Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi CT Scan Toraks monika-natalia 2022-12-28T11:36:27+07:00 2022-12-28T11:36:27+07:00
CT Scan Toraks
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi CT Scan Toraks

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Indikasi CT scan thorax didasarkan pada temuan klinis dengan kecurigaan adanya kelainan pada paru ataupun organ pada regio thorax lainnya. CT scan thorax juga diindikasikan apabila terdapat temuan abnormal pada hasil pemeriksaan radiologis sebelumnya.

Hampir pada keseluruhan skenario klinis, foto thorax sebaiknya dilakukan terlebih dahulu. Temuan-temuan pada foto thorax dapat menjadi pedoman dalam menentukan jenis pemeriksaan CT scan yang tepat, yakni CT scan thorax tanpa kontras atau dengan kontras.[4]

CT Scan Thorax Tanpa Kontras

CT scan thorax tanpa kontras dapat dilakukan dengan berbagai protokol seperti CTscan thorax tanpa kontras rutin dengan dosis standar, dosis rendah atau low-dose (LDCT), dan dosis ultra rendah atau ultra low-dose (Ultra-LDCT).

Indikasi umum pemeriksaan CT scan thorax tanpa kontras berupa diagnosis atau follow-up kelainan pada rongga thorax seperti infeksi paru, penyakit paru obstruktif kronik, bronkiektasis, interstitial lung disease, nodul paru dan metastasis.

Protokol LDCT thorax dengan dosis <3 mSv dapat digunakan pada pasien yang memerlukan pencitraan berulang seperti skrining kanker paru dan pasien dengan interstitial lung disease.

Selain itu, LDCT juga cukup sensitif dalam mendeteksi bronkiektasis pada pasien anak dan dewasa. Protokol CT dengan dosis <1 mSv disebut sebagai Ultra-LDCT dibatasi penggunaannya pada skrining/surveilans dan bukan untuk evaluasi rutin parenkim paru.[4–6]

CT Scan Thorax Dengan Kontras

CT scan thorax dengan kontras rutin dapat dilakukan untuk mendapatkan detail lebih pada struktur vaskular dan pleura. Pada kasus trauma dada, penggunaan kontras intravena dapat memberikan gambaran aorta dan pembuluh arteri yang lebih jelas sehingga dapat membantu mendeteksi cedera pada pembuluh darah dan jaringan lunak.

Penyengatan kontras pada pleura dapat membantu evaluasi efusi eksudatif, empiema, keganasan primer atau metastasis pada pleura. CT scan thorax dengan kontras juga dapat dilakukan untuk staging lengkap kanker paru meliputi ukuran, keterlibatan kelenjar getah bening, hingga evaluasi metastasis jauh.

Beberapa contoh kondisi yang memerlukan pencitraan dengan kontras antara lain adalah pyrexia of unkown origin (PUO), staging dan follow-up limfoma, serta evaluasi nodul paru soliter.[4,7–9]

CT Pulmonary Angiography dan CT Angiography

Terdapat protokol CT scan dengan kontras untuk visualisasi pembuluh darah seperti CT pulmonary angiography (CTPA) dan CT angiography (CTA). Pemeriksaan CTPA dapat dilakukan pada kasus suspek emboli paru dan evaluasi penyebab hipertensi arteri pulmonalis.

Pemeriksaan CTA berfokus pada sirkulasi sistemik seperti  aorta dan percabangannya. Beberapa skenario klinis yang memerlukan pemeriksaan CTA berupa evaluasi hemoptisis, suspek diseksi/aneurisma aorta, mendeteksi arteri yang anomali pada malformasi paru kongenital.[4]

Protokol CT scan multifasik dapat memberikan gambaran fungsional dalam mengevaluasi massa atau nodul. Hal ini dikarenakan jenis tumor yang berbeda akan mengalami opasifikasi pada fase yang berbeda-beda setelah injeksi kontras intravena bergantung pada histologi dan jumlah angiogenesis pada tumor tersebut.

Dynamic Contrast-Enhanced CT

Terdapat dua mode dasar dalam melakukan dynamic contrast-enhanced CT (DCE-CT), yaitu dynamic multiphase CT dan dynamic first-pass CT atau disebut juga sebagai perfusion CT.

Pada teknik dynamic multiphase CT, pengambilan gambar multipel dilakukan pada jeda waktu tertentu yang telah ditetapkan yang mengacu kepada injeksi kontras inisial. Sementara pada teknik dynamic first-pass CT, teknik ini mengevaluasi pasase inisial dari kontras media saat melalui ruang intravaskular dengan cara mengambil gambaran baseline tanpa kontras yang diikuti dengan pengambilan gambar serial setelah injeksi kontras.

Analisis dari perubahan temporal pada jaringan yang telah mengalami penyengatan kontras dapat menghasilkan gambaran berbagai parameter terkait perfusi sehingga mencerminkan status vaskular dari jaringan tersebut.[4]

CT Scan Thorax pada Anak

Pemeriksaan CT scan thorax pada anak dapat dilakukan tanpa dan dengan kontras. Penggunaan CT multifasik dibatasi dan pada sebagian besar kasus CT dengan fase tunggal sudah memadai. Dynamic perfusion CT hampir tidak pernah dilakukan.  timbangkan penggunaan ultrasonografi (USG) dan magnetic resonance imaging (MRI) bila memungkinan.[1,4]

Referensi

1. American College of Radiology. ACR–SCBT-MR–SPR–STR Practice Parameter for the Performance of Thoracic Computed Tomography (CT). 2018.
4. Bhalla AS, Das A, Naranje P, Irodi A, Raj V, Goyal A. Imaging protocols for CT chest: A recommendation. Indian J Radiol Imaging. 2019 Jul;29(03):236–46.
5. Wood DE, Kazerooni EA, Baum SL, Eapen GA, Ettinger DS, Hou L, et al. Lung Cancer Screening, Version 3.2018, NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. J Natl Compr Cancer Netw JNCCN. 2018 Apr;16(4):412–41.
6. Tiddens HAWM, Meerburg JJ, van der Eerden MM, Ciet P. The radiological diagnosis of bronchiectasis: what’s in a name? Eur Respir Rev Off J Eur Respir Soc. 2020 Jun 30;29(156):190120.
7. Hochhegger B, Rottenfusser R, Marchiori E. When is the use of contrast media in chest CT indicated? J Bras Pneumol. 2017 Sep;43(5):400–400.
8. Marro A, Chan V, Haas B, Ditkofsky N. Blunt chest trauma: classification and management. Emerg Radiol. 2019 Oct;26(5):557–66.
9. Panunzio A, Sartori P. Lung Cancer and Radiological Imaging. Curr Radiopharm. 2020;13(3):238–42.

Pendahuluan CT Scan Toraks
Kontraindikasi CT Scan Toraks

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
    Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.