Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Fluoroskopi y2afrika 2023-06-19T13:39:28+07:00 2023-06-19T13:39:28+07:00
Fluoroskopi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Fluoroskopi

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Edukasi pasien mengenai fluoroskopi diberikan sejak sebelum prosedur dilakukan, yaitu saat permintaan informed consent. Penjelasan diberikan secara lengkap, mulai dari tujuan, teknik, risiko komplikasi, dan rencana tindak lanjut. Penjelasan yang baik sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien.[2,11]

Edukasi Terkait Kontraindikasi

Pasien yang sedang atau mungkin hamil harus diberikan informasi mengenai risiko kecacatan janin akibat radiasi x-ray. Semua perempuan usia produktif yang akan melakukan prosedur fluoroskopi sebaiknya melakukan tes kehamilan.[2,11]

Perlu pula dianamnesis dan diedukasi mengenai riwayat dan kemungkinan reaksi alergi. Riwayat alergi berat terhadap zat kontras merupakan kontraindikasi absolut prosedur fluoroskopi, dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang lain yang tidak membutuhkan kontras.[22]

Riwayat penyakit yang sedang dialami, seperti gangguan fungsi ginjal, harus dianamnesis dengan baik. Sebelum prosedur fluoroskopi, pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal terlebih dahulu karena prosedur fluoroskopi dapat memperparah gangguan ginjal yang dimiliki pasien.[14]

Riwayat tindakan fluoroskopi terakhir juga perlu ditanyakan. Pemeriksaan barium swallow yang baru saja dilakukan dapat mengganggu gambaran fluoroskopi saluran cerna yang akan dilakukan selanjutnya.[2,11]

Edukasi Terkait Risiko Efek Samping

Pasien juga perlu diedukasi mengenai kemungkinan efek samping yang timbul akibat prosedur fluoroskopi, baik gejala ringan maupun berat. Gejala ringan akibat penggunaan cairan kontras (3−15%) adalah subfebris, nausea, dan vomitus.[23]

Gejala ringan ini umumnya hanya bersifat sementara dan tidak membutuhkan terapi. Namun, apabila terjadi vomitus profuse, gejala urtikaria, dan edema maka perlu segera dilakukan terapi, karena merupakan tanda reaksi anafilaksis.[23]

Risiko Hipersernsitivitas Tipe Lambat

Pasien perlu mengetahui risiko reaksi hipersensitivitas tipe lambat, yang manifestasinya dimediasi oleh sel T. Reaksi ini baru muncul relatif lama setelah paparan terjadi, yaitu lebih dari 12 jam dan biasanya terjadi dalam rentang 48‒72 jam pasca paparan alergen. Sehingga pada prosedur fluoroskopi rawat jalan, keluhan baru dirasakan ketika pasien sudah tiba di rumah.[23,24]

Risiko Alergi dan Anafilaksis

Gejala berat akibat efek samping cairan kontras adalah reaksi syok anafilaksis, yang ditandai oleh gejala seperti dispnea, diaforesis, parestesia, dan palpitasi. Selain itu, bekas area penyuntikan kontras dapat mengalami inflamasi, yaitu nyeri, eritema, dan edema.[2,23]

Apabila ada gejala infeksi, seperti febris dan tampak kemerahan pada area suntikan cairan kontras saat pasien telah pulang ke rumah, maka pasien harus diedukasi untuk segera kontrol ke dokter.[2,23]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

2.Anonim. Fluoroscopy Procedure. Johns Hopkins Medicine. 2021. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/fluoroscopy-procedure
11. Fluoroscopy Procedure. University of Rochester Medical Center. 2021. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=92&contentid=P07662
14. Andreucci, M. et al. Update on the renal toxicity of iodinated contrast drugs used in clinical medicine. Drug Healthc Patient Saf. 2017; 9: 25–37. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5447694/
22. Hill, NE. and Giampetro, DM. Fluoroscopy Contrast Materials. Statpearl. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK572082/?report=reader
23. More, D. Allergies to IV Contrast Dye.very well health. 2021. https://www.verywellhealth.com/iodine-contrast-allergy-83066
24. Marwa, K and Kondamudi, NP. Type IV Hypersensitivity Reaction. Statpearl. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562228/

Komplikasi Fluoroskopi
Pedoman Klinis Fluoroskopi

Artikel Terkait

  • PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
    PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
  • Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
    Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
  • Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
    Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
  • Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
    Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
  • Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 April 2024, 08:20
Pasien dengan nyeri dada pasca pemasangan stent jantung
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, apabila pasien mengeluhkan nyeri dada setelah 2 tahun pasca pemasangan stent tindakan yang perlu dilakukan di rumah apa ya dok? obat apa...
dr. Andrea
Dibalas 21 September 2023, 14:55
Perbandingan Kondisi Nyata Penggunaan Clopidogrel, Prasugrel, dan Ticagrelor pada Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Primer – Telaah Jurnal Alomedika
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Primary percutaneous coronary intervention (PPCI) digunakan untuk pasien STEMI, tetapi pemilihan inhibitor P2Y12 masih menjadi pertanyaan. Perbandingan...
dr. Intan Fajriani
Dibalas 29 Maret 2022, 09:49
Live Webinar : "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan." Selasa, 29 Maret 2022. Pukul 19.00 - 22.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan."Narasumber :dr. Estu Rudiktyo, Sp.JP (K) FIHAModerator :dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.