Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Sectio Caesarea general_alomedika 2025-03-17T12:47:19+07:00 2025-03-17T12:47:19+07:00
Sectio Caesarea
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Sectio Caesarea

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Komplikasi operasi sectio caesarea (SC) atau biasa disebut operasi sesar atau caesarean section, dapat dibedakan menjadi komplikasi pasca operasi jangka pendek dan jangka panjang. Teknik operasi dan indikasi operasi yang baik dapat mengurangi komplikasi akibat SC.[6,7,16]

Komplikasi SC dapat menyebabkan mortalitas ibu, sehingga perlu menjadi perhatian. Tidak hanya pada maternal, SC juga dapat menyebabkan komplikasi pada neonatus, seperti transient tachypnea of the newborn.[6,7,18]

Komplikasi Jangka Pendek

Komplikasi jangka pendek akibat sectio caesarea (SC) dapat terjadi intraoperatif maupun pasca operasi. Beberapa komplikasi yang sering terjadi, antara lain perdarahan, infeksi luka operasi, gangguan traktus urinarius, dan kejadian tromboemboli.

Perdarahan

Perdarahan merupakan salah satu komplikasi SC yang paling sering terjadi. Perdarahan dapat terjadi secara langsung ataupun lambat/delayed. Faktor risiko perdarahan pasca SC, antara lain plasenta previa, distosia, perdarahan antepartum, fibroid uterus, obesitas, dan pemakaian anestesi umum.[6,7]

Perdarahan umumnya disebabkan karena atonia uteri, trauma jaringan, trauma kandung kemih, gangguan koagulasi, atau masalah plasenta. Apabila terjadi atonia uteri, dapat dilakukan masase uterus, pemberian oksitosin, dan bila diperlukan dapat dilakukan histerektomi.[6,7]

Infeksi

Infeksi pasca operasi SC paling sering disebabkan oleh endometritis, infeksi luka bekas operasi, dan tromboflebitis akibat akses intravena. Pemberian profilaksis antibiotik, serta teknik operasi yang baik dapat mengurangi infeksi postpartum pada SC.[6,7,18]

Sepsis

Pasien yang mengalami infeksi pasca SC juga berisiko mengalami sepsis. Sepsis terjadi pada 6,8–9,7% pasien dengan luka operasi terinfeksi dan 3,9–18,4% pada pasien endometritis pasca operasi. Pemberian antibiotik, drainase, laparotomi ulang, serta eksplorasi luka dapat dilakukan untuk menangani sepsis pasca SC.[6,7,18]

Gangguan Traktus Urinarius

Masalah traktus urinarius yang paling sering terjadi adalah trauma kandung kemih atau trauma ureter. Hal ini cukup jarang terjadi, tetapi dapat berakibat fatal. Teknik operasi yang baik dapat mengurangi insidensi terjadinya gangguan traktus urinarius pasca SC. Pemasangan kateter juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti inkontinensia urin, retensio urin, infeksi saluran kemih, dan hematuria.[6,7]

Gangguan Traktus Gastrointestinal

Ileus merupakan komplikasi yang cukup sering terjadi, yaitu sekitar 12%. Ileus pasca SC umumnya berhubungan dengan sindrom Ogilvie. Trauma usus juga dapat terjadi, akan tetapi cukup jarang dan lebih sering terjadi intra operasi karena teknik operatif yang kurang baik.[6,7]

Tromboemboli

Tromboemboli, terutama deep vein thrombosis (DVT), dapat terjadi pasca SC. Risiko TVD lebih tinggi 4 kali lipat pada SC dibandingkan persalinan per vaginam.[6,7]

Disrupsi Luka

Disrupsi luka/ gagal menutup dapat terjadi pasca SC, terutama pada wanita dengan obesitas, diabetes, insisi vertikal, dan riwayat disrupsi luka. Disrupsi luka juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi luka operasi. Operasi ulang untuk menutup luka dapat dilakukan.[7]

Komplikasi Anestesi

Komplikasi anestesi yang terjadi berbeda-beda tergantung teknik anestesi yang dipilih. Anestesi regional merupakan pilihan yang lebih baik, tetapi tetap dapat menyebabkan komplikasi seperti hematoma, nyeri kepala, nyeri punggung, dan sebagainya.[19,20]

