Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Fentanil general_alomedika 2022-12-27T13:42:26+07:00 2022-12-27T13:42:26+07:00
Fentanil
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Fentanil

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi fentanil adalah untuk penanganan nyeri pada pasien yang sudah dalam terapi opioid sebelumnya, nyeri kanker kronik, dan nyeri kronik yang sulit ditangani. Fentanil juga digunakan sebagai sedatif, premedikasi sebelum melakukan tindakan operasi, dan anestesi. Fentanil untuk nyeri sebaiknya dimulai dari dosis terendah dan diberikan dalam waktu singkat sesuai kebutuhan.[1,3]

Nyeri Akut

Opioid seperti fentanil dapat digunakan dalam penanganan nyeri akut akibat cedera berat, kondisi medis berat, prosedur bedah, atau ketika obat nonopiat tidak efektif atau dikontraindikasikan untuk menghilangkan nyeri. Fentanil harus digunakan dalam dosis efektif terkecil dan durasi sesingkat mungkin.

Contoh penggunaan fentanil parenteral untuk nyeri akut adalah sebelum operasi, selama operasi, dan dalam periode segera setelah operasi karena aksi analgesiknya yang kuat. Fentanil parenteral juga bisa digunakan untuk nyeri yang kemungkinan akan berdurasi pendek, misalnya nyeri terkait prosedur diagnostik atau manipulasi ortopedi.

Fentanil juga bisa digunakan secara intramuskuler (IM) untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pasca operasi. Namun, rute intravena (IV) lebih disukai karena injeksi intramuskuler berulang dapat menyebabkan rasa sakit dan trauma.

Sediaan transdermal dan transmukosa dikontraindikasikan untuk penanganan nyeri akut karena risiko depresi pernapasan yang mengancam jiwa.[3]

Analgesik Preoperatif

Dosis fentanil adalah 50-100 mcg secara IV atau IM dosis tunggal 30-60 menit sebelum operasi. Fentanil lozenges dapat diberikan pada dosis 5 mcg/kg dengan dosis maksimal 400 mcg.[2,8]

Nyeri Pasca Operasi

Dosis fentanil adalah 50-100 mcg secara IV atau IM setiap 1-2 jam sesuai kebutuhan. Secara kontinu, fentanil bisa diberikan dalam dosis 0,5-1,5 mcg/kg/jam IV.

Untuk analegsik terkontrol pasien, fentanil diberikan dalam dosis 10-20 mcg IV setiap 6-20 menit sesuai kebutuhan, dosis dimulai dari dosis terkecil.[2,8]

Nyeri Derajat Sedang-Berat

Pada umumnya, rentang dosis dari fentanil terbagi menjadi:

  • Dosis rendah: 2 mcg/kg.
  • Dosis sedang: 2-20 mcg/kg. Dosis ini berpotensi menyebabkan depresi napas, sehingga diperlukan pemantauan tanda vital secara kontinu dan persiapan ventilasi mekanik.
  • Dosis tinggi: 20-50 mcg/kg[2,3,7,8]

Nyeri Kanker

Dalam penatalaksanaan nyeri kronis berat yang terkait dengan penyakit terminal seperti kanker, tujuan utama terapi analgesik adalah membuat pasien relatif bebas nyeri dan mempertahankan kualitas hidup sebaik mungkin. Dalam hal ini, pasien dapat diberikan fentanil transdermal atau transmukosal. Fentanil hanya dipilih jika modalitas analgesik nonopiat tidak efektif atau dikontraindikasikan.

Jangan berikan fentanil pada pasien yang sudah toleran opiat. Pasien dianggap toleran opiat jika telah mendapat terapi opiat sepanjang waktu yang terdiri dari setidaknya 60 mg morfin sulfat oral setiap hari, 25 mcg fentanil transdermal per jam, 30 mg oksikodon oral setiap hari, 8 mg hidromorfon hidroklorida oral setiap hari, 25 mg oxymorphone hydrochloride oral setiap hari, atau dosis setara dari opiat lain setiap hari selama minimal 1 minggu.[3]

Dosis Transdermal

Fentanil dapat diberikan dalam bentuk patch yang melepaskan 12-100 mcg fentanil per jam. Dosis dapat dimulai dari 12-25 mcg/jam, disesuaikan dengan riwayat pengobatan pasien sebelumnya.[8]

Sublingual

Fentanil sublingual pada pasien yang sudah mendapatkan terapi opioid sebelumnya diberikan dalam dosis awal 100 mcg untuk episode tunggal, dapat diulang sekali dalam 30 menit. Kemudian, tunggu reaksi dari pasien selama 2-4 jam sebelum memberikan dosis tambahan.[3,8]

Tablet Buccal

Fentanil buccal secara lozenges diberikan dalam dosis inisial 200 mcg selama 15 menit untuk episode tunggal dan dapat diulang sekali dalam 15 menit apabila dibutuhkan. Kemudian tunggu reaksi pasien selama 4 jam sebelum mengulang terapi.

