Pendahuluan Pacemaker
Pacemaker atau alat pacu jantung merupakan alat elektronik yang digunakan untuk memberikan stimulasi kepada miokardium dengan impuls elektrik. Pacemaker digunakan untuk menjaga atau mengembalikan denyut jantung fungsional.[1,2]
Pacemaker dapat dipasang sementara maupun permanen. Pacemaker sementara digunakan untuk masalah jantung jangka pendek, seperti aritmia yang disebabkan pasca operasi jantung, infark miokard dan juga dalam keadaan darurat. Sementara, pemasangan pacemaker permanen digunakan untuk disfungsi irama jantung kronis, seperti pada atrioventricular (AV) block.[1,2]
Sumber: Shutterstock, 2021.
Pemasangan pacemaker dapat menimbulkan beberapa komplikasi jangka pendek dan jangka panjang. Komplikasi jangka pendek mencakup pneumothorax dan perforasi kardiak, sementara komplikasi jangka panjang mencakup regurgitasi trikuspid dan obstruksi vena. Pemasangan pacemaker juga bisa menyebabkan lead related endocarditis yang langka tapi memiliki angka mortalitas yang tinggi hingga 31%.[1-5]
Edukasi yang perlu diberikan pada pasien yang menerima pacemaker berupa jenis pacemaker, prosedur pemasangan, hingga komplikasi yang dapat terjadi. Pasien juga perlu mengetahui langkah follow-up yang diperlukan serta waktu penggantian alat. Pasien juga perlu mengetahui interferensi elektromagnetik yang dapat mengganggu kerja pacemaker, misalnya pemeriksaan MRI.[15]
Direvisi oleh: dr. Eurena Maulidya Putri P.