapat tanda komplikasi. Jika terdapat tanda-tanda komplikasi, pasien perlu diedukasi untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan.[3,8]

Beberapa kemungkinan komplikasi, antara lain :

  • Endometriosis, ditandai dengan perdarahan hebat dan/atau perdarahan per vaginam ireguler

  • Masalah pada traktus urinarius, seperti inkontinensia stress, infeksi saluran kemih, retensio urin memanjang, atau trauma traktus urinarius
  • Gejala tromboemboli pada kaki atau toraks
  • Luka operasi basah, berdarah, kemerahan, bengkak, nyeri dengan intensitas terus bertambah
  • Demam[1,3,8,9]

Konseling Vaginal Birth After Caesarean Delivery

Saat ini, bukti klinis telah menunjukkan bahwa pasien dengan riwayat SC dapat mencoba persalinan per vaginam untuk persalinan berikutnya, atau dikenal dengan vaginal birth after caesarean delivery (VBAC). Wanita yang memilih VBAC akan menjalani trial of labor after a cesarean birth (TOLAC). Sebanyak 60–80% wanita berhasil melakukan VBAC.

Keputusan untuk melakukan TOLAC perlu didasarkan setelah konseling dengan dokter spesialis kandungan. Karakteristik maternal dan riwayat obstetri dapat menolong memperkirakan tingkat kesuksesan TOLAC, serta risiko ruptur uteri.[21]

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. American College of Obstetricians and Gynecologists. Cesarean Birth. ACOG. 2021. https://www.acog.org/Patients/FAQs/Cesarean-Birth
3. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Caesarean Section Guidelines. NICE Clinical Guideline. 2021
8. Berghella V. Patient education: C-section (cesarean delivery). UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/c-section-cesarean-delivery-beyond-the-basics
9. Louis HS. Cesarean Delivery. Medscape. 2018 https://emedicine.medscape.com/article/263424-overview
21. Caughey AB. Vaginal Birth After Cesarean Delivery. Medscape. 2018 https://emedicine.medscape.com/article/272187-overview#a1

Komplikasi Sectio Caesarea
Pedoman Klinis Sectio Caesarea

Artikel Terkait

  • Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
    Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
  • Suture Lebih Unggul Dibandingkan Stapler Pada Sectio Caesarean
    Suture Lebih Unggul Dibandingkan Stapler Pada Sectio Caesarean
  • Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
    Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
  • Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
    Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
  • Pedoman Enhance Recovery After Surgery (ERAS) pada Sectio Caesarea
    Pedoman Enhance Recovery After Surgery (ERAS) pada Sectio Caesarea

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2025, 19:24
Hamil dengan riwayat SC <1 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mau nanya dok, apa saja risiko pada ibu dan janin pada ibu yang hamil dengan bekas SC <1 tahun? Dampaknya apa saja terutama janinnya, terima kasih..
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 11:05
Efek samping post SC dengan keluhan kembung
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodokter, saya sering menemukan efek samping post SC yaitu kembung berlebihan dan juga tdk bsa kentut dan bab. Bahkan pasien smpat pakai bisacodyl 2 supp...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 17 Juli 2024, 13:52
Operasi Caesar dilakukan hanya jika diperlukan utk keselamatan ibu dan bayi
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/G6Ihw7SZ_uIOperasi bedah Caesar adalah prosedur melahirkan bayi melalui sayatan di uterus. Awal mula sejarah dimulai dari Hukum Romawi "Lex...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.