Indikasi ECMO & ECPR
Indikasi prosedur Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) adalah gagal jantung atau gagal napas berat yang refrakter terhadap terapi konvensional, sebagai jembatan menuju pemulihan atau terapi definitif. Extracorporeal Cardiopulmonary Resuscitation (ECPR) diindikasikan pada henti jantung yang tidak responsif terhadap resusitasi kardiopulmoner lanjutan, bila ada potensi reversibilitas penyebab dan fasilitas ECMO.[2,3,5]
Indikasi ECMO
ECMO digunakan pada pasien dengan gagal napas dengan prosedur veno-venous (VV) ECMO, serta pada gagal jantung dengan prosedur ECPR melalui veno-arterial (VA) ECMO.[5,6]
Indikasi VV ECMO
- Gagal napas berat atau acute respiratory distress syndrome (ARDS) yang tidak membaik dengan ventilasi mekanik dan terapi konvensional.
- Hipoksemia refrakter (PaO₂/FiO₂ <80 mmHg) atau hiperkapnia berat dengan asidosis metabolik atau respiratorik, meski terapi maksimal telah diterapkan.[5,6]
Indikasi VA ECMO
- Gagal jantung berat atau syok kardiogenik yang tidak responsif terhadap obat inotropik dan intervensi standar.
Henti jantung refrakter yang tidak membaik dengan resusitasi konvensional.
- Pasien pasca infark miokard berat, miokarditis fulminan, atau emboli paru masif dengan risiko gagal sirkulasi.[5,6]
Indikasi ECPR
Indikasi ECPR mencakup pasien dengan henti jantung refrakter yang tidak membaik meskipun telah dilakukan resusitasi konvensional, dengan tujuan mempertahankan perfusi organ vital dan memberi kesempatan bagi terapi definitif terhadap penyebab henti jantung. ECPR umumnya dilakukan pada:
- Usia < 70 tahun
- Henti jantung yang disaksikan (witnessed arrest)
- Waktu henti jantung ke conventional cardiopulmonary resuscitation (CCPR) < 5 menit
- Ritme jantung awal: ventricular fibrillation, pulseless ventricular tachycardia/pVT, atau pulseless electrical activity/PEA
- Waktu sejak henti jantung hingga aliran ECMO (low-flow interval) < 60 menit
End-tidal carbon dioxide (EtCO₂) > 10 mmHg saat CCPR sebelum kanulasi
- Tanda-tanda kehidupan selama CCPR
- Refractory cardiac arrest
- Tidak ada komorbiditas akhir, misalnya gagal jantung stadium akhir, gagal ginjal, atau gagal hati
- Tidak ada insufisiensi katup aorta lebih dari ringan.[2,7]