Fentanil tablet diberikan dalam dosis inisial 100 mcg untuk episode tunggal dan dapat diulang sekali dalam 30 menit apabila dibutuhkan. Kemudian, tunggu reaksi pasien selama 4 jam sebelum mengulang terapi.[3,8]

Nyeri Kronis Lainnya

Fentanil pada nyeri kronis diberikan secara long acting dalam bentuk transdermal. Obat diberikan pada pasien yang sudah mendapatkan opioid sebelumnya dan toleran terhadap opioid. Pemberian dosis transdermal disesuaikan dengan dosis pemberian fentanil sebelumnya.

Sebelum memberikan fentanil transdermal, opioid dalam bentuk lain harus dihentikan. Sediaan transdermal tidak boleh diberikan pada pasien yang belum pernah mendapatkan opioid atau ada riwayat hipersensitivitas.

Pasien yang sudah toleran terhadap opioid adalah pasien yang setiap hari mendapatkan setidaknya morfin 60 mg, oksikodon oral 30 mg, hidromorfon 8 mg, atau opioid lain dalam dosis ekuivalen selama 1 minggu atau lebih. Ketika menentukan dosis inisial, lebih baik memulai dari dosis perkiraan terkecil untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.[3,8]

Prosedural Sedasi

Untuk prosedural sedasi, fentanil dapat diberikan dengan dosis 0,5-2 mcg/kg/jam melalui infus. Titrasi dosis hingga efek sedasi yang diinginkan tercapai.

Fentanil juga dapat diberikan secara intranasal dengan dosis 1,5 mcg/kg dosis tunggal, dan jika analgesia masih inadekuat dapat diberikan ulang setelah 10 menit dengan dosis 0,75-1,5 mcg/kg. Jika masih dibutuhkan sedasi, pertimbangkan untuk mengganti atau menambah agen sedasi lainnya.[2-4,12]

Adjuvan Anestesi

Dosis fentanil untuk adjuvan anestesi adalah 2-50 mcg/kg/dosis secara IV dosis tunggal. Dosis bisa dimulai dari dosis rendah 2-20 mcg dan berangsur naik hingga 50 mcg. Pasien berusia 65 tahun ke atas perlu mendapatkan dosis rendah.[2,3,8]

Adjuvan Anestesi Regional

Dosis fentanil adalah 50-100 mcg secara IV pelan selama 3-5 menit atau IM dosis tunggal. Pada pasien dengan operasi besar yang berisiko komplikasi, dosis hingga 150 mcg/kg/dosis dapat diberikan dengan menggunakan pelemas otot dan oksigen.[2,3,8]

Modifikasi Dosis

Fentanil digunakan secara hati-hati pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal dan hati. Pasien dengan kerusakan hati berat tidak boleh mengonsumsi fentanil.

Gangguan Fungsi Hati

Secara umum tidak ada pengaturan dosis spesifik mengenai dosis fentanil pada kondisi ini, namun obat tetap harus digunakan secara hati-hati. Pasien dengan gangguan fungsi hati ringan dan sedang sebaiknya mendapatkan dosis fentanil transdermal setengah dari dosis umum. Penggunaan fentanil dihindari pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat.[3,4]

Gangguan Fungsi Ginjal

Pasien dengan gangguan fungsi ginjal membutuhkan penurunan dosis. Secara umum tidak ada pengaturan dosis spesifik mengenai dosis fentanil pada kondisi ini. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan dan sedang sebaiknya mendapatkan dosis fentanil transdermal setengah dari dosis umum.[3,4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Amelia Febrina

Referensi

1. PIONAS. Fentanil. 2022. http://pionas.pom.go.id/monografi/fentanil
2. Ramos-Matos CF, Bistas KG, Lopez-Ojeda W. Fentanyl. StatPearls 2022.
3. Drugs.com. Fentanyl Uses, Dosage, Side Effects & Warnings. 2022. https://www.drugs.com/monograph/fentanyl.html
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3345, Fentanyl. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Fentanyl. Accessed Dec. 20, 2022.
7. Drugbank. Fentanyl Uses, Interactions, Mechanism of Action. 2022;
8. MIMS. Fentanyl Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fentanyl?mtype=generic
12. Lexicomp Inc. Fentanyl: Drug Information. Uptodate, 2022.

Formulasi Fentanil
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.