Komplikasi Jangka Panjang

Komplikasi jangka panjang sectio caesarea (SC) adalah :

Komplikasi luka

Salah satu komplikasi luka yang dapat terjadi adalah terbentuknya keloid pada bekas insisi.[7]

Adhesi

Adhesi merupakan komplikasi SC yang paling sering terjadi. Risiko seorang wanita mengalami adhesi meningkat seiring dengan bertambahnya frekuensi operasi SC. Prevalensi adhesi pada SC kedua adalah 12–46% dan pada SC ketiga adalah 26–75%.[7]

Ruptur Uteri

Ruptur uteri cukup jarang terjadi pasca SC. Risiko ruptur uteri pada wanita-wanita yang menjalani trial of labor after cesarean (TOLAC) adalah sekitar 1%.[7,21]

Plasentasi Abnormal

Wanita yang menjalani SC memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami plasenta previa, plasenta akreta, dan solusio plasenta pada kehamilan berikutnya. Plasenta previa merupakan komplikasi yang paling sering dengan peningkatan risiko sekitar 3–4 kali lebih sering.[7]

Lainnya

Beberapa komplikasi lain, seperti subfertilitas dan kematian janin dalam rahim yang tidak dapat dijelaskan, juga dapat terjadi. Akan tetapi, risikonya cukup kecil.[6,7]

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

6. Field A, Haloob R. Complications of caesarean section. Obstet Gynaecol. 2016;18:265–72.
7. Berghella V. Cesarean delivery: Postoperative issues. UpToDate. 2022. https://www.uptodate.com/contents/cesarean-delivery-postoperative-issues
16. Cluver C, Novikova N, Hofmeyr GJ, Hall DR. Maternal position during caesarean section for preventing maternal and neonatal complications. Vol. 2013, Cochrane Database of Systematic Reviews. 2013.
17. Berghella V. Cesarean delivery: Surgical Technique. UpToDate. 2022. https://www.uptodate.com/contents/cesarean-delivery-surgical-technique
18. Tierney N, Mph DYL, Hebert S, Kelly TF, Lukacz ES. Incidence of Wound Complications after Cesarean Delivery: is Suture Closure Better? J Matern Neonatal Med. 2016
19. Javed S, Hamid S, Amin F, Mahmood KT. Spinal anesthesia induced complications in caesarean section - A review. J Pharm Sci Res. 2011;3:1530–8.
20. Jadon A. Complications of regional and general anaesthesia in obstetric practice. Vol. 54, Indian Journal of Anaesthesia. 2010. p. 415–220.
21. Caughey AB. Vaginal Birth After Cesarean Delivery. Medscape. 2018 https://emedicine.medscape.com/article/272187-overview#a1
22. Caughey AB, Cahill AG, Guise JM, Rouse DJ. ACOG/SMFM Obstetric Care Consensus: Safe prevention of the primary cesarean delivery. Am J Obstet Gynecol. 2014;210:179–93

Teknik Sectio Caesarea
Edukasi Pasien Sectio Caesarea

Artikel Terkait

  • Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
    Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
  • Suture Lebih Unggul Dibandingkan Stapler Pada Sectio Caesarean
    Suture Lebih Unggul Dibandingkan Stapler Pada Sectio Caesarean
  • Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
    Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
  • Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
    Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
  • Pedoman Enhance Recovery After Surgery (ERAS) pada Sectio Caesarea
    Pedoman Enhance Recovery After Surgery (ERAS) pada Sectio Caesarea

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2025, 19:24
Hamil dengan riwayat SC <1 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mau nanya dok, apa saja risiko pada ibu dan janin pada ibu yang hamil dengan bekas SC <1 tahun? Dampaknya apa saja terutama janinnya, terima kasih..
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 11:05
Efek samping post SC dengan keluhan kembung
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodokter, saya sering menemukan efek samping post SC yaitu kembung berlebihan dan juga tdk bsa kentut dan bab. Bahkan pasien smpat pakai bisacodyl 2 supp...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 17 Juli 2024, 13:52
Operasi Caesar dilakukan hanya jika diperlukan utk keselamatan ibu dan bayi
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/G6Ihw7SZ_uIOperasi bedah Caesar adalah prosedur melahirkan bayi melalui sayatan di uterus. Awal mula sejarah dimulai dari Hukum Romawi "Lex...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.