Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik CT Scan Toraks monika-natalia 2022-12-28T11:38:10+07:00 2022-12-28T11:38:10+07:00
CT Scan Toraks
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik CT Scan Toraks

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Teknik CT scan thorax sebaiknya menggunakan mode volumetrik pada inspirasi penuh. Mode sekuensial dapat digunakan ketika pemeriksaan dilakukan pada saat ekspirasi.[4]

Persiapan Pasien

Persiapan CT scan thorax umumnya tidak berbeda dengan prosedur CT scan lainnya. Pada pemeriksaan CT scan thorax dengan kontras, anamnesis terhadap riwayat alergi pasien dan pemeriksaan fungsi ginjal perlu dilakukan.

Pada pasien dengan risiko tinggi terjadi nya allergic-like reaction, premedikasi dengan kortikosteroid dapat diberikan. Pasien juga dapat diinstruksikan untuk melakukan puasa makan dan minum beberapa jam sebelum pemeriksaan yang menggunakan media kontras.

Namun, jika pemeriksaan CT scan thorax menggunakan media kontras yang non-ionik teriodinasi dengan osmolalitas rendah, maka pemeriksaan dapat dilakukan tanpa didahului puasa.[10]

Pasien anak cenderung mudah takut dan gelisah apabila merasakan aliran media kontras pada pembuluh darah. Injeksi saline dapat diberikan untuk menilai respon pasien serta menunjukkan kepada pasien bahwa sensasi tersebut bukanlah sesuatu yang buruk. Penghangatan media kontras dan laju suntikan yang lebih lambat dapat mengurangi sensasi yang dirasakan oleh pasien.[12]

Peralatan

Agar dapat memberikan hasil pencitraan yang baik, mesin CT scan sebaiknya mampu mencapai spesifikasi seperti berikut:

  1. Kemampuan akuisisi multidetector

  2. Waktu rotasi: ≤1 detik
  3. Slice thickness: ≤2 mm

  4. Resolusi spasial: ≥8 lp/cm untuk display field of view (DFOV) ≥32 cm dan ≥10 lp/cm untuk <24 cm
  5. Mampu melakukan LDCT paru < 3 mSv pada pasien ukuran standar[1]

Peralatan dan obat-obat kegawatdaruratan terutama epinephrine juga harus tersedia untuk tatalaksana efek samping akibat pemberian kontras atau obat-obatan. Jumlah dan tanggal kadaluarsa peralatan dan obat-obatan harus dipantau secara teratur. Peralatan, obat-obatan, dan dukungan darurat lainnya juga harus sesuai dengan rentang usia dan ukuran populasi pasien.[1]

Posisi Pasien

Pada pemeriksaan CT scan thorax, umumnya pasien diposisikan berbaring telentang dan kedua lengan direntangkan di atas kepala. Kemudian, pasien diminta untuk menahan nafas selama beberapa saat setelah mencapai inspirasi penuh.

Pada pasien balita, apabila pengambilan gambar dapat dilakukan dengan cepat (misalnya <1 detik), maka pemeriksaan sebaiknya dilakukan dengan bernapas biasa dalam keadaan tenang daripada menahan napas dengan menggunakan anestesi.[1,4]

Pemeriksaan pada fase ekspirasi dapat dilakukan pada kondisi cystic fibrosis (CF) dan bronkiolitis konstriktif/obliteratif. Pada CF, CT scan thorax pada fase ekspirasi dilakukan untuk mengevaluasi air trapping. Pada bronkiolitis konstriktif/obliteratif, terdapat obstruksi pada saluran nafas kecil dan memerlukan pencitraan saat ekspirasi untuk menentukan diagnosis dan menilai keparahan penyakit.

Pemeriksaan pada posisi telungkup (prone) pada basis paru (lung bases) dapat membedakan antara tanda awal penyakit paru interstisial dengan atelektasis basiler.[12,13]

Prosedural

Pada praktiknya prosedur akan berpedoman pada standar operasional prosedur yang disesuaikan dengan spesifikasi serta kemampuan alat CT scan yang tersedia. Pada pemeriksaan CT scan thorax dengan kontras, pemasangan kanula pendek dan ukuran besar seperti 16g atau 18g ditempatkan pada fossa antekubiti.

Pasien dalam posisi berbaring telentang dengan kedua tangan di atas kepala. Untuk menambah kenyamanan pasien, bantal dapat ditempatkan di bawah lutut. Pastikan pasien berada ditengah meja pemeriksaan.

Tentukan lokasi scanning dari atas apeks paru-paru hingga di bawah kelenjar adrenal. Scanning biasanya dilakukan dengan kontras IV dengan delay 25 detik.[14]

Follow up

Pengawasan pada saat pemeriksaan CT scan thorax dilakukan terutama pada pemeriksaan dengan menggunakan kontras. Pengawasan dilakukan selama pemeriksaan dan beberapa jam setelah pemeriksaan. Hal yang perlu diawasi berupa ekstravasasi kontras dan efek samping dari penggunaan media kontras.[10]

Pada setiap pemeriksaan CT scan, informasi yang terdapat pada laporan dosis radiasi yakni Computed Tomography Dose Index (CTDI) dan dose length product sebaiknya dicatat. Hal ini berguna pada pasien yang menjalani pemeriksaan CT scan berulang agar dapat mengetahui riwayat dan jumlah kumulatif paparan radiasi pasien.[1]

Referensi

1. American College of Radiology. ACR–SCBT-MR–SPR–STR Practice Parameter for the Performance of Thoracic Computed Tomography (CT). 2018.
4. Bhalla AS, Das A, Naranje P, Irodi A, Raj V, Goyal A. Imaging protocols for CT chest: A recommendation. Indian J Radiol Imaging. 2019 Jul;29(03):236–46.
10. American College of Radiology. ACR Manual On Contrast Media. American College of Radiology; 2022.
12. Brody AS, Guillerman RP. Ten rules for ordering chest CTs. Pediatr Pulmonol. 2021 Jul;56(7):1868–71.
13. Gruden JF, Naidich DP, Machnicki SC, Cohen SL, Girvin F, Raoof S. An Algorithmic Approach to the Interpretation of Diffuse Lung Disease on Chest CT Imaging: A Theory of Almost Everything. Chest. 2020 Mar;157(3):612–35.
14. Wright GK, Johnson NM. Computed Tomography. In: Merrill’s Atlas of Radiographic Positioning & Procedures. 13th ed. Elsevier;

Kontraindikasi CT Scan Toraks
Komplikasi CT Scan Toraks

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
    Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.