Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Fluoroskopi y2afrika 2023-06-19T13:39:10+07:00 2023-06-19T13:39:10+07:00
Fluoroskopi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Fluoroskopi

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Indikasi prosedur fluoroskopi secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu indikasi sebagai prosedur diagnostik dan sebagai prosedur intervensi penyakit.[1,5]

Indikasi Diagnostik

Indikasi diagnostik pada prosedur fluoroskopi adalah sebagai pemeriksaan penunjang medis untuk menentukan diagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding pasien dengan keluhan tertentu.[1-3]

Sistem Gastrointestinal

Indikasi gangguan sistem gastrointestinal antara lain pada pasien dengan kecurigaan penyakit Crohn’s, ulkus, polip, kanker, dan sindrom iritasi di saluran cerna. Selain itu, dapat dilakukan pada pasien dengan keluhan konstipasi, diare kronis, atau penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.[6,7]

Sistem Muskuloskeletal

Indikasi diagnostik sistem muskuloskeletal antara lain pada kecurigaan kelainan herniasi diskus vertebra, tumor medula spinalis, infeksi atau inflamasi pada jaringan sekitar medula spinalis, stenosis spinal, ankylosing spondylitis, bone spurs, artritis diskus, serta kista atau cedera medula spinalis.[8]

Sistem Saraf

Indikasi sistem saraf muskuloskeletal antara lain untuk mendiagnosis tumor otak.[8]

Sistem Kardiovaskular

Fluoroskopi pada sistem kardiovaskular bermanfaat untuk menentukan kelainan pada pembuluh darah, seperti letak trombus dengan metode angiografi.[9,10]

Sistem Saluran Kemih

Fluoroskopi dapat digunakan untuk menentukan patensi saluran kemih, bila ada kecurigaan obstruksi atau striktur. Selain itu, untuk melihat adanya batu saluran kemih yang radiolusen.[1-3]

Indikasi Intervensi

Beberapa indikasi intervensi fluoroskopi adalah:

  • Memantau insersi kateter jantung untuk pemasangan stent atau balloon arteri koroner[9,10]
  • Menilai ketepatan reduksi fraktur, posisi insersi implant, dan memandu artroplasti[1-3,5,11]

Keunggulan Fluoroskopi

Metode fluoroskopi memiliki berbagai keunggulan, di antaranya biaya yang jauh lebih rendah daripada computed tomography (CT scan) dan magnetic resonance imaging (MRI). Selain itu, fluoroskopi juga memungkinkan klinisi memantau real time kondisi internal organ pasien yang sedang diperiksa, contohnya saat menilai motilitas esofagus pada gangguan esofagus.[5]

Prosedur fluoroskopi juga lebih adaptif saat proses pemeriksaan, karena pasien dapat mengadopsi berbagai posisi sesuai indikasi pemeriksaan saat itu. Sedangkan metode CT scan atau MRI hanya dapat menyajikan penampakan orthogonal.[5]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

1. The U.S. Food and Drug Administration. Fluoroscopy. 2020. https://www.fda.gov/radiation-emitting-products/medical-x-ray-imaging/fluoroscopy
2.Anonim. Fluoroscopy Procedure. Johns Hopkins Medicine. 2021. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/fluoroscopy-procedure
3. Panchbhavi, VK. Fluoroscopy. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1890603-overview
5. Shalom, NE. Gong, GX. and Auster, M. Fluoroscopy: An essential diagnostic modality in the age of high-resolution cross-sectional imaging. World J Radiol. 2020 Oct 28; 12(10): 213–230. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7653184/
6. Barium Enema. John Hopkins Medicine. 2022. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/barium-enema
7. Barium Swallow. John Hopkins Medicine. 2022. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/barium-swallow
8. Myelogram. John Hopkins Medicine. 2022. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/myelogram
9. Manda YR. and Baradhi, KM. Cardiac Catheterization Risks and Complications. Statpearl. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531461/
10. Adnan G. and Rahman, MN. Fluoroscopic Percutaneous Coronary Interventions, Assessment, Protocols, and Interpretation. Statpearl. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK570602/

Pendahuluan Fluoroskopi
Kontraindikasi Fluoroskopi

Artikel Terkait

  • PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
    PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
  • Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
    Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
  • Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
    Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
  • Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
    Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
  • Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 April 2024, 08:20
Pasien dengan nyeri dada pasca pemasangan stent jantung
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, apabila pasien mengeluhkan nyeri dada setelah 2 tahun pasca pemasangan stent tindakan yang perlu dilakukan di rumah apa ya dok? obat apa...
dr. Andrea
Dibalas 21 September 2023, 14:55
Perbandingan Kondisi Nyata Penggunaan Clopidogrel, Prasugrel, dan Ticagrelor pada Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Primer – Telaah Jurnal Alomedika
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Primary percutaneous coronary intervention (PPCI) digunakan untuk pasien STEMI, tetapi pemilihan inhibitor P2Y12 masih menjadi pertanyaan. Perbandingan...
dr. Intan Fajriani
Dibalas 29 Maret 2022, 09:49
Live Webinar : "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan." Selasa, 29 Maret 2022. Pukul 19.00 - 22.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan."Narasumber :dr. Estu Rudiktyo, Sp.JP (K) FIHAModerator :dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.