Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Fentanil general_alomedika 2022-12-27T13:45:20+07:00 2022-12-27T13:45:20+07:00
Fentanil
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Fentanil

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Efek samping dari fentanil yang berbahaya adalah depresi napas. Interaksi obat fentanil perlu diwaspadai jika digunakan dengan benzodiazepin dan antidepresan karena meningkatkan risiko depresi napas.

Efek Samping

Beberapa efek samping fentanil yang perlu diwaspadai adalah gangguan penglihatan, diskinesia, halusinasi, delirium, depresi napas, penurunan kesadaran, adiksi, koma, hingga kematian.[3,4,8]

Overdosis

Overdosis dari fentanil adalah potensiasi berlebihan dari efek samping obat. Beberapa tanda dan gejala dari overdosis fentanil adalah penurunan laju napas, miosis, dan penurunan kesadaran. Namun gejala yang paling dikhawatirkan adalah depresi napas.

Penurunan kadar oksigen dalam darah dengan cepat menyebabkan hipoksia, hipotermia, dan akhirnya menimbulkan kerusakan ireversibel pada struktur otak. Depresi napas karena fentanil bergantung pada dosis yang diberikan, umumnya memuncak pada 5 menit setelah pemberian intravena dan berangsung menghilang dalam 4 jam.[14]

Tata laksana dari overdosis fentanil mirip dengan penyalahgunaan opioid. Tindakan pertama adalah memastikan patensi jalan napas dan memberikan oksigenasi. Pasien dengan depresi napas berat mungkin membutuhkan intubasi. Cairan intravena perlu diberikan pada pasien yang mengalami hipotensi. Pasien akan memerlukan pemantauan berkala selama 24 jam.

Obat antidotum untuk fentanil adalah naloxone, sebuah opioid antagonis dengan onset kerja cepat. Naloxone dapat diberikan melalui intravena, intramuskuler, intranasal, subkutan, inhalasi, sublingual, dan endotrakeal. Dosis naloxone adalah 0,04-2 mg dan dapat diulang sesuai kebutuhan. Pelemas otot mungkin diperlukan pada kaku otot yang berat untuk membantu ventilasi mekanik.[2,4,15]

Efek Samping Signifikan

Fentanil dapat menyebabkan hipotensi berat, termasuk hipotensi ortostatik dan sinkop. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan hipogonadisme sekunder.

Penggunaan dosis tinggi bisa menyebabkan bradikardia, depresi saraf pusat, kejang, gerakan non-epilepsi mioklonik, penyempitan sfingter Oddi, peningkatan tekanan intrakranial, dan hiperalgesia. Jika digunakan secara intravena cepat, dapat terjadi kekakuan otot, termasuk otot toraks.

Potensi efek samping lain adalah gangguan tidur, penurunan motilitas usus, toleransi, ketergantungan fisik atau psikologis, gejala putus obat, anafilaksis, dan reaksi hipersensitivitas. Potensi efek samping yang fatal adalah depresi pernapasan, sindrom serotonin, sindrom putus obat neonatal, dan insufisiensi adrenal.[3,8]

Kardiovaskular dan Hematologi

Fentanil telah dilaporkan menyebabkan anemia, neutropenia, takikardia, palpitasi, aritmia, dan dispnea.[8]

Sistem Indera

Fentanil dapat menyebabkan efek samping berupa penglihatan kabur atau ganda, serta vertigo.[8]

Gastrointestinal

Efek samping gastrointestinal dapat berupa mual, muntah, iritasi tenggorokan, konstipasi, dysgeusia, sakit perut, stomatitis, mulut kering, diare, dispepsia, sakit gigi, dan kandidiasis oral.[8]

Metabolisme dan Nutrisi

Fentanil dapat menyebabkan efek samping berupa anoreksia, edema perifer, dan dehidrasi.[3,8]

Neuromuskuloskeletal

Fentanil dapat menyebabkan efek samping berupa mialgia, nyeri punggung, dan kejang otot. Fentanil juga bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, tremor, sedasi, dan parestesia.[8]

Lainnya

Fentanil dapat menyebabkan efek samping berupa mengantuk, depresi, kecemasan, insomnia, keadaan bingung, halusinasi. Pasien juga bisa mengalami retensi urin, nyeri faringolaring, laringospasme, dan bronkospasme.

Pada kulit, bisa timbul efek samping hiperhidrosis, ruam, pruritus, dan dermatitis alergi.[8]

Interaksi Obat

Interaksi obat fentanil berupa peningkatan konsentrasi plasma fentanil,  peningkatan risiko efek samping fentanil, dan risiko terjadi sindrom serotonin.

Meningkatkan Konsentrasi Plasma dari Fentanil

Penggunaan fentanil bersamaan dengan inhibitor dari CYP3A4 dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari fentanil yang nantinya dapat meningkatkan serta memperpanjang durasi efek dari obat tersebut. Penting untuk mempertimbangkan dosis serta pengawasan pada tanda-tanda vital (TTV) untuk menghindari terjadinya depresi napas atau sedasi. Obat yang termasuk dalam golongan inhibitor CYP3A4 adalah:

  • Antibiotik makrolida, misalnya erithromycin, clarithromycin, atau azithromycin

  • Antifungal golongan azole, misalnya ketoconazole, clotrimazole, atau fluconazole

  • Protease inhibitor, misalnya ritonavir atau telaprevir[2-4,8]

Meningkatkan Risiko Efek Samping dari Fentanil

Interaksi dari fentanil bersamaan dengan obat golongan benzodiazepine atau depresan sistem saraf pusat lain, misalnya Na oxybate, dapat menimbulkan efek berupa sedasi, depresi pernapasan, koma bahkan kematian. Hal ini disebabkan oleh komponen farmakologi yang sama dari obat-obat tersebut. Minimalisir dosis dan durasi dari salah satu obat tersebut serta pantau tanda-tanda vital untuk mengurangi efek samping yang terjadi.[2-4,8]

Risiko Terjadi Sindrom Serotonin

Penggunaan fentanil bersamaan dengan obat serotonergik dapat menimbulkan efek pada serotonergik neurotransmiter yang dapat menyebabkan sindrom serotonin. Obat serotonergik yang termasuk antara lain:

  • Serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti sertraline, escitalopram,dan paroxetine

  • Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs) seperti duloxetine dan venlafaxine

  • Tricyclic antidepressants (TCAs) seperti amitriptyline, amoxapine, dan imipramine

  • Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) seperti phenelzine dan tranylcypromine[2-4,8]

Menurunkan Efek Fentanil

Interaksi berupa penurunan efek analgesik dan induksi gejala putus obat dapat terjadi dengan agonis atau antagonis opioid parsial, seperti buprenorfin, nalbuphine, dan pentazocine.[8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Amelia Febrina

Referensi

2. Ramos-Matos CF, Bistas KG, Lopez-Ojeda W. Fentanyl. StatPearls 2022.
3. Drugs.com. Fentanyl Uses, Dosage, Side Effects & Warnings. 2022. https://www.drugs.com/monograph/fentanyl.html
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3345, Fentanyl. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Fentanyl. Accessed Dec. 20, 2022.
8. MIMS. Fentanyl Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fentanyl?mtype=generic
14. Han Y, Yan W, Zheng Y, Khan MZ, Yuan K, Lu L. The rising crisis of illicit fentanyl use, overdose, and potential therapeutic strategies. Transl Psychiatry. 2019 Nov 11;9(1):282. doi: 10.1038/s41398-019-0625-0. PMID: 31712552; PMCID: PMC6848196.
15. Jannetto PJ, Helander A, Garg U, Janis GC, Goldberger B, Ketha H. The Fentanyl Epidemic and Evolution of Fentanyl Analogs in the United States and the European Union. Clin Chem. 2019 Feb;65(2):242-253. doi: 10.1373/clinchem.2017.281626. Epub 2018 Oct 10. PMID: 30305277.

Indikasi dan Dosis Fentanil
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.