Pendahuluan Bronkoskopi
Bronkoskopi adalah prosedur diagnostik endoskopi untuk melihat secara langsung saluran napas mulai dari trakea hingga paru, misalnya pada kasus hemoptisis atau kecurigaan kanker paru. Bronkoskopi juga bisa dimanfaatkan dalam penanganan benda asing saluran napas. Bronkoskopi dilakukan dengan menggunakan bronkoskop dan prosesor pencitraan dengan sumber cahaya. Pencitraan diproses secara real time.
Teknologi dengan menggunakan ultrasound secara endobronkial dan navigasi elektromagnetik semakin meningkatkan peran bronkoskopi pada masa kini. Teknologi bronkoskopi mutakhir saat ini adalah bronkoskopi virtual atau noninvasif dan robotic-assisted bronchoscopy.[14]
Bronkoskopi dapat digunakan dalam diagnosis dan manajemen kanker paru, penyakit paru interstisial, penyakit pembuluh darah paru, pengangkatan benda asing, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan keperluan lain yang memerlukan intervensi sepanjang saluran napas hingga paru-paru. Beberapa kondisi yang mungkin menjadi kontraindikasi bronkoskopi adalah hemodinamik yang tidak stabil, riwayat infark miokard dalam waktu dekat, gangguan perdarahan berat, hipoksia berat, pasien tidak kooperatif, dan operator yang tidak berpengalaman.[15]
Bronkoskopi merupakan prosedur yang aman dengan tingkat komplikasi sangat rendah. Jika muncul komplikasi, biasanya bersifat ringan dan terkait prosedur (seperti perdarahan dan pneumothorax) atau terkait sedasi (seperti hipotensi dan aritmia).
Bronkoskopi dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu fleksibel and rigid. Prosedur triple endoscopy yang menggabungkan bronkoskopi, laringoskopi, dan esofagoskopi disebut sebagai panendoskopi. Bronkoskopi fleksibel atau serat optik, memungkinkan visualisasi yang baik dari lumen saluran napas dan permukaan luminal, termasuk bronkus segmental dan subsegmental, dengan instrumen yang relatif tidak traumatik. Sementata itu, bronkoskopi rigid memungkinkan lebih banyak pilihan terapi, meskipun terbatas pada trakea dan bronkus utama kecuali dikombinasikan dengan bronkoskop serat optik.[1-4]
Tindakan bronkoskopi sebagian besar perlu diawali dengan anestesi umum. Setelah pasien dalam kondisi tersedasi, maka alat bronkoskop akan dimasukkan melalui kavitas nasal atau mulut, atau dapat juga melalui pipa endotrakeal (endotracheal tube/ETT) maupun laryngeal mask airway (LMA). Gambar atau video dapat diambil selama prosedur untuk dokumentasi dan analisis lebih lanjut. Alat tambahan dapat dipilih sesuai indikasi yang ada, misalnya untuk pengambilan sampel jaringan atau debulking tumor.[1,5]