Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Bronkoskopi general_alomedika 2024-05-16T11:08:42+07:00 2024-05-16T11:08:42+07:00
Bronkoskopi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Bronkoskopi

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Indikasi dilakukannya bronkoskopi dapat dibagi menjadi indikasi diagnostik dan indikasi terapi. Bronkoskopi dapat bermanfaat untuk investigasi pada kasus hemoptisis atau kecurigaan kanker paru.

Indikasi Diagnostik

Indikasi dilakukannya bronkoskopi dalam mendiagnosis penyakit paru yaitu bila terdapat hemoptisis, batuk kronik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, stridor, limfadenopati mediastinum atau hilus, penentuan stadium kanker paru, adanya infiltrat paru, pneumonia, atelektasis, adanya dugaan trakeomalasia, fistula trakeoesofagal, dan pengawasan pasca transplantasi paru.[1,2]

Indikasi Terapeutik

Indikasi terapi mencakup pengambilan benda asing, penempatan stent trakea dan bronkial, dilatasi balon untuk stenosis jalan napas, ablasi atau debulking tumor endobronkial, manajemen dari persistent air leak atau fistula bronkopleural, operasi untuk pengurangan volume paru, termoplasti bronkial pada pasien asthma, lavase paru, dan sebagai tindakan adjuvan selama trakeotomi perkutan.[1,2]

Bronkoskopi Rigid

Berdasarkan jenis tindakannya, bronkoskopi rigid diindikasikan untuk pengambilan biopsi tumor yang ukurannya besar, hemoptisis masif, ekstraksi benda asing, manajemen obstruksi endoluminal karena etiologi keganasan maupun non-keganasan, serta dapat juga digunakan untuk tindakan tambahan seperti laser dan cryotherapy pada jaringan.

Bronkoskopi rigid juga dapat digunakan untuk microdebridement, pemasangan stent, atau pelepasan stent. Bronkoskopi rigid memiliki keistimewaan yang memungkinkan beberapa prosedur dilakukan secara simultan tanpa membatasi ventilasi. Operator dapat melakukan prosedur debulking, ablasi, suction, hingga tamponade dengan ventilasi yang tetap berlangsung.[6,7]

Bronkoskopi Fleksibel

Indikasi tindakan bronkoskopi fleksibel terus berkembang seiring dengan inovasi terbaru dalam teknologi kedokteran. Secara umum, bronkoskopi fleksibel dilakukan atas indikasi diagnostik dan terapi.

Indikasi Diagnostik

Indikasi bronkoskopi fleksibel untuk tindakan diagnostik adalah mengevaluasi tanda dan gejala penyakit paru seperti adanya hemoptisis, stridor, mengi unilateral, dan batuk kronis. Bronkoskopi fleksibel juga dapat diindikasikan untuk mengevaluasi adanya infeksi paru seperti pneumonia, lesi kavitas, infeksi yang berkaitan dengan ventilator, atau infeksi yang dicurigai disebabkan oleh bakteri resisten. Penyakit paru difus seperti penyakit paru interstisial, kerusakan alveolus difus dan perdarahan alveoli, penyakit paru yang diinduksi obat, nodul atau massa parenkim juga dapat menjadi indikasi dilakukannya tindakan bronkoskopi fleksibel.

Indikasi diagnostik yang berkaitan dengan keganasan yaitu evaluasi adanya kecurigaan tumor paru seperti tumor endobronkial, massa mediastinum atau adenopati hilus, kompresi jalan napas, deteksi dini kanker paru, dan penentuan stadium kanker paru.

Bronkoskopi fleksibel juga dapat dilakukan untuk keperluan lain yang berkaitan dengan diagnostik di antaranya adalah evaluasi stent jalan napas, evaluasi penyakit di saluran napas, diagnosis fistula trakeoesofagus, evaluasi transplantasi paru, diagnosis cedera thermal dan kimia, konfirmasi posisi pipa endotrakeal, dan diagnosis fistula bronkopleural.[8,9]

Indikasi Terapeutik

Indikasi tindakan bronkoskopi fleksibel untuk tujuan terapi di antaranya adalah manajemen obstruksi sentral jalan napas baik oleh penyebab keganasan maupun non-keganasan, stenting atau penutupan dengan laser pada fistula trakeoesofagus, kontrol hemostatis pada hemoptisis, penutupan fistula bronkopleural, aspirasi kista, drainase abses, termoplasti bronkial, reduksi volume paru, intubasi bronkoskopi, membersihkan penyumbatan akibat mukus, dan pengambilan benda asing.[8,9]

Referensi

1. Mahmoud N, Vashisht R, Sanghavi D, et al. Bronchoscopy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448152/
2. Ernst A, Silvestri GA, Johnstone D. Interventional pulmonary procedures: guidelines from the American College of Chest Physicians. Chest. 2003 May 1;123(5):1693-4.
6. Alraiyes AH, Machuzak MS. Rigid bronchoscopy. InSeminars in respiratory and critical care medicine 2014 Dec (Vol. 35, No. 06, pp. 671-680). Thieme Medical Publishers.
7. Batra H, Yarmus L. Indications and complications of rigid bronchoscopy. Expert review of respiratory medicine. 2018 Jun 3;12(6):509-20.
8. Miller RJ, Casal RF, Lazarus DR, Ost DE, Eapen GA. Flexible bronchoscopy. Clinics in chest medicine. 2018 Mar 1;39(1):1-6.
9. Qanash S, Hakami OA, Al-Husayni F, Gari AG. Flexible Fiberoptic Bronchoscopy: Indications, Diagnostic Yield and Complications. Cureus. 2020;12(10):e11122. Published 2020 Oct 24. doi:10.7759/cureus.11122

Pendahuluan Bronkoskopi
Kontraindikasi Bronkoskopi

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Efikasi Crizotinib, Ceritinib, dan Alectinib untuk Non Small Cell Lung Cancer- Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi Crizotinib, Ceritinib, dan Alectinib untuk Non Small Cell Lung Cancer- Telaah Jurnal Alomedika
  • Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
    Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
  • Red Flags Batuk Kronis
    Red Flags Batuk Kronis
  • Penanganan Hemoptisis di Faskes Primer
    Penanganan Hemoptisis di Faskes Primer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Rinata Ayu Mayangsari
Dibalas 05 Agustus 2024, 22:17
Simvastatin untuk pengobatan dislipidemia pada penderita ca paru sedang kemoterapi?
Oleh: dr.Rinata Ayu Mayangsari
2 Balasan
Alo dokter. Saya dapat pasien dengan kadar kolesterol total 355 sedang menjalani kemoterapi, apakah tepat jika saya berikan simvastatin atau perlu saya rujuk...
Anonymous
Dibalas 29 November 2022, 15:47
Monitoring kanker paru - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin tanya dr Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, untuk long term monitoring pada misalnya pasien kanker paru, apakah ada pemeriksaan penunjang yang diutamakan?...
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 28 April 2022, 12:34
Pasien kanker paru yang memerlukan PET Scan - Radiologi Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO dr. Yuki Mulyani, Sp.RadIzin bertanya, Dok. Kasus kanker paru yang indikatif untuk menjalani PET scan adalah kasus kanker paru yang seperti apa ya, Dